Today’s Outlook:

• Saham-saham AS ditutup flat pada perdagangan hari Selasa (17/09/24) meskipun terdapat laporan Penjualan Ritel AS yang lebih kuat dari perkiraan, yang membantu meredakan kekhawatiran akan resesi ekonomi menjelang hasil keputusan FOMC MEETING yang telah dibuka. Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 ditutup datar pada hari itu sementara NASDAQ Composite naik 0,2%. Sepertinya para pelaku pasar lebih banyak mengambil sikap WAIT & SEE menjelang pengumuman kebijakan moneter The Fed dalam rencana pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) untuk pertama kalinya dalam 4,5 tahun, pada bulan September yang secara musiman terkenal sebagai bulan sulit di pasar saham. Data Factset menyebutkan, selama 10 tahun terakhir indeks acuan cenderung turun 1,3% di bulan ini.

• MARKET SENTIMENT :

– US RETAIL SALES naik 0,1% mom pada bulan Agustus, menghapuskan kekuatiran kontraksi 0.2% yang diperkirakan, setelah naik 1,1% yang direvisi pada bulan sebelumnya. Angka ini membantu meyakinkan investor bahwa konsumen tetap relatif sehat dan dapat mencegah perlambatan ekonomi yang tajam mengingat pentingnya sektor ritel bagi perekonomian AS.

– Dengan demikian para investor memperhitungkan peluang 68% untuk penurunan 50 bps dan peluang 32% untuk penurunan 25 bps, menurut survey CME Fedwatch. Komentar dari Fed Chairman Jerome Powell akan dipantau dengan cermat, untuk mencari panduan tentang sejauh mana siklus pelonggaran akan membawa turun suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

– US INDUSTRIAL & MANUFACTURING (Aug) turut membawa kelegaan dengan pembacaan yang lebih kuat dari ekspektasi, bangkit ke pertumbuhan positif dari situasi kontraksi di bulan Juli. Data ekonomi lainnya yang ditunggu hari ini: angka Building Permits & Housing Starts (Aug).

• MARKET EROPA & ASIA:

– Outlook ekonomi EROPA 6 bulan ke depannya masih terasa cukup suram secara GERMAN & EUROZONE ZEW ECONOMIC SENTIMENT mengeluarkan angka jauh di bawah ekspektasi, menyiratkan pesimisme para pelaku pasar akan situaasi perekonomian di sana.

– INGGRIS akan merilis angka Inflasi (Aug) di mana secara tahunan sepertinya belum akan beranjak lebih rendah dari 2.2%, sama seperti bulan sebelumnya. Sementara bagi EUROZONE, tingkat Inflasi 2.2% yoy inilah yang diharapkan bisa dicapai untuk bulan Aug, melandai dari 2.6% di bulan sebelumnya.

– Sementara kemarin CHINA & SOUTH KOREA masih dalam suasana public holiday, INDONESIA merilis angka surplus Trade Balance untuk 52 bulan berturut-turut, kali ini pada angka USD 2.89 miliar, lebih besar dari perkiraan USD 1.96 miliar dan peningkatan signifikan dari bulan Juli yang hanya USD 500 juta. Surplus ini didukung oleh pertumbuhan Ekspor yang lebih agresif ketimbang Impor (mostly dari sektor non-migas) walau keduanya sama-sama membukukan kinerja di atas estimasi.

– Bicara mengenai Trade Balance, sebaliknya JEPANG justru tampak struggling untuk menjaga laju pertumbuhan Ekspor – Impor mereka tetap stabil, di kala saat ini justru angka bulan Agustus yang keluar anjlok di bawah perkiraan. Core Machinery Orders (Jul) memang masih naik secara tahunan sebesar 8.7% dari kontraksi 1.7% tahun lalu, namun secara bulanan justru tumbuh negatif 0.1% .

• KOMODITAS: Harga MINYAK MENTAH naik pada hari Selasa, melanjutkan kenaikan sehari sebelumnya yang disebabkan oleh gangguan produksi AS akibat Badai Tropis Francine. Kontrak BRENT naik 1,5% menjadi USD 73,85 / barel, sementara minyak mentah US WTI diperdagangkan 1,6% lebih tinggi pada USD 70,12 / barel. Kedua kontrak telah ditutup lebih tinggi pada hari Senin setelah datangnya badai terbaru yang mempengaruhi wilayah produksi minyak mentah Teluk Meksiko, dan saat para trader menunggu dimulainya siklus pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve AS. Ditengarai lebih dari 12% produksi minyak mentah dan 16% produksi gas alam di Teluk Meksiko AS masih offline, menurut Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS pada hari Senin. Dari sudut komoditas lain, harga EMAS mulai mundur 0.5% dari singgasana harga rekornya USD 2489.59 / ons, ke posisi USD 2569.43 / ons; seiring semakin mendekatnya keputusan pemangkasan suku bunga The Fed bahkan dengan persentase peluang yang lebih besar untuk 50bps. GOLDMAN SACHS tetap optimis dengan proyeksi harga emas jangka panjang, dengan Target USD 2700 / ons di awal tahun 2025. Lebih lanjut lagi, jika suku bunga turun maka permintaan untuk ETF berbasis emas justru bisa meningkat, terutama demand dari asset management di wilayah Barat.

• IHSG memunculkan candle Doji di area Resistance, indicating apakah trend reversal di depan mata akan segera terjadi ? Para pelaku pasar semakin diingatkan oleh frase: “Buy on Rumour, Sell on News” menghadapi peristiwa kritikal FED RATE CUT yang akan segera terwujud 1 hari ke depan. Posisi kebanyakan indeks saham dunia pun berada di atas dengan valuasi yang tidak murah, sehingga pullback sementara sangatlah wajar untuk diantisipasi. NHKSI RESEARCH masih menyarankan sekali lagi untuk tidak lupa set your Trailing Stop, seraya let your profit run dan memperhatikan rotasi sektor untuk mengintai trading opportunities yang masih berjalan di market.

Company News

• HRUM: RUPSLB Harum Energy Setujui Buyback 849 Juta Saham
• MTDL: Metrodata Siapkan Capex IDR 330M di 2024, Buat Ini
• TOWR: Izin Investor, Sarana Menara (TOWR) Sodorkan Right Issue IDR 9 Triliun

Domestic & Global News
Impor Susu Melesat 21.12% per Agustus 2024
Industri Lesu, Goldman Sachs dan Citigroup Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China 2024

Download full report HERE.