Today’s Outlook:

• Indeks utama Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan hari Jumat (26/07/24) didukung pembelian kembali di sektor Teknologi terutama pada saham-saham besar yang dilanda aksi sell-off di awal pekan lalu, serta rilis data Inflasi PCE PRICE INDEX mendorong optimisme bahwa Federal Reserve akan segera mulai menurunkan suku bunga. Pada hari Jumat, S&P 500 naik 1,11%, sementara Nasdaq Composite menguat 1,03%, sementara Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 654,27 poin, atau 1,64%, balik ke atas level psikologis 40,000. Namun dengan hasil tersebut, hanya DJIA yang menutup pekan lalu di wilayah positif dan membukukan kenaikan mingguan untuk keempat kalinya berturut-turut, sementara untuk S&P 500 dan Nasdaq Composite, kenaikan hari Jumat tersebut tidak cukup untuk menutup penurunan yang terjadi pada 2 sesi sebelumnya, sehingga kedua indeks tersebut harus mengakhiri minggu lalu di teritori negatif untuk 2 minggu berturut-turut. Indeks Volatilitas CBOE, yang mengukur indeks “ketakutan” atas volatilitas tersirat dari S&P 500, turun 11,21% menjadi 16,39.

• MUSIM LAPORAN KEUANGAN: 5 anggota “Magnificent Seven” tercatat menguat pada hari Jumat, dipimpin oleh Meta Platforms yang naik 2,7%. Dua pengecualian adalah Tesla dan Alphabet, di mana pendapatan mereka yang lesu telah memicu aksi jual besar-besaran pada hari Rabu. Keduanya turun tipis 0,2%, dengan Alphabet terjerumus ke titik Closing terendah sejak 2 Mei. Dengan sisa laporan keuangan Magnificent Seven yang akan dirilis minggu ini, prospek pasar selanjutnya mungkin bergantung pada hasil yang dirilis oleh Apple, Microsoft, Amazon, dan Meta. Para analis menilai rotasi sektor tengah terjadi saat ini, ke sektor2 laggard seperti saham saham berkapitalisasi menengah dan kecil yang telah mendapatkan momentum dalam beberapa minggu terakhir, dengan Russell 2000 dan S&P Small Cap 600 keduanya naik ke level penutupan tertinggi untuk keempat kalinya dalam seminggu. Adapun Russell 2000 telah mencetak kenaikan mingguan ketiga berturut-turut dalam 2 bulan dan kemenangan 3 minggu terbaiknya sejak Agustus 2022. Saham-saham small caps yang sensitif secara ekonomi ini didukung oleh kenaikan moderat pada harga AS di bulan Juni, seperti ditunjukkan oleh data PCE PRICE INDEX hari Jumat, yang menggarisbawahi inflasi yang mendingin dan memberi alasan bagi The Fed untuk mulai melonggarkan kebijakan pada bulan September.

• INDIKATOR EKONOMI: Data PCE PRICE INDEX acuan Inflasi favorit US Federal Reserve, naik 0,2% secara bulanan di bulan Juni dan 2,6% secara tahunan, kurang lebih in-line dengan ekspektasi. Market memperhitungkan peluang pemangkasan 25 bps pada FOMC Meeting bulan Sept bertahan stabil di sekitar 88% setelah pembacaan PCE price index, demikian menurut monitoring CME FedWatch. Para trader sebagian besar masih optimis adanya penurunan suku bunga kedua kalinya di bulan Desember, sebagaimana data LSEG menunjukkan. Optimisme penurunan suku bunga ini juga salah satu alasan memicu aksi beli pada saham-saham Teknologi dan turunnya yield US TREASURY. UNIVERSITY OF MICHIGAN mencatat Ekspektasi Inflasi 5 tahun ke depan naik 0.1% ke level 3.0%, namun dibarengi oleh Ekspektasi & Sentimen Konsumen (Jul) yang juga meningkat ke depannya, walau cenderung masih ada pesimisme di kondisi saat ini.

• MARKET ASIA: JEPANG laporkan Tokyo Core CPI dan CPI (Jul) yang keduanya kurang lebih in-line sesuai ekspektasidengan pertumbuhan tahunan masing-masing 2.2%.

• KOMODITAS: Harga MINYAK bersiap naik pada hari Senin, memangkas kerugian minggu lalu, di tengah kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah menyusul serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, yang mana pihak Israel dan Amerika Serikat menuduh kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, bertanggung jawab atas serangan tersebut. Futures BRENT naik 0,3%, menjadi USD 81,33 / barel; sedangkan US WTI menguat tipis 0,1%, menjadi USD 77,25 / barel. Minggu lalu, Brent turun 1,8% sementara WTI turun 3,7% karena permintaan CHINA yang menurun dan timbulnya harapan akan kesepakatan gencatan senjata Perang Gaza. Namun perkembangan terakhir mengatakan lain: pada hari Minggu, kabinet keamanan Israel memberi wewenang kepada pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memutuskan “cara dan waktu” tanggapan terhadap serangan roket hari Sabtu di Dataran Tinggi Golan yang menewaskan 12 remaja dan anak-anak. Hizbullah yang didukung Iran membantah bertanggung jawab atas serangan itu, yang merupakan serangan paling mematikan di Israel atau wilayah yang dianeksasi Israel sejak serangan kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober memicu perang di Gaza. Adapun Israel telah bersumpah untuk membalas Hizbullah di Lebanon, dan jet Israel menyerang target di Lebanon selatan pada hari Minggu.

• IHSG finally bangkit ke atas MA10 lagi didukung oleh Foreign Net Buy senilai IDR 366.69 miliarmenempatkan posisi Closing di atas Support 7280 dan membuka peluang penguatan di awal pekan ini ke arah Resistance sekitar 7350, berkat sentimen positif market regional. Walau demikian, NHKSI RESEARCH menyarankan pemilihan saham yang berhati-hati dengan pertama-tama tetap berpatokan pada saham-saham big caps index mover.

Company News
• BFIN: Laba dan Pendapatan BFIN Kompak Melorot, Telisik Detailnya
• ASLC: Laba Emiten Konglomerat Ternama Melonjak 509%, Saham Melejit
• PGEO: Tumbuh Minimalis, PGEO Semester I-2024 Raup Laba USD96,27 Juta

Domestic & Global News
Produsen Pede Rencana Antidumping Keramik China Tak Buat Harga Melonjak
Goldman & Citigroup Ramal Harga Minyak Turun ke USD 75/Barel Jika Trump Terpilih

Download full report HERE.