Today’s Outlook:
• Pasar saham Wall Street ditutup memerah tipis pada perdagangan hari Senin (27/11/23) dalam perdagangan yang terhitung sepi karena para investor enggan untuk positioning menjelang dirilisnya data-data ekonomi penting yang akan muncul akhir pekan ini.
• Harga Minyak mentah juga turun, dengan Brent menetap di bawah USD 80/barel, karena investor menunggu pertemuan OPEC+ minggu ini keputusan ttg perkiraan pemangkasan produksi hingga 2024.
• Dollar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama, terbebani oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve telah hampir mencapai akhir trend naik suku bunga dan dapat mulai memangkasnya pada paruh pertama tahun depan.
• Pada logam mulia, Emas mencapai level tertinggi dalam 6 bulan terakhir didukung oleh Dollar yang melemah dan ekspektasi jeda pada kebijakan moneter The Fed.
• Sementara itu, data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa Building Permits sedikit di atas ekspektasi, sementara New Home Sales alias penjualan rumah keluarga baru di AS turun lebih dari perkiraan di bulan Oktober, kemungkinan karena suku bunga KPR yang lebih tinggi membuat harga rumah menjadi tak terjangkau, namun segmen perumahan tetap didukung oleh kekurangan properti yang sudah ada di pasar.
• Para investor juga menantikan rilis tingkat acuan Inflasi yang diinginkan oleh The Fed alias PCE index, serta angka Inflasi Zona Euro pada hari Kamis, yang berpotensi memberikan arah pada pasar.
• Dari Benua Eropa, Presiden European Central Bank Christine Lagarde mengatakan bahwa perjuangan ECB untuk menahan Inflasi belum selesai karena pertumbuhan upah masih kuat dan prospeknya masih tidak pasti, namun ia menunjukkan adanya pelonggaran tekanan inflasi di Euro Zone.
• Pada Treasury AS, obligasi bertenor 10 tahun turun secara stabil sepanjang hari dan terakhir turun 9,9 bps menjadi 4,385%, dari 4,484% pada hari Jumat.
• MARKET ASIA: Indonesia mencatat pertumbuhan uang beredar 3.4% YoY pada bulan Oct, dibanding 6% pada bulan sebelumnya. Jepang akan segera mengumumkan Bank Of Japan Core CPI yang ditengarai stabil pada level 3.4% YoY.
• Perilaku IHSG yang tengah nervous ketika berada di level 7000 an ini dilihat sebagai usaha untuk mencari motivasi yang kuat untuk lanjutkan bullish trend yang sedang berlangsung. Para pelaku pasar memang seyogyanya fokus pada segudang data ekonomi yang akan muncul pekan ini karena dapat memberikan gambaran ke mana arah market dalam waktu dekat. Oleh karena itu NHKSI RESEARCH menyarankan para investor / trader untuk melakukan strategi pembelian bertahap manakala IHSG telah berhasil menetralisir candle Shooting Star yang mengindikasikan potensi bearish reversal. Penting juga utk perhatikan area Resistance dari setiap saham dari portfolio Anda dan lakukan Average Up jika break out mampu terjadi.

Company News
• WIKA : Rancang Rights Issue untuk PMN IDR6 T
• HILL : Laba Bersih Naik 27,3% Per 3Q23
• TAPG : Perkirakan Kinerja 2023 akan Turun

Domestic & Global News
• Pencairan BLT El Nino IDR 400 Ribu, Desember Cair
• Laba Industri China Naik Tiga Bulan Berturut-turut, Tanda Ekonomi Sudah Stabil?

Download full report HERE.