Melonjaknya inflasi pertanda negatif saham ritel. Penurunan saham Walmart (WMT.N) hingga 8%, menekan saham emiten ritel lainnya. Walmart merevisi turun proyeksi laba FY22, setelah pemangkasan harga guna mengurangi penumpukan inventori. Tekanan saham ritel terjadi di tengah lemahnya kepercayaan konsumen, Conf. Board Cons. Confidence AS Juli di level 95,70 atau level terendah dalam 18 bulan terakhir. Wall Street tertekan, dengan Nasdaq turun hingga 1,9%, juga di tengah penurunan sektor properti. Data New Home Sales AS Juni turun 8,1% MoM menjadi sebanyak 590K unit, seiring tingginya harga properti dan Mortgage Rates 30-tahun yang telah naik 200 Bps menjadi 5,54% sejak Januari 2022. Kenaikan kembali FFR 75 Bps pada FOMC Meeting kali ini, membuat Mortgage Rates lebih tinggi di 2H22.

Rebalancing LQ45, IHSG menguat 13 poin. BEI telah mengevaluasi LQ45, memasukkan tiga saham baru ARTO, BRIS dan INDY; menggantikan GGRM, PTPP dan TKIM. Perubahan komposisi saham LQ45 periode Agustus 2022 – Januari 2023 ini, berdasarkan kriteria likuditas. Adapun, Subsektor Perbankan dan Batu bara tengah atraktif ditengah potensi kenaikan BI 7DRRR dan Strong Dollar, berpeluang memberikan kontribusi baik pada Indeks LQ45 periode enam bulan kedepan. Di sisi lain, penguatan IHSG kemarin, didukung rilisnya Earning Result saham kapitalisasi besar ARTO dan UNVR. Pergerakan IHSG konsisten di zona hijau kemarin, juga di tengah penantian rilis the Big Four Bank Earning Result pekan ini. NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak Mixed dengan kisaran 6.850-6.910.

Download full report HERE.