Dow Jones yang bergerak relatif Sideways ketika ditinggal libur panjang hari raya Idul Fitri, kembali membukukan pelemahan pada perdagangan Selasa (25/04/23) dipicu oleh kekhawatiran investor atas krisis perbankan yang kembali muncul menyusul laporan kinerja kuartal 1/2023 para emiten bank yang mulai keluar, di mana tekanan pada kemampulabaan bank kemungkinan masih berlanjut sampai kuartal 2. Ketiga indeks utama Wall Street ditutup di teritori negatif, dengan Nasdaq memimpin penurunan sebesar minus 2%. Data ekonomi US Consumer Confidence jatuh ke level terendah 9 bulan pada bulan April ini. Saham sektor energi juga menyumbangkan sentimen negatif terbesar pada animo pasar secara keseluruhan, akibat jatuhnya harga minyak sebagai imbas potensi perlambatan ekonomi global. Para investor mempersiapkan diri untuk sebuah kenaikan suku bunga sebesar 25 bps pada FOMC Meeting terjadwal 3 Mei mendatang. Hari ini akan dinantikan sejumlah data ekonomi dari market regional seperti: Gfk German Consumer Climate (May) serta UK Labour Productivity (4Q22) yang diprediksi menunjukkan trend kontraksi. Nanti malam jam 19.30 WIB menyusul rilis data US Durable Goods Order (Mar.) dan US Trade Balance (Mar.) yang akan memberikan gambaran mengenai kekuatan geliat ekonomi AS.

Bank Indonesia meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 bisa mencapai 4.8%-5.3% didukung oleh peningkatan konsumsi domestik berkat kembali normalnya mobilitas, serta masih positifnya kinerja ekspor. Pasar modal Indonesia yang akan membuka sesi perdagangan kembali hari ini setelah libur Idul Fitri, diperkirakan akan menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan animo pasar dengan rentang pergerakan Support – Resistance: 6780-6840; penurunan di bawah level Support MA20 menyarankan para investor/trader untuk mempertahankan sikap Wait & See terlebih dahulu.

Download full report HERE.