Nasdaq turun hingga 1,9%, seiring pelemahan saham Social Media dan Ad. Tech. Adapun, kenaikan saham penerbit kartu American Express menyusul perkiraan yang optimistis, mengimbangi tekanan Wall Street. Dow Jones dan S&P500 masing-masing ditutup melemah 0,4% dan 0,9%. Akhir pekan, investor juga fokus pada FOMC Meeting dan rilis data GDP AS 2Q22 minggu ini. The Fed diproyeksikan menaikkan FFR hanya 75 Bps menjadi 2,25%-2,50%, seiring proyeksi inflasi yang mulai terkendali. GDP AS 2Q22 diproyeksikan tumbuh 0,5% QoQ (Vs. 1Q22 -1,6% QoQ). Sementara itu, data S&P Global US Services PMI dan Composite PMI Juli mengalami kontraksi pertama dalam dua tahun, memperdalam kekhawatiran ekonomi terhambat oleh inflasi yang tinggi.

Survei Bloomberg: Core Inflation Juli 2,9% YoY, masih dalam target BI sebesar 2%- 4% mengonfirmasi inflasi belum menjadi kekhawatiran pelaku pasar. Investor tengah mencermati Banking dan Consumer Non-Cyclicals, jelang sejumlah Earning Results minggu ini. Technology juga diuntungkan suku bunga rendah, menguat 2,9% atau pimpin penguatan sektoral akhir pekan. NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak upward dengan kisaran 6.700-6.900. Di sisi lain, BI 7DRRR yang tetap rendah di 3,50% berpotensi membuat depresiasi IDR. Sementara, sektor Healthcare turun 0,4%, seiring Subsektor Pharmacy berbasis impor, atau menggunakan bahan baku yang didominasi oleh impor.

Download full report HERE.