Today’s Outlook:

• Rally saham global terhenti pada hari Rabu (21/08/24) setelah pemulihan yang panjang mendorong mereka mendekati rekor tertinggi baru-baru ini, tepat pada saat para investor menunggu konfirmasi bahwa Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga seperti yang diharapkan. Pejabat The Fed bulan lalu sangat condong ke  arah pemotongan suku bunga pada pertemuan kebijakan September mereka, demikian menurut notulen FOMC Meeting 30-31 Juli yang lalu . Fed Chairman Jerome Powell diharapkan semakin mengukuhkan pandangan bahwa bank sentral akan mulai melonggarkan kebijakan moneter setelah menjinakkan laju inflasi terburuk dalam 40 tahun, ketika dia berbicara pada hari Jumat besok di konferensi tahunan Federal Reserve di Jackson Hole, Wyoming. Menyikapi sentimen tersebut, Wall Street masih relatif flat dengan posisi Dow Jones Industrial Average naik 0,13% menjadi 40.889, S&P 500 menguat 0,42% menjadi 5.620 dan NASDAQ Composite terapresiasi 0,57% menjadi 17.918. Indeks MSCI All Country untuk saham global merangkak naik 0,4%, mendekati rekor tertinggi pertengahan Juli dan sudah naik 13,9% untuk tahun ini. Futures suku bunga telah sepenuhnya memperhitungkan pemotongan Fed Fund Rate sebesar 25 basis poin bulan depan, dengan sepertiga peluang rate cut akan terjadi sebesar 50 bps. Hampir 100 bps pemotongan diperkirakan terwujud tahun ini, dan 100 bps lagi tahun depan. Para strategis menilai pasar akan bergerak terbatas hingga setelah PEMILU AS di bulan November, di tengah tingkat ketidakpastian tinggi dalam 4 bulan terakhir tahun ini.

• INDIKATOR EKONOMI: Biro Statistik Tenaga Kerja AS merevisi turun lapangan pekerjaan yang tercipta pada Maret 2023 – Maret 2024 sebanyak 818.000, sebagai bagian dari tinjauan data acuan payroll tahunan oleh lembaga tersebut. Meskipun lebih rendah dari prediksi 1 juta pekerjaan yang hilang, revisi ini membawa rata-rata jumlah pekerjaan yang tercipta dalam 12 bulan hingga Maret menjadi 174.000, pun semakin turun dari laju sebelumnya sebesar 242.000. Hari ini gelombang data PMI akan keluar seantero global, termasuk di AS, Eropa, dan Asia.

• MARKET ASIA & EROPA: Di EROPA, indeks STOXX dari 600 perusahaan naik sekitar 0,3%, juga mendekati rekor tertinggi sepanjang masa, yang dicapai pada 7 Juni. Sementara di benua ASIA, indeks MSCI terluas untuk saham Asia-Pasifik selain Jepang malah turun 0,3%. HANG SENG HONG KONG mundur 0,7% setelah JD.com anjlok 8,7% karena pemegang saham utama Walmart berencana untuk menjual porsi kepemilikan besarnya. NIKKEI Jepang melemah 0,3% seiring mereka menghadapi Resistance sekitar level 38000 setelah memulihkan posisi dari sell-off awal August. Beberapa hal akan jadi pusat perhatian di Asia pada hari Kamis ini: data PMI akan datang dari: JEPANG, AUSTRALIA, & INDIA; ditambah angka Inflasi dari MALAYSIA, serta beberapa laporan pendapatan perusahaan dari CHINA & HONG KONG, khususnya hasil kuartal kedua Baidu (search engine terbesar di China) yang diperkirakan akan mengalami penurunan pendapatan untuk pertama kalinya sejak kuartal keempat 2022 akibat penurunan penjualan iklan. Setelah Bank of Thailand, BANK INDONESIA, dan People’s Bank of China semuanya mempertahankan suku bunga acuan mereka tidak berubah di pekan ini, perhatian beralih ke keputusan BANK OF KOREA pada hari ini, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada 3,50%, di mana suku bunga ini telah berada sejak Januari tahun lalu. Kurang lebih sama dengan pandangan Indonesia, para analis memperkirakan Bank of Korea akan menunggu hingga The Fed mulai memangkas suku bunga sebelum melonggarkan kebijakan pada kuartal keempat. Dengan inflasi meningkat 2,6% pada bulan Juli dari level terendah 11 bulan sebesar 2,4% pada bulan Juni, yang semakin menjauh dari target 2% bank sentral, Bank of Korea mungkin perlu melihat harga stabil sebelum mulai melonggarkan kebijakan.

• FIXED INCOME & CURRENCY: Yield US TREASURY tenor 10-tahun turun 2,3 basis poin menjadi 3,795%, dari 3,818% pada akhir Selasa. Imbal hasil 2-tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, turun 6,9 bps menjadi 3,9305%, dari 4% pada akhir Selasa. US DOL LAR yang jatuh telah mengembalikan YEN ke 145,135 / USD alias level tertinggi dua minggu dari posisi terendah 38 tahun bulan lalu; sementara YUAN China ditetapkan pada level tertinggi satu bulan. EURO juga naik sekitar 3% pada bulan Agustus dan pada level sekitar USD 1,115 ia berada pada level tertinggi sejak awal Desember.

• KOMODITAS: Harga MINYAK turun, sementara pelemahan Dollar akibat prospek pemotongan suku bunga AS yang semakin solid membuat EMAS tetap mendekati rekor tertinggi pada hari Selasa. Harga emas berfluktuasi di sekitar USD 2.510 / ounce. Harga minyak kembali turun pada hari Rabu, di mana US WTI meleleh 1,69% menjadi USD 71,93 / barel dan BRENT turun menjadi USD 76,05 / barel, drop 1,49%. Harga minyak turun lagi-lagi dipicu kekhawatiran tentang ekonomi AS setelah revisi tajam dalam anjloknya jumlah tenaga kerja memicu kekhawatiran baru tentang global demand in general, menutupi kenyataan adanya penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. Data dari Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 4,7 juta barel dalam minggu yang berakhir 16 Agustus, dua kali lebih tinggi dari ekspektasi penurunan yang hanya 2 juta barel. Sejatinya harga minyak mentah telah mengalami kerugian besar dalam beberapa sesi terakhir karena kekhawatiran yang berkelanjutan atas melambatnya demand dari importir terbesar, China. Sejak mencapai puncak di atas USD 82 pada hari Senin pekan lalu, Brent langsung merosot turun 6,2% pada penutupan hari Selasa, sementara kontrak Nymex turun 7,5% pada saat yang sama. Lesunya harga mungkin akan membuat OPEC+ harus memikirkan ulang rencana pengurangan bertahap pemangkasan produksi sukarela yang akan dimulai Oktober sampai 2025 nanti.

• KONFLIK TIMUR TENGAH: Israel ditengarai telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata sementara yang dibawa oleh AS, meskipun detail kesepakatan tersebut masih harus dinegosiasikan secara Hamas dilaporkan mengkritik kesepakatan baru ini cenderung mencerminkan bias Amerika terhadap Israel. Hamas juga mengeluarkan pernyataan yang mengkritik Presiden AS Joe Biden, di saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terlihat aktif berkeliling seputar Mesir, Qatar, dan Israel pada awal pekan ini untuk menengahi gencatan senjata. Sementara itu Israel terus melanjutkan serangannya terhadap Gaza, yang semakin memperumit prospek gencatan senjata.

• INDONESIA: Pada hari Rabu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan dukungan atas RUPIAH diperlukan untuk membantu menurunkan biaya impor, terutama harga makanan. Hari ini akan dipantau data Neraca Pembayaran untuk kuartal 2. IHSG mencatatkan titik all-time-high terbaru 7594.54 pada perdagangan Rabu kemarin, selangkah lagi dari Target (konservatif) IHSG akhir tahun dari NHKSI RESEARCH; walau akhirnya ditutup pada 7554.59 (alias menguat 20.6pts / +0.27%) didukung oleh Foreign Net Buy yang terus berkelanjutan tinggi senilai IDR 1.80 triliun (all market). Posisi nilai tukar RUPIAH masih betah di level 15400-an / USD selama dua hari terakhir, dengan USD/IDR ditutup pada posisi IDR 15480 / USD kemarin. NHKSI RESEARCH menyarankan untuk perhatikan rotasi sektor mana yang kira-kira bisa mendukung penguatan market selanjutnya, sambil perhatikan situasi politik dalam negeri yang berpotensi menyumbangkan faktor uncertainty yang membuat pelaku pasar kurang nyaman menjelang Pilkada 2024.

Company News
• SGRO: Cek Kisi-Kisi Dividen Interim Sampoerna Agro Tahun Buku 2024
• RMKE: Terkait Akuisisi 3 Tambang, RMK Energy (RMKE) Jadwal Ulang RUPSLB
• PANI: Private Placement Beres, Pengendali PANI Setor IDR 4,09 Triliun

Domestic & Global News
Groundbreaking Investasi IKN Lanjut Bulan Depan, Basuki: Ada 8 Investor
Biden, dalam Panggilan Telepon dengan Netanyahu, Tekankan Pentingnya Gencatan Senjata Gaza

Download full report HERE.