Today’s Outlook:
• Pasar ekuitas global anjlok sementara harga Emas melonjak pada perdagangan hari Kamis (20/02/25) , persis satu bulan sejak PPRESIDEN AS DONALD TRUMP kembali ke Gedung Putih dan 5 tahun sejak COVID-19 pertama kali mengguncang pasar dunia. Harga Emas mendekati $3.000 / ons disokong kekhawatiran Trump akan mewujudkan perang dagang global. Emas batangan mencapai rekor tertinggi kesepuluh tahun ini, sebagian didorong oleh permintaan safe haven di tengah ancaman tarif. Di sisi lain, nilai tukar Dollar melemah terhadap mata uang utama lainnya, sementara Yen menguat seiring spekulasi kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan. Di Wall Street, ketiga indeks utama ditutup lebih rendah, dipimpin oleh turunnya sektor Keuangan, Barang Konsumsi, Layanan Komunikasi, Industri, dan Material. Sebaliknya, saham Energi, Real Estate, dan Healthcare berhasil ditutup di teritori positif. Adapun indeks acuan S&P 500 mencapai rekor penutupan tertinggi kedua berturut-turut minggu ini pada hari Rabu . Dow Jones Industrial Average anjlok 1,01% menjadi 44.176,65, S&P 500 turun 0,43% dan Nasdaq Composite melemah 0,47%.
• MARKET SENTIMENT : Peringatan tarif terbaru Trump pada hari Rabu adalah besaran 25% yang akan difokuskan pada sektor farmasi, chip semikonduktor, otomotif paling cepat pada tanggal 2 April. Hal itu, bersama dengan ancaman lainnya seperti reciprocal tariffs, telah memperburuk kekhawatiran akan eskalasi perang dagang dan membuat investor gelisah.
• – Sentimen pasar diperburuk oleh anjloknya saham Walmart , pengecer terbesar di dunia, sebesar 6.5% setelah perusahaan memberikan prospek penjualan dan laba yang suram , di mana mereka mengantisipasi konsumen yang lelah dengan inflasi akan mengencangkan dompet mereka setelah beberapa kuartal mengalami pertumbuhan yang solid. Hal itu sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran tentang stagnasi yang merupakan hasil dari notulen rapat FOMC MEETING bulan January.
• INDIKATOR EKONOMI : Initial Jobless Claims menunjukkan kenaikan moderat dalam klaim pengangguran mingguan menjadi 219.000 dari 214.000 yang disesuaikan ke atas minggu lalu menunjukkan pasar tenaga kerja AS tetap pada posisi yang baik. Indeks Manufaktur di wilayah Philadelphia anjlok ke level 18.1 pada bulan Feb, dari tingkat 44.3 di bulan sebelumnya. Hari ini akan dirilis angka perkiraan awal PMI all sectors dari S&P Global (Feb) , bersamaan dengan jumlah Existing Home Sales (Jan), serta pandangan terkait ekspektasi Inflasi & sentimen konsumen dari Universitas Michigan yang terkemuka.
• MARKET EROPA & ASIA : Indeks STOXX 600 pan-Eropa tergelincir 0,2%. DAX JERMAN turun 0,5%, seiring munculnya deflasi di tingkat produsen mereka untuk bulan Januari sebesar 0.1% mom, meleset dari ekspektasi kenaikan 0.6%. Ekonomi terbesar Eropa itu juga tengah bersiap menghadapi pemilihan umum dadakan pada akhir pekan, menyusul runtuhnya koalisi tiga arah Kanselir Olaf Scholz, dengan para analis mengantisipasi koalisi dua partai yang dipimpin Konservatif. Pengukur saham MSCI di seluruh dunia turun 0,30% menjadi 884,15. Kebanyakan negara utama di EROPA hari ini juga menunggu data perkiraan awal PMI untuk bulan Feb, ditambah INGGRIS yang menunggu rilis tingkat Retail Sales mereka untuk bulan Jan.
• – Obligasi pemerintah UKRAINA jatuh setelah Trump kembali menggoyang ketenangan dunia hari Rabu dengan mencela Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai “diktator” dan mengatakan bahwa ia perlu bergerak cepat untuk mengamankan perdamaian atau berisiko kehilangan negaranya. Para menteri luar negeri dari negara-negara ekonomi teratas G20 bertemu di Afrika Selatan. Para pejabat tinggi AS telah mengabaikan pertemuan itu dan laporan media pada hari Kamis mengatakan bahwa AS telah menentang seruan agresi Rusia pada pertemuan G7 virtual di hari Senin. Para analis mulai melihat bahwa kemungkinan mulai menipis bahwa Trump akan mendorong kesepakatan damai yang memberi Ukraina keamanan jangka panjang, secara beliau terlihat lebih pro kepada pihak Rusia.
• – Sesuai prediksi, CHINA menahan suku bunga mereka tetap di level saat ini, 3.60% untuk jangka panjang (5Y), dan 3.10% untuk jk.pendek. Selain National Core CPI JEPANG (Jan) dan au Jibun Bank Services PMI (Feb) , tidak ada data utama yang akan dirilis pada hari Jumat, bukannya tak mungkin pasar Asia tetap dalam mode Wait & See menyusul longsoran Kamis kemarin yang menyebabkan Nikkei Jepang anjlok 1,2% dan indeks Hang Seng Hong Kong terperosok 1,6% ; sedangkan indeks saham unggulan CSI300 Tiongkok hanya turun tipis 0,3% akibat AI China, DeepSeek.
• KOMODITAS : Harga EMAS tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Harganya naik ke rekor tertinggi baru di $2.956,69 per ons. Logam mulia itu kini naik 12% pada tahun 2025 setelah naik 27% tahun lalu, kinerja terbaiknya dalam lebih dari satu dekade. Harga futures emas AS ditutup 0,7% lebih tinggi di $2.956,10.
• – Di pasar MINYAK , harga BRENT ditutup naik 0,58% pada $76,48 per barel sementara harga minyak mentah US West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik 0,44% menjadi $72,57, didorong oleh kekhawatiran atas gangguan pasokan di Rusia.
• CURRENCY & FIXED INCOME : Dalam mata uang, YEN menguat terhadap DOLLAR AS hingga mencapai puncaknya dalam 11 minggu di 149,40 per USD . EURO naik 0,77% pada $1,0502. DOLLAR INDEX, yang mengukur kekuatan nilai Dollar AS terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, turun 0,77% menjadi 106,35.
• – FED MEETING MINUTES untuk bulan Januari (yang dirilis pada hari Rabu kemarin ) menunjukkan bahwa para pejabat bank sentral masih tidak yakin mengenai impact kebijakan Trump terhadap inflasi , ketika mereka menghentikan siklus pelonggaran yang telah berlangsung sejak September. Notulen tersebut juga mengungkapkan bahwa mereka membahas perlambatan atau penghentian sementara program pengetatan kuantitatif (quantitative tightening) , yang mengalihkan sebagian aliran dana ke obligasi negara. Hal itu berlanjut pada hari Kamis dimana YIELD US TREASURY tenor turun 3,2 basis poin menjadi 4,503%, dibantu oleh komentar dari Menteri Keuangan Scott Bessent kepada Bloomberg yang meremehkan peluang untuk segera meningkatkan besaran lelang utang jangka panjang.
• Menimbang sentimen pasar yang ada, IHSG sepertinya akan testing Support MA10 di level 6710 setelah kemarin kembali terdepresiasi 7pts / minus tipis 0.1% ke level 6788, bangkit dari Low 6755,43 ; walau arus jual asing masih melanda sebesar IDR 787.68 milyar. Tugas IHSG adalah untuk break Resistance MA20 yang saat ini ada di 6905-6910 sesegera mungkin, agar dapat mencapai Target 7000 dalam waktu dekat. Namun di penghujung pekan ini, NHKSI RESEARCH lebih menyarankan untuk pertahankan sikap Wait & See berhubung belum adanya katalis positif baik regional maupun domestik, yang tengah ramai dengan berbagai issue yang berpotensi polemik seperti Danantara, di tengah-tengah efisiensi anggaran yang mulai mendapatkan reaksi masyarakat. Musim laporan keuangan FY 2024 mewarnai di sana sini namun sejauh ini belum banyak emiten yang merilisnya. USD/IDR sempat uji Support di bilangan 16238 walau kembali terangkat ke 16304. Andaikata posisi nilai tukar RUPIAH bisa menguat ke bawah 16174 maka ini bisa jadi booster bagi IHSG mengakhiri trend turun jk.menengahnya.
Company News
• AALI: Laba dan Pendapatan Tumbuh, Simak Kinerja AALI 2024
• APLN: Bos Agung Podomoro Beberkan Alasan Jual Mal hingga Hotel
• BNGA: CIMB Niaga Sepanjang 2024 Cetak Laba IDR 6,8T Naik 5,4 Persen
Domestic & Global News
Demi Program 3 Juta Rumah, Kemenkeu Akan Terbitkan SBN Perumahan, BI Siap Beli
Cegah Eskalasi Perang Dagang, Uni Eropa Siap Negosiasi Tarif dengan AS
Download full report HERE.