Today’s Outlook:
• Saham global naik dalam perdagangan yang tak tentu arah pada hari Selasa (19/11/24) karena pasar menunggu Presiden terpilih Donald Trump melantik lebih banyak pejabat dalam pemerintahannya yang baru, sementara harga Minyak menguat akibat meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina (US). Calon Trump untuk jabatan Menteri Keuangan diperluas dengan memasukkan Kepala Eksekutif Apollo Global Management Marc Rowan dan mantan Gubernur Federal Reserve Kevin Warsh. Trump mengatakan dia akan mencalonkan Howard Lutnick, kepala eksekutif perusahaan pialang Wall Street Cantor Fitzgerald, untuk memimpin strategi perdagangan dan tarifnya sebagai kepala Departemen Perdagangan. Saat ini para pelaku pasar tengah mengantisipasi potensi diberlakukannya tarif (impor) dan pemotongan pajak yang dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi dan dengan demikian lebih sedikit pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Namun demikian, indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq berhasil memangkas kerugian di sesi awal dan ditutup di teritori positif , berkat ditopang kenaikan saham Teknologi dan Layanan Komunikasi mampu mengimbangi kerugian sektor Material, Energi, dan Keuangan. Produsen chip AI Nvidia dijadwalkan melaporkan kinerja laba 3Q pada hari Rabu ini. Untuk perdagangan Selasa, Dow Jones Industrial Average turun 0,28% menjadi 43.268,94, S&P 500 naik 0,40%, dan Nasdaq Composite terapresiasi 1,04%. Indeks MSCI global naik 0,42% menjadi 849,15. Bicara mengenai indikator ekonomi, kesehatan sektor perumahan AS mendapat sorotan secara Building Permits & Housing Starts di bulan Oct mulai menunjukkan trend pelemahan.
• FIXED INCOME & CURRENCY : Imbal hasil obligasi acuan AS tenor 10 tahun turun 2 basis poin menjadi 4,394%. Di tengah pekan yang sepi sentimen, sepertinya pelaku pasar menantikan perkembangan apa yang akan terjadi dengan Kongres dan Gedung Putih.
– SWISS FRANC naik sekitar 0,03% terhadap EURO , sementara DOLLAR INDEX (DXY) – yang melacak kekuatan mata uang AS atas 6 mata uang lainnya – turun 0,04% menjadi 106,18.
• MARKET EROPA & ASIA : Presiden RUSSIA Vladimir Putin menurunkan ambang batas untuk serangan nuklir sebagai tanggapan atas berbagai serangan konvensional. Ia menyetujui perubahan tersebut setelah dua pejabat AS dan seorang sumber yang mengetahui keputusan tersebut mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan AS untuk serangan jarak jauh ke Rusia. Baru-baru ini terjadi, angkatan bersenjata UKRAINA melakukan serangan pertama mereka di wilayah perbatasan dalam wilayah Rusia , pertama kalinya menggunakan rudal jarak jauh ATACMS buatan AS , demikian dilaporkan RBC-Ukraina mengutip seorang pejabat militer negara itu. Sontak indeks saham utama Eropa jatuh ke level terendah dalam 3 bulan, karena para investor beralih dari aset berisiko ke aset safe-haven menyusul peringatan Rusia. Indeks STOXX 600 pan-Eropa turun ke level 495,55, level terendah sejak awal Agustus.
– Di belahan benua EROPA lainnya, sejumlah data ekonomi jadi perhatian hari ini : angka Inflasi konsumen INGGRIS dan Inflasi produsen JERMAN, keduanya utk bulan Oct. Sebelumnya kemarin CPI EUROZONE (Oct) telah duluan dirilis di angka 2.0% yoy sesuai ekspektasi .
– Market ASIA bisa saja memulai pagi ini dengan nota tentang perubahan doktrin nuklir Rusia. Adapun JEPANG telah merilis sejumlah data ekonomi pagi ini, yaitu defisit Trade Balance (oct) mereka membesar walaupun kabar baiknya adalah terjadi peningkatan Ekspor di atas perkiraan. Bank sentral CHINA segera akan sumbangkan sentimen pasar dengan pengumuman suku bunga yang mana konsensus berkata masih akan tetap pada 3.10%. Lebih siang lagi sekitar jam 1430WIB , giliran Rapat Dewan Gubernur Bank INDONESIA (RDG BI) yang akan tentukan apakah BI7DRR akan bergeser dari posisi saat ini 6.0% atau tidak.
• KOMODITAS : Harga MINYAK MENTAH relatif stabil pada hari Selasa karena tanda-tanda meningkatnya KONFLIK RUSSIA – UKRAINE membuat para trader waspada terhadap gangguan pasokan, tetapi dimulainya kembali sebagian produksi di ladang minyak Johan Sverdrup di Norwegia membatasi kenaikan harga, termasuk juga terjadinya lonjakan stok cadangan minyak AS ketika API merilis angka mingguan di 4.753 juta barrel , dibanding estimasi yang hanya di bawah 1 juta barrel. Harga MINYAK bangkit kembali dari kerugian di awal sesi dan ditutup sedikit lebih tinggi. Harga minyak mentah BRENT naik 1 sen menjadi USD 73,31 / barel, sementara harga minyak mentah US WTI menguat 0,3% ke level USD 69,39 / barel.
– EMAS terakhir naik 0,76% ke harga USD 2.631,96 / ons setelah mencapai titik tertinggi seminggu.
• IHSG memang tampaknya sudah berusaha mencoba rebound ketika mendekati Support level 7100 namun sepertinya masih perlu pembuktian lebih jauh dengan menembus Resistance awal MA10 di bilangan 7250. Foreign outflow masih terjadi dengan kemarin asing terdeteksi jual bersih lagi sebesar IDR 763.78 milyar , menjadikan posisi Foreign Net Sell YTD membengkak di angka IDR 16.84 triliun. Penjualan terbesar mereka terdata masih di sektor Keuangan dengan 4 bank besar (BBRI BBCA BMRI BBNI) dibuang terbanyak kemarin. RUPIAH tampak tak bergeming di sekitar 15,825 / USD. Menanggapi sentimen ini, NHKSI RESEARCH menilai IHSG sepertinya masih rentan menguji Support psikologis 7000 sambil menunggu sentimen positif apa yang bisa menjadi trigger technical rebound ini. Menimbang perkembangan terakhir pasar dan waktu perdagangan efektif yang tersisa, NHKSI RESEARCH menurunkan TARGET IHSG AKHIR TAHUN yang lebih feasible ke angka 7450-7500 , walau masih belum tertutup kemungkinan ke arah all-time-high sekitar 7800- 7900 jika didukung outlook yang lebih bullish.
Company News
• BRPT: Pefindo Pertahankan Rating BRPT di idA+ dengan Outlook Stabil
• MBMA: Injeksi Entitas Usaha USD200 Juta, Telisik Tujuannya
• TPIA: Chandra Asri Buka Peluang Akuisisi Pembangkit Listrik Minihidro
Domestic & Global News
Kenaikan PPN jadi 12% Tahun Depan Dinilai Berisiko Timbulkan Gelombang PHK
Tarik Investor Asing, China Janji Lanjutkan Reformasi Pasar Modal
Download full report HERE.