Today’s Outlook:
• Pasar saham AS ditutup pada hari Senin (15/01/24) untuk hari libur Martin Luther King Jr. menyusul sesi yang tenang di akhir minggu lalu dengan sentimen dimulainya banks earning season. Di tempat lain, Forum Ekonomi Dunia di Davos telah dimulai, di mana survey atas para ekonom terkemuka menunjukkan bahwa prospek pertumbuhan global tahun ini lemah.
• MARKET SENTIMENT: Goldman Sachs dan Morgan Stanley akan melaporkan hasil kuartalan terbaru mereka akhir pekan ini. Investor akan tertarik untuk melihat bagaimana kinerja kedua big lenders tersebut, yang operasinya cenderung lebih fokus pada investment bank and asset management, pada saat aktivitas merger dan akuisisi melemah dan biaya konsultasi keuangan tinggi. Para pengambil kebijakan akan memiliki lebih sedikit data penting untuk diurai sepanjang minggu ini, di mana Retail Sales dan ekspektasi inflasi dari Universitas Michigan mungkin akan menambah warna pada gambaran inflasi AS.
• DAVOS: Ketidakpastian mengaburkan prospek jangka pendek perekonomian global, menurut survei yang dilakukan menjelang pertemuan tahunan World Economic Forum yang jadi perhatian para pelaku pasar. Prospek pertumbuhan pada tahun 2024 lemah, menurut survei yang dilakukan oleh para ekonom terkemuka dunia, dengan 56% responden memperkirakan kondisi akan kembali melemah di tahun 2025 mendatang. Hanya seperempatnya perkirakan perekonomian akan lebih kuat, sementara 20% memperkirakan bahwa kondisi lingkungan tidak akan berubah. Survey tersebut juga mengatakan bahwa ketahanan ekonomi dunia dalam beberapa tahun terakhir akan terus diuji, di mana sudah terdeteksi indikasi perlambatan di sektor manufaktur dan jasa. Sementara itu, kondisi keuangan diperkirakan akan melemah seiring dengan meredanya inflasi dan melonggarnya pasar tenaga kerja.
• CRUDE OIL: Harga minyak melemah pada hari Senin, mengurangi kenaikan sebelumnya, karena masih adanya kekhawatiran bahwa konflik Timur Tengah dapat mengganggu pasokan melalui rute pengiriman utama antara Eropa dan Asia. Minyak mentah berjangka US WTI diperdagangkan 0,8% lebih rendah pada USD72,25 per barel, sedangkan kontrak Brent turun 0,6% menjadi USD77,81 per barel. Harga acuan melonjak lebih dari 2% pada minggu lalu dan menyentuh level intraday tertinggi tahun ini setelah Amerika Serikat dan Inggris menggempur pasukan Houthi di Yaman sebagai pembalasan atas serangan kelompok militan yang didukung Iran ini atas sejumlah kapal komersial di Laut Merah. Kelompok Houthi mengancam akan memberikan respon balasan yang kuat pada hari Minggu, yang berpotensi memperburuk situasi keamanan dan menyebabkan beberapa operator pelayaran mengalihkan rute mereka dari Laut Merah.
• MARKET ASIA: Sebagian besar saham Asia naik pada hari Senin karena para investor pertahankan spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga lebih awal; market Jepang memperpanjang reli ke level tertinggi dalam 34 tahun. Data penting yang ditunggu-tunggu pada minggu ini adalah data GDP setahun China dan Inflasi Jepang. Reaksi Beijing terhadap pemilihan presiden Taiwan juga membuat para pedagang khawatir. Data CPI Jepang yang akan dirilis akhir pekan ini diperkirakan akan menunjukkan deflasi yang berkelanjutan, memberikan nada dovish bagi BOJ ketika bertemu pada bulan Januari nanti. Hari ini Jepang akan memulai rangkaian data Inflasinya dengan melaporkan PPI (Des.) yang juga diperkirakan terjerumus dalam wilayah deflasi. Indeks Taiwan naik 0,5% setelah kandidat Partai Progresif Demokratik (DPP) William Lai memenangkan pemilihan Presiden pada akhir pekan – sebagian besar mempertahankan status quo pulau tersebut dalam perlawanannya terhadap reunifikasi dengan China. Kemenangan Lai yang aktif menyuarakan kemerdekaan Taiwan telah menjadi titik kemarahan utama bagi China, yang semakin gencar pertahankan seruan reunifikasi (Taiwan – China) selama akhir pekan, dan tindakan lebih lanjut dari Beijing akan menjadi fokus menjelang pelantikan resmi Lai di bulan Mei. Sementara itu, dari negara tetangga Negeri Ginseng, Korea Selatan melaporkan Trade Balance dan pertumbuhan Ekspor & Impor di bulan Desember yang relatif flat dibanding bulan sebelumnya.
• MARKET EROPA: Eurozone publikasikan Industrial Production (Nov.) yang tumbuh negatif -6.8% yoy, lebih tinggi dari perkiraan maupun bulan sebelumnya. Siang nanti Inggris akan rilis sejumlah data ekonomi terkait ketenagakerjaan seperti Average Earnings Index (Nov.), Claimant Count Change (Des.) dan Unemployment Rate (Nov.). Yang akan jadi fokus dari Eropa hari ini adalah German CPI (Des.) di mana diramal tingkat Inflasi mereka akan memanas ke level 3.7% yoy, naik dari 3.2% pada bulan sebelumnya. Lebih lanjut, German ZEW Economic Sentimen (Jan) akan berikan gambaran bagaimana para pelaku pasar memandang iklim usaha 6 bulan ke depan.
• INDONESIA: Bank Indonesia mengumumkan utang luar negeri Indonesia per bulan November 2023 telah mencapai USD400.9 miliar (IDR6231 triliun), naik 26% yoy. Indonesia kembali mencatatkan surplus Trade Balance (Des) USD3.3 miliar, lebih tinggi dari forecast USD1.92 miliar dan bulan November pada USD 2.41 miliar; akibat Impor yang turun jauh daripada perbaikan Ekspor yang juga masih berjuang keluar dari pertumbuhan negatif. Posisi penutupan IHSG kemarin yang jebol ke bawah Support MA20, menegaskan aksi technical rebound yang tak bertahan lama dan kembali membuka kemungkinan konsolidasi berlanjut menuju TARGET bottom sekitar 7070-7050 (up to angka bulat 7000 selaku Support psikologis). NHKSI RESEARCH masih menyarankan para investor/trader untuk kurangi posisi dan menunggu saat yang tepat untuk BUY ON WEAKNESS kemudian.

Company News
• BBTN: Menjadi Anggota UNEP Financial Initiative
• ASII: Jual 560.717 Unit Mobil pada 2023
• AMMN: Rogoh Kocek Eksplorasi IDR97,60 Miliar

Domestic & Global News
• Penyaluran Bansos Beras Lanjut hingga Juni 2024, Penerima 22 Juta Keluarga
• Bank Sentral China Tahan Suku Bunga, Suntik IDR 472 Triliun ke Pasar Keuangan

Download full report HERE.