Today’s Outlook:
• Saham-saham AS kehilangan momentum naiknya setelah pengumuman Inflasi (Agus.) keluar di angka 3.7% yoy, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi 3.6%; seiring membumbungnya harga energi. Di sisi lain, Inflasi Inti yang mengecualikan harga barang volatile seperti makanan dan bahan bakar, naik 4.3% sesuai perkiraan dan masih di dalam jalur melandainya menuju target The Fed 2%. Masih berlanjut hari ini, pembacaan PPI atau Producer Price Index, serta Retail Sales & Initial Jobless Claims juga akan jadi fokus para pelaku pasar; sehubungan dengan rapat Federal Reserve untuk menentukan suku bunga pekan depan yang mana terkumpul 97% peluang Fed Fund Rate akan ditahan tetap di level saat ini yaitu 5.25%-5.50%, menurut CME FedWatch.
• Market Eropa: saham-saham Eropa ditutup di teritori negatif seiring para investor memperhatikan data-data ekonomi mereka yang dirilis, salah satunya adalah: anjloknya GDP Inggris di bulan Juli ke tingkat 0% yoy atau malah masuk resesi secara bulanan -0.5% mom, demikian pula Industrial & Manufacturing Production (Juli) mereka yang semakin melemah dari bulan sebelumnya; ditambah lagi secara keseluruhan Eurozone Industrial Production (Juli) benar-benar jatuh di bawah ekspektasi membuat sentimen market tak bersemangat terlebih menjelang rapat ECB nanti malam sekitar jam 19.15 WIB yang akan menentukan suku bunga (survey: tetap di 4.25%).
• Market Asia: pagi ini Jepang telah merilis Core Machinary Orders (Juli) yang ternyata pertumbuhannya tak bisa penuhi ekspektasi; agak siang hari nanti Industrial Production (Juli) mungkin akan lebih jadi sorotan para pelaku pasar.
• Komoditas: Harga Minyak masih merangkak naik pada perdagangan Rabu (13/09/23) mendekati level tertinggi mereka pada November 2022; dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran akan kelangkaan persediaan ditambah outlook bullish dari permintaan global berdasarkan laporan bulanan terbaru dari OPEC. Walau demikian, ada peningkatan tak terduga dari persediaan minyak AS sebanyak 3,9 juta barrel dari yang tadinya diperkirakan minus 1,9 juta, menyebabkan pergerakan harga Minyak agak tertahan dan melemah tipis baik Brent maupun WTI. Di sisi lain, harga Emas sedikit lebih rendah, bergerak di level terendah 2 minggu setelah rilis data CPI AS barusan membantu mendongkrak US Dollar.
• Posisi penutupan IHSG kemarin tertahan pada sejumlah Support penting yang menjaga uptrend jangka pendek ini tetap intact. Walau demikian perlu dobrakan beli yang signifikan untuk menembus Resistance 6970 kembali agak terbuka jalan menuju level psikologis 7000 kembali. Tentunya jual bersih asing kemarin sebanyak IDR 617.83 milyar (RG market) semakin menguras pundi-pundi saham Indonesia di minggu ini menjadi Foreign Net Sell IDR 2.9 triliun. NHKSI RESEARCH menyarankan agar para investor/trader menahan diri untuk Average Up terlalu banyak sekarang sebelum IHSG bergerak naik ke bukit yang lebih mantap.
Company News
• MEDC : Menjamin Transaksi Minyak Anak Usaha
• LUCY : Buka Outlet Pertama di Kota Medan
• SMDR : Tambah 8 Kapal Anyar
Domestic & Global News
• Pakan Ternak Mahal: DPR Minta Buka Impor Jagung, Mentan Impor Gandum
• Minyak Turun Akibat Kenaikan Stok Minyak Mentah AS yang Mengejutkan Hadapi Pemangkasan Pasokan
Download full report HERE.