Dow Jones dan S&P500 melanjutkan pelemahan dengan range 0.1%-0.3% sementara Nasdaq membukukan kenaikan 0,5%, seiring para investor memperhitungkan penurunan tajam pada yield obligasi negara akan diterjemahkan bahwa Federal Reserve hendak mengambil langkah moneter yang tidak terlalu agresif berhubung adanya kasus kolapsnya Silicon Valley Bank yang mengguncang sektor perbankan AS. Adapun mengenai SVB, Bank Sentral AS turun tangan dengan menjamin dana depositor aman demi menjaga kepercayaan investor. Pelaku pasar mulai memperhitungkan bahwa The Fed sepertinya akan mengenakan 25 bps kenaikan suku bunga pada FOMC Meeting Maret ini; bahkan Goldman Sachs memperkirakan bahwa The Fed bisa akan meniadakan kenaikan sama sekali, dengan probabilitas sebesar 47% menurut Investing.com Fed Rate Monitor Tool. Federal Reserve juga meluncurkan program pendanaan baru yang menawarkan pinjaman bertenor 1 tahun maksimal. Usaha penyelamatan dari bank sentral masih belum bisa menyelamatkan saham-saham bank yang pada berguguran, berkebalikan dengan kebangkitan saham-saham di sektor teknologi yang terbantu oleh turunnya yield obligasi negara.
IHSG bergerak volatile namun berhasil membukukan kenaikan 21,65 poin/+0,32% di mana posisi High 6812.87 sempat berusaha menembus Resistance pertama/MA10 namun posisi penutupan dibawa turun ke 6786.96. Foreign Net Buy terdata sejumlah IDR 29,49 miliar. Kebanyakan bursa saham Asia lainnya juga bergerak di teritori positif pada Senin (13/03/23) seiring para pelaku pasar menimbang seberapa besar tantangan yang dihadapi sektor perbankan AS, sementara pemerintah China menjanjikan dukungan ekonomi dalam bentuk kebijakan yang lebih mudah agar target ekonomi tahunan bisa tercapai. NHKSI RESEARCH cukup optimis kenaikan IHSG bisa berlanjut hari ini dengan fokus menembus Resistance MA10/6806, up to 6820-6840 yang mana apabila break range tersebut akan mematahkan trend turun jangka pendek ini.
Download full report HERE.