Today’s Outlook:
• Dow Jones ditutup di teritori positif pada perdagangan hari Selasa (12/12/23) bahkan S&P500 menyentuh level tertinggi baru sejak Januari 2022, dengan Nasdaq memimpin penguatan sebesar 0.7% berkat melandainya Inflasi yang menumbuhkan harapan adanya penurunan suku bunga di awal tahun depan, menjelang keputusan kebijakan moneter yang tengah digodok oleh Federal Reserve dijadwalkan rilis pada Kamis dini hari pukul 02.00 WIB.
• Departemen Tenaga Kerja AS laporkan Indeks CPI mengalami kenaikan tipis secara bulanan pada November, namun turun tipis secara tahunan, agak memicu kekhawatiran bahwa inflasi memerlukan waktu lebih lama untuk kembali ke target 2% dari yang diperkirakan banyak pihak dan meningkatkan kemungkinan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuan lebih lama lagi. Pertumbuhan harga konsumen tahunan turun tipis sesuai ekspektasi menjadi 3,1% bulan lalu, melambat dari 3,2% di bulan Oktober, menurut data dari Biro Statistik Tenaga Kerja pada hari Selasa. Bulan ke bulan, angka tersebut naik tipis 0,1% dan sedikit di atas perkiraan awal para ekonom pada level 0,0%. Angka Inflasi Inti yang mengecualikan harga barang-barang yang mudah berubah (volatile) seperti makanan dan energi, naik 4,0% yoy, sejalan dengan bulan sebelumnya. Secara bulanan, kenaikan US Core CPI mencapai 0,3% mom, sedikit lebih cepat dari 0,2% di bulan Oktober. Adapun keduanya sesuai dengan perkiraan.
• FOMC tengah mengadakan pertemuan kebijakan moneter pada tanggal 12-13 Desember ini, yang diperkirakan akan berujung pada keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap di kisaran 5,25%- 5,50%. The Fed juga diperkirakan akan merilis Ringkasan Proyeksi Ekonomi yang akan menjelaskan arah kebijakan bank sentral ke depannya. Tak heran, imbal hasil obligasi turun tipis setelah angka Inflasi Inti dirilis sesuai ekspektasi. Harga Benchmark Obligasi tenor 10 tahun terakhir naik menjadikan yield berada pada level 4,2082%, dari 4,239% pada hari Senin. Harga Obligasi bertenor 30 tahun terakhir naik menempatkan yield pada tingkat 4,3151%, dari 4,33% pada hari Senin. Dollar AS melemah terhadap sejumlah mata uang dunia untuk mengantisipasi proyeksi ekonomi dan suku bunga The Fed yang akan diumumkan sebentar lagi. Dollar Index turun 0,26%, dengan Euro naik 0,33% menjadi USD1,0796/EUR.
• KOMODITAS: Persediaan MINYAK mentah AS turun lebih banyak dari yang diperkirakan pada minggu lalu, demikian laporan American Petroleum Institute hari Selasa, di saat banyak pihak mengkhawatirkan peningkatan produksi dari negara produsen non-OPEC di mana hal ini mendorong suplai minyak mentah global menjadi surplus. Minyak Mentah WTI Berjangka, patokan AS, diperdagangkan pada USD68,83 per barel setelah laporan API tersebut dirilis dan berakhir turun 3,8% pada USD68,61 per barel, yang mana tetap berada di jalur penurunan mingguan terpanjang sejak 2018. Persediaan minyak mentah AS turun 2,3 juta barel untuk pekan yang berakhir 8 Desember, dibandingkan dengan kenaikan 549.000 barel yang didata oleh API untuk minggu sebelumnya. Penurunan ini lebih besar dari perkiraan para ekonomi sekitar 1,5 juta barel. Data API juga menunjukkan bahwa persediaan bensin melonjak 5,8 juta barel minggu lalu. Sementara itu, EMAS membalikkan keuntungannya menyusul rilis data Inflasi, dan akhirnya ditutup sedikit lebih rendah. Emas spot turun 0,1% menjadi USD1.978,91/ounce.
• IHSG ditutup menguat kemarin kembali ke atas level 7100, masih tertib di atas MA10 selaku platform Uptrend. Dengan demikian NHKSI RESEARCH mengasumsikan trend bullish ini masih intact dan oleh karenanya menyarankan pra investor / trader untuk tetap cermati trading opportunity yang ada di market. Target Akhir Tahun IHSG masih punya kemungkinan di-extend sampai 7350-7370, akur dengan titik All Time High IHSG.

Company News
• ASSA: Gencar Kembangkan Bisnis CargoShare
• EMTK: Gelar MESOP IDR38,62 Miliar
• BIRD: Capex Melonjak Jadi IDR2 Triliun Pada 2024

Domestic & Global News
• Kolaborasi TikTok dan Tokopedia, Mendag: Uji Coba 4 Bulan
• PBB Desak Gencatan Senjata Segera di Gaza, Biden Peringatkan Israel Kehilangan Dukungan

Download full report HERE.