Indeks Dow Jones melanjutkan rally dengan kembali naik 0,8% atau 268points, diikuti oleh Nasdaq +1.8% dan S&P500 +1.3% setelah para pelaku pasar memperkirakan data inflasi (Des.) akan mampu menunjukkan penurunan, dinilai dari laporan tenaga kerja (Des.) yang juga telah mulai mengerut. Para ekonom memperkirakan CPI akan mendingin ke angka 6.5% YoY (Des.) dari 7.1% sebelumnya, didukung oleh melemahnya harga mobil, minyak, dan harga-harga sewa. Setelah itu The Fed diharapkan akan bisa melonggarkan kebijakan moneter mereka. Naiknya indeks Wall Street juga berkat sentimen dari sektor banking di mana laporan kinerja kuartalan akan mulai di-publish hari Jumat mendatang. Adapun para investors telah menurunkan ekspektasi atas laba emiten-emiten tersebut dikarenakan naiknya tingkat biaya, namun dengan demikian sikap ini akan mampu mem-price in kejutan buruk yang mungkin timbul.

Di sisi lain, IHSG malah masih melanjutkan penurunan 38 points ditutup di angka 6584, di tengah penguatan IDR seantero negara-negara EM, dengan nilai tukar: IDR 15527 / USD, menguat 62 points (0.4%). Adapun para investor mulai lebih menganalisa economy outlook di mana World Bank juga memotong proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 1.7% saja dari sebelumnya 3%. IHSG sempat menguji level Support yang lebih rendah di titik Low 6558 walaupun masih bisa ditutup slightly di atas Trendline jangka pendek. Walau saran untuk Wait & See masih lebih mendominasi, namun mulai beli bertahap saham-saham bluechips di area Support nya mulai menarik sebagai opsi kedua. Jika technical rebound mampu terjadi karena RSI sejatinya masih konsisten positive divergence, maka TARGET terdekat yang bisa ditempuh adalah level 6650-6700 atau 6750-6780.

Download full report HERE.