Tenaga kerja sektor swasta tumbuh konservatif, di tengah potensi perlambatan ekonomi AS. Automatic Data Processing Employment Change AS Aug. mencatatkan sektor swasta hanya menyerap tenaga kerja sebanyak 132K (Vs. Surv. 300K; Jul. 268K). Setelah GDP AS QoQ mengalami Technical Recession (2Q22 -0,6%; 1Q22 – 1,6%), sektor swasta masih mencermati sejumlah indikator ekonomi. Adapun, pernyataan Cleveland Federal Reserve Bank President Loretta Mester mengatakan pada hari Rabu, bahwa the Fed perlu meningkatkan FFR sedikit di atas 4% guna menekan inflasi sesuai target, kembali direspon negatif investor. Wall Street kembali ditutup turun, setelah menguat di awal perdagangan pada Rabu waktu setempat.

Indonesia mengalami deflasi pada periode Agustus, berdasarkan survei Bloomberg. Wait and see kebijakan BBM subsidi pemerintah, membuat IHSG sempat menembus batas bawah 7.100 pada awal perdagangan. Investor menantikan keputusan kenaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite maupun Solar, yang akan berdampak pada biaya produksi. Adapun, sentimen eksternal masih berasal dari potensi Hawkish agresif the Fed pada kenaikan FFR di September mendatang. Sementara itu, turunnya sejumlah harga komoditas pangan dan tidak adanya kenaikan Administered Prices, membuat bulan Agustus MoM diproyeksikan catatkan deflasi -0,10% (Vs. Jul. +0,64%). NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak dalam kisaran Support: 7.160-7.130 / 7.080 -7.070 / 7.015-7.000 / 6.950-6.930 dan Resistance: 7.200-7.230.

Download full report HERE.