BBCA mencatatkan penurunan laba bersih menjadi senilai Rp 12,2 triliun pada 1H20 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,8 triliun. Upaya menjaga kualitas kredit, membuat BBCA mencatatkan kenaikan signifikan pencadangan hingga 167,3% YoY atau menjadi senilai Rp 6,5 triliun. Kenaikan provisi ini yang kemudian membuat laba bersih BBCA turun sebesar 4,8% YoY. Tanpa kenaikan signifikan pada pencadangan, BBCA mencatatkan kenaikan laba sebelum pencadangan hampir 16% YoY yang didukung oleh pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya yang masing-masing tumbuh 10,6% YoY dan 9,6% YoY. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan penurunan cost of fund dan perlambatan kenaikan beban operasional. Selain itu, pembatasan aktivitas ekonomi juga mengurangi permintaan kredit korporasi yang merupakan segmen terbesar BBCA. Selama periode 1H20, BBCA masih mampu mencatatkan kredit segmen korporasi yang tumbuh 17,7% YoY, melampaui segmen commercial & SME dan consumer yang masing-masing turun 0,9% YoY dan 5,1% YoY.
Download laporan lengkapnya di SINI.