Pada 2Q19, ADRO berhasil membuat kejutan dengan kinerja keuangan yang tumbuh di luar ekspektasi ketika pasar batu bara masih mengalami ketidakpastian. ASP menurun 8% YoY, tetapi pendapatan dan laba bersih ADRO masing-masing tumbuh 10% YoY dan 47% YoY. Hal tersebut berkat peningkatan produksi dan volume penjualan, serta efisiensi biaya.
Kinerja Melewati Ekspektasi
Pada 2Q19, ADRO berhasil membukukan pendapatan USD929 juta (+10% YoY, +10% QoQ), laba kotor USD300 juta (+13% YoY, +13% QoQ), EBITDA USD338 juta (+7% YoY, +17% QoQ), dan laba bersih USD178 juta (+47% YoY, +50% QoQ). Kontrol biaya yang ketat tercermin di pertumbuhan GPM menjadi 32% (vs. 31% pada 1Q19) dikuti kenaikan OPM menjadi 27% (vs. 24% pada 1Q19); kinerja tersebut membuat ADRO tetap mempertahankan margin yang sehat.
Volume Penjualan dan Efisiensi Biaya
ADRO mencatatkan produksi batu bara 14 juta ton (+12% YoY, +7% QoQ) sehingga volume penjualan batu bara pada 2Q19 menjadi 15 juta ton (+20% YoY, +16% QoQ) dengan pertumbuhan penjualan ekspor menjadi 78% (vs. 73% pada 1Q19) lantaran peningkatan permintaan ekspor oleh Tiongkok dan India setelah sempat mengurangi impor pada 1Q19. Namun ASP menjadi USD56/ton (-8% YoY, -3% QoQ) akan tetapi tidak berdampak pada kinerja ADRO karena mampu mencatatkan stripping ratio di level 4.6x (-8% YoY, -0,2% QoQ) sebagai bentuk efisiensi biaya. Kami memproyeksikan untuk 2019F, ADRO masih mampu mencatatkan produksi batu bara sebesar 55 juta ton dengan volume penjualan batu bara sebesar 58 juta ton dibarengi stripping ratio di rentang 4.4x-4.5x.
Pasar Batu Bara Masih Dalam Ketidakpastian
Rata-rata harga batu bara dunia di 2Q19 sebesar USD80/ton (-18% YoY, -16% QoQ) yang terus mengalami tren penurunan; adapun, NDRC saat ini berencana untuk menjaga harga acuan batu bara domestik di Tiongkok berada pada rentang USD70/ton-USD98/ton. Kebijakan tersebut akan semakin menyulitkan bisnis pertambangan batu bara untuk meningkatkan pendapatan secara signifikan sampai akhir tahun 2019. Kami memproyeksikan rata-rata harga batu bara dunia untuk 2019F akan berada di rentang USD83/ton-USD85/ton.
Rating BUY dengan Target Harga Rp1.600
ADRO memiliki struktur bisnis yang kuat dan terus melakukan investasi pada infrastruktur pertambangan, membuat kami memberikan rekomendasi BUY dengan target harga Rp1.600 atau potensi upside sebesar 19,9% berdasarkan metode forward P/E 7,8x (+1 SD). Saat ini, ADRO diperdagangkan dengan P/E 2019F 7,0x.
Download laporan lengkapnya di SINI