Today’s Outlook:
MARKET US: Para investor juga mencari kejelasan dalam trend suku bunga dari Federal Reserve. Imbal hasil obligasi Treasury 10- tahun yang menjadi acuan turun kelima kalinya dalam enam sesi , di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan mengakhiri siklus naik suku bunganya. Yield kembali melandai setelah lelang obligasi 3tahun senilai USD 48 miliar berakhir sukses, sedangkan lelang obligasi 10tahun dan 30tahun akan dilaksanakan akhir pekan ini. Ekspektasi bahwa siklus kenaikan suku bunga The Fed akan segera berakhir telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, namun sejatinya belum tertutup kemungkinan akan adanya satu kenaikan suku bunga lagi di tahun ini apalagi mengingat rilis GDP 3Q23 AS terakhir berada pada tingkat 4.9% yoy membuktikan suatu kinerja ekonomi yang kuat. Dengan demikian, pejabat bank sentral pun berhati-hati dalam memberikan komentar mengenai jalur suku bunga di masa depan. Walau begitu, para pelaku pasar telah memperhitungkan 90.2% peluang bahwa The Fed akan kembali menahan suku bunga tetap di tempat pada FOMC Meeting bulan Desember nanti, di mana peluang ini meningkat dari 68.9% pada pekan lalu (seperti didata oleh CME FedWatch Tool).

KOMODITAS : Harga Minyak mentah turun lebih dari 4% ke titik terendah sejak akhir Juli, di tengah kekhawatiran permintaan dan penguatan Dollar. Data ekonomi China yang bervariasi turut menjadi pertimbangan akan permintaan global, sementara meningkatnya Ekspor dari negara-negara produsen OPEC sebesar 1juta barrel / hari turut menghapus kekuatiran mengenai defisit persediaan. Minyak Brent (London) ditutup di bawah USD 84 / barrel atau turun 4.2% untuk pertama kalinya sejak Hamas menyerang Israel tanggal 7Oct.

Dari sisi permintaan, impor minyak CHINA di bulan Oct menunjukkan peningkatan tinggi namun total ekspor dari barang & jasa terkontraksi lebih dalam dari perkiraan, menjadikan surplus Trade Balance China meleset agak jauh dari perkiraan. Hal ini menjelaskan bahwa outlook ekonomi China masih akan terus melemah karena tergerusnya permintaan dari negara tujuan ekspor mereka, yaitu negara2 Barat. Bicara mengenai Ekspor – Impor, pada malam hari kemarin AS pun menyusul laporkan Trade Balance (Sept) mereka yang hasilkan defisit USD 61.5 milyar, lebih besar dari forecast dan periode sebelumnya yang sekitar di bawah USD 60 milyar. Walau demikian , nilai Ekspor – Impor berhasil mengalami peningkatan.

MARKET EROPA : Zona Euro mencatat PPI (Sept) di level deflasi -12.4% yoy, kurang lebih cukup sesuai dengan perkiraan di -12.5%, deflasi kian dalam dari -11.5% di bulan sebelumnya. Tampaknya hal ini dijelaskan oleh data German Industrial Production (Sept) yang kian anjlok secara bulanan maupun tahunan , demikian pula indeks Germany Construction PMI (Oct) yang angkanya semakin merosot di area kontraksi. Siang hari nanti akan dipantau German CPI (Oct) yang diharapkan mampu semakin mendingin ke level 3.8% yoy, dari 4.5% di bulan Sept.

MARKET ASIA : Indonesia laporkan Cadangan Devisa (Oct) di angka USD 133.1milyar, walau turun dari psisi bulan sebelumnya USD 134.9 milyar (karena pembayaran utang LN pemerintah dan terpakai dalam usaha menstabilkan Rupiah), angka ini cukup aman setara dengan pembiayaan ekspor 5.9 bulan dan masih berada di atas standar internasional. Hari ini para pelaku pasar akan menantikan rilis indeks Keyakinan Konsumen (Oct) sekitar jam 10.00WIB di mana angka aktual akan berbanding posisi sebleumnya pada 121.7. 

Corporate News
Tuntaskan Buyback Obligasi USD 211.08 Juta, Telisik Rinciannya Bumi Serpong Damai (BSDE) menuntaskan tender offer untuk buyback obligasi USD 211.08 juta. Buyback obligasi itu, setara 70.36% dari jumlah pokok surat utang USD 300 juta. Dengan pelaksanaan tender offer itu, obligasi tersisa USD 88.91 juta. Buyback obligasi melalui tender offer itu, telah dilaksanakan pada 3 November 2023. ”Nah, sesuai jadwal, perseroan melalui anak usaha yaitu Global Prime Capital Pte Ltd (GPC) akan menuntaskan tender offer pada 8 November 2023,” tutur Hermawan Wijaya, Direktur Bumi serpong Damai. Menyusul penuntasan tender offer itu, sisa jumlah pokok aggregate USD 88.91 juta dari nilai pokok surat utang. Obligasi tersisa tersebut akan tetap berlangsung sampai dengan tanggal jatuh tempo. Penyelesaian transaksi itu, berdampak positif bagi neraca keuangan perseroan. Obligasi sejumlah USD300 juta itu diterbitkan GPC dengan bunga 5.95 persen. Surat utang senior tersebut akan jatuh tempo pada 2025. Obligasi itu dijamin oleh perseroan sebagai induk usaha dari GPC. (Emiten News)

Domestic Issue
Tarik Utang Baru, Pemerintah Terbitkan Global Sukuk Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan baru saja menerbitkan surat utang syariah berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) atau global sukuk. Dilansir dari Reuters, Selasa (7/11/2023), surat utang tersebut terdiri dari dua jenis, pertama tenor 5 tahun dengan yield 5.6% dan tenor 10 tahun 5.8%. Diketahui realisasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) per September 2023 masih melanjutkan tren positif. APBN surplus sebesar IDR 67.7 triliun atau 0.32% terhadap produk domestik bruto (PDB). Sementara itu keseimbangan primer masih surplus IDR 389.7 triliun. Surplus APBN ditopang oleh penerimaan negara sebesar IDR 2,035.6 triliun atau tumbuh 3.1% year on year. Adapun belanja negara tumbuh 2.8% year on year menjadi IDR 1,967.9 triliun. Meski demikian, dalam sisa akhir tahun diperkirakan ada peningkatan belanja yang signifikan. Ini akan membuat APBN menjadi defisit meskipun tidak setinggi yang sudah diperkirakan sebelumnya yaitu 2.3% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau IDR 486.4 triliun. (CNBC Indonesia)

Recommendation
US10YT most likely akan menggenapi TARGET nya menuju yield 4.485% / 4.309% ; apalagi setelah Kembali tergelincir ke bawah Support MA50 : yield 4.592% yang berubah peran jadi Resistance minor saat ini. ADVISE : kurangi posisi, BUY ON WEAKNESS later.

ID10YT sama terjadi most likely akan semakin mantap menuju TARGET bottom 6.465% , apalagi setelah Support minor pada level previous Low : yield 6.74% tak mampu menahan pelemahan yield. ADVISE : kurangi posisi, BUY ON WEAKNESS later.

Download full report HERE.