-GOVERNMENT BONDS-
Tren Penurunan Yield Tekan Lelang SUN Terakhir 2Q20. Pemerintah mencatatkan penawaran masuk lelang SUN Selasa (30/06) senilai IDR 72,03 triliun. Angka tersebut lebih rendah 15,1% dari lelang sebelumnya IDR 84,82 triliun. Selain tren penurunan yield, tidak adanya minat investor pada SPN03201001 (new issuance) tenor 3-bulan, turut menekan penawaran masuk lelang kali ini. Di sisi lain, investor juga masih mencermati outlook ekonomi maupun global yang dikhawatrikan lebih rendah dari proyeksi awal. Adapun, pemerintah berhasil menyerap dana senilai IDR 20,5 triliun dari lelang kemarin. FR0081 menjadi seri acuan yang paling diminati investor, senilai IDR 27,94 triliun dengan yield rerata tertimbang 6,51%. Yield tersebut lebih rendah 16 bps dari yield FR0081 pada lelang sebelumnya. Dari seri benchmark ini, pemerintah menyerap dana senilai IDR 7,4 triliun, sekaligus menjadi seri yang paling banyak dimenangkan oleh pemerintah.

-CORPORATE BONDS-
Tiga Emiten Tawarkan Surat Utang IDR 4,05 Triliun. Ketiga perusahaan tersebut adalah Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA IJ) menawarkan obligasi senilai IDR 1,4 triliun; Sarana Multigriya Finansial (SMF) merancang penerbitan hingga IDR 2,45 triliun; dan Bussan Auto Finance menargetkan emisi sukuk dan obligasi senilai IDR 200 miliar. Sebagai catatan, Merdeka Gold akan melangsungkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Tahap I menawarkan dua seri, yaitu tenor 1-tahun dan 3-tahun. MDKA telah meraih peringkat A dari Pefindo. Kemudian, SMF menerbitkan obligasi Seri A tenor 1-tahun senilai IDR 1,69 triliun dengan kupon 6,75%, dan Seri B tenor 5-tahun senilai IDR 424 miliar dengan kupon 8,1%. Untuk Sukuk SMF menawarkan bagi hasil 6,75% dengan tenor 370-hari. SMF telah mendapatkan peringkat AAA dan AAA(sy) dari Pefindo. (Kontan)

-MACROECONOMY-
Beban Bunga Utang Indonesia Naik Menjadi 17%. Hal ini seiring dengan melebarnya defisit anggaran untuk membiayai penanganan dampak pandemi Covid-19. Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2020, pemerintah resmi memperlebar defisit APBN tahun 2020 menjadi 6,34% dari PDB. Sebelumnya dalam Perpres 54 Tahun 2020, pemerintah menetapkan defisit anggaran 5,07% dari PDB. Dengan menggunakan acuan defisit terbaru, Kementerian Keuangan menyatakan outlook rasio utang terhadap PDB tahun 2020 akan meningkat menjadi 37,6% dari PDB. Sehingga, dengan kenaikan utang tersebut, rasio pembayaran bunga utang dari total pengeluaran pemerintah juga akan meningkat menjadi 17%. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Investor Menantikan Rilis Data Inflasi. Hari ini arah pasar obligasi akan dipengaruhi olehh sentimen inflasi yang akan rilis hari ini. Sejumlah pelaku pasar memproyeksikan Indonesia berpotensi deflasi. Perkembangan pandemi Covid-19 serta pergerakan bursa regional, juga masih akan menjadi sentimen negatif hari ini. Kekhawatiran adanya second wave membuat nilai tukar rupiah relatif flat. Rupiah melemah 0,14% ke level IDR 14.265/USD. Sementara, kurs tengah BI menguat 0,46% ke level IDR 14.369/USD. Investor juga mencermati sentimen eksternal, pidato Gubernur the Fed mengenai prospek pemulihan ekonomi. Sementara itu, PMI manufaktur China naik dari 50,6 bulan Mei menjadi 50,9 di bulan Juni. Dalam jangka pendek, investor dapat kembali mencermati FR0081 dan FR0082.

-REVIEW (June 30, 2020)-
-PRICE OF BENCHMARK SERIES-
FR0081 (5yr): -3.1 Bps to 99.98 (6.50%)
FR0082 (10yr): -1.5 Bps to 98.69 (7.18%)
FR0080 (15yr): -1.8 Bps to 99.14 (7.59%)
FR0083 (20yr): -0.7 Bps to 98.74 (7.62%)

-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: +0.000 point to 0.15%
UST 5yr: +0.015 point to 0.28%
UST 10yr: +0.033 point to 0.65%
UST 30yr: +0.038 point to 1.41%
German Bund 10yr: +0.016 point to -0.45%
UK Gilt 10yr: +0.008 point to 0.17%

-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: -3.35% to 56.73
CDS 5yr: -1.38% to 133.60
CDS 10yr: -5.71% to 199.87

-CRUDE OIL PRICES-
WTI: -1.08% to USD39.27/Barrel
BRENT: -1.38% to USD41.27/Barrel