Today’s Outlook:
Perilisan laporan US CPI yang diumumkan nanti malam sekitar jam 19.30 WIB ditunggu-tunggu oleh para pelaku pasar dimana hal tersebut meramalkan tingkat Inflasi AS bisa naik ke level 3.6% yoy di bulan Agustus lalu, lebih tinggi dari posisi Juli yang sudah mencapai 3.2%; walau di satu sisi Core CPI diperkirakan mampu melandai ke level 4.3% yoy, lebih rendah dari 4.7% di bulan sebelumnya. US Treasury yield masih cukup stabil di posisinya, di mana tenor 2 tahun merangkak naik di atas 5% menjelang rilis data CPI AS. Sedangkan harga obligasi tenor 10tahun naik 4/32 menjadikan yield di posisi 4.272% , turun dari 4.288% pada penutupan Senin. Harga Tenor 30tahun naik 15/32 menempatkan yield di tingkat 4.349%, melandai dari level 4.377% sebelumnya.
Dari Benua Eropa: Inggris laporkan peningkatan pengangguran yang jauh lebih rendah dari estimasi, hanya sebanyak 900 orang laporkan ketiadaan pekerjaan di bulan Agustus, namun terjadi pertumbuhan upah rata-rata ditambah bonus di bulan Juli sebesar 8.5% yang lebih tinggi dari estimasi 8.2%; mungkin hal ini disebabkan adanya lonjakan pengurangan tenaga kerja sebesar 207 ribu orang di bulan Juli. Unemployment Rate bulan Juli sesuai ekspektasi berada di tingkat 4.3%. Sementara itu German ZEW Current Conditions (Sept) masih memandang situasi iklim usaha dengan pesimis, walau mereka sedikit optimis dengan outlook 6 bulan ke depan sebagaimana tergambar dalam German ZEW Economic Sentiment (Sept). Secara keseluruhan Eurozone, mereka juga menggambarkan ZEW Economic Sentiment yang masih relatif pesimis selama bulan September ini. Hari ini akan dinantikan data ekonomi penting dari Inggris yaitu: GDP (Juli), Industrial & Manufacturing Production (Juli), dan Trade Balance (Juli); diikuti oleh Eurozone Industrial Production (Juli) yang diprediksi masih akan tumbuh negatif walau pelemehannya sudah mulai melambat.
Komoditas: Harga Minyak naik mendekati titik tertinggi 10 bulan, dipicu oleh outlook ketatnya persediaan di tengah meningkatnya prediksi permintaan global berdasarkan laporan terakhir OPEC, berpotensi melanjutkan profit sepanjang musim panas kemarin yang mungkin akan terefleksi pada tekanan Inflasi mendatang. Harga Emas terpukul ke titik lebih rendah dari posisi 2 minggu terakhir berlawanan dengan menguatnya USD. Dollar Index, yang berisikan posisi USD terhadap 6 mata uang major dunia lainnya, bangkit seiring Yen Jepang mundur terpapar komentar salah satu top banker Jepang yang mengatakan bahwa mungkin saja Jepang harus segera mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya. DXY naik 0.15%, sementara Euro turun 0.2% dan JPY melorot 0.37%.
Corporate News
Kuota SR019 Ditambah Jadi IDR 25 Triliun, Tenor Pendek Laris Manis Kementerian Keuangan merevisi naik target penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) jenis sukuk ritel seri SR019 menjadi IDR 25 triliun. Mengacu data salah satu mitra distribusi (midis) Investree pada Senin (12/9/2023), target penerbitan SR019 tenor tiga tahun atau SR019-T3 terpantau naik menjadi IDR 15 triliun, dari target sebelumnya sebanyak IDR 10 triliun. Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan bahwa penambahan kuota SR019-T3 dilakukan dengan mempertimbangkan tingginya antusiasme masyarakat untuk mulai berinvestasi pada produk obligasi pemerintah. Adapun hingga Selasa (12/9/2023) pukul 13.17 WIB, SR019 tenor tiga tahun telah laku terjual sebanyak IDR 10.55 triliun atau sekitar 70.37% dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar IDR 15 triliun. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa masih ada sekitar IDR 4.4 triliun kuota SRO19-T3 yang dapat dibeli di sisa masa penawaran. (Bisnis)
Domestic Issue
Kuota SR019 Ditambah Jadi IDR 25 Triliun, Tenor Pendek Laris Manis Kementerian Keuangan merevisi naik target penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) jenis sukuk ritel seri SR019 menjadi IDR 25 triliun. Mengacu data salah satu mitra distribusi (midis) Investree pada Senin (12/9/2023), target penerbitan SR019 tenor tiga tahun atau SR019-T3 terpantau naik menjadi IDR 15 triliun, dari target sebelumnya sebanyak IDR 10 triliun. Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan bahwa penambahan kuota SR019-T3 dilakukan dengan mempertimbangkan tingginya antusiasme masyarakat untuk mulai berinvestasi pada produk obligasi pemerintah. Adapun hingga Selasa (12/9/2023) pukul 13.17 WIB, SR019 tenor tiga tahun telah laku terjual sebanyak IDR 10.55 triliun atau sekitar 70.37% dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar IDR 15 triliun. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa masih ada sekitar IDR 4.4 triliun kuota SRO19-T3 yang dapat dibeli di sisa masa penawaran. (Bisnis) dan paparan perusahaan terhadap volatilitas harga timah. (Bareksa)
Recommendation
US10YT terlihat agak nervous ketika akan mendekati Resistance dari level previous High yield 4.366% ; bahkan break level yield 4.308% terkesan ragu—ragu. ADVISE : AVERAGE UP sebaiknya dilakukan bertahap setelah break dua level tsb. TARGET : upper channel di sekitar 4.530%.
ID10YT maju terus pantang mundur menuju TARGET dari Resistance level previous High sekitar yield 6.70% – 6.748% dalam rangka bullish jangka pendek ini. Apabila level tersebut mampu ditembus maka terbuka jalan bagi ID10YT lanjutkan kenaikan yield sampai ke level psikologis yield 7.0% ; up to TARGET dari pattern di bilangan 7.057% – 7.085%. ADVISE : AVERAGE UP accordingly.
Download full report HERE.