-GOVERNMENT BONDS-
Perbankan Minati PBS027. Sektor perbankan minati tenor pendek PBS027, memiliki yield yang relatif baik dan disesuaikan dengan likuiditas bank. Sukuk tenor 3-tahun ini mencatatkan penawaran masuk hingga IDR 15,8 triliun atau lebih dari 32% dari total penawaran masuk lelang Sukuk kali ini senilai IDR 49,7 triliun. Total nominal yang dimenangkan pemerintah dari lima seri yang ditawarkan senilai IDR 9,5 triliun. Penawaran masuk ini menjadi yang tertinggi sejak 10 Maret 2020, seiring dengan prospek Sukuk ditengah yield yang berada dalam tren menurun. Selain itu, sejumlah stimulus makro dan mikro yang diberikan pemerintah membuat sejumlah pelaku pasar lebih optimis. Lelang Sukuk kemarin juga ditopang oleh sentimen positif defisit transaksi berjalan 2Q20 yang hanya senilai USD 2,9 miliar. Angka tersebut setara dengan 1,2% PDB. Sementara, data neraca perdagangan yang surplus senilai USD 3,3 miliar juga relatif baik dibanding periode sebelumnya surplus senilai USD 1,2 miliar.
-CORPORATE BONDS-
Hermina Terbitkan Obligasi IDR 600 Miliar. Medikaloka Hermina Tbk (HEAL IJ) akan melaksanakan penawaran umum berkelanjutan (PUB) Hermina Tahap I Tahun 2020 senilai IDR 600 miliar. Rencana penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari PUB Hermina dengan total nilai IDR 1 triliun. Adapun, dana hasil penerbitan obligasi sebesar 40% akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit; dan sebesar 25% sebagai modal kerja. Obligasi ini akan diterbitkan dalam tiga seri, yaitu: Seri A tenor 3-tahun; Seri B tenor 5-tahun; dan Seri C tenor 7-tahun. Sementara itu, obligasi ini telah mendapatkan peringkat idAA- dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
-MACROECONOMY-
Neraca Dagang Positif Tekan CAD. BI mencatat CAD periode 2Q20 senilai USD 2,9 miliar atau setara 1,2% dari PDB. Turunnya defisit transaksi berjalan berasal dari surplus neraca barang, sejalan impor turun karena melemahnya permintaan domestik. Selain itu, defisit neraca transaksi berjalan mengecil karena berkurangnya pembayaran imbal hasil pada investor asing, seiring dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi 2Q20. Adapun, pada neraca transaksi modal dan finansial 2Q20 mencatat surplus USD 10,5 miliar. Angka ini berasal dari aliran masuk neto investasi portofolio dan investasi langsung. Sebagai catatan, neraca modal pada 1Q20 sempat defisit senilai USD 3 miliar.
-RECOMMENDATION-
Depresiasi Rupiah Jelang Pengumuman BI 7-DRRR. Hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur BI akan menjadi penggerak rupiah hari ini. Kemarin, nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,34% ke level IDR 14.845/USD di pasar spot. Sementara, kurs tengah BI, menguat tipis 0,06% ke level IDR 14.907/USD. Kondisi saat ini, neraca perdagangan yang mencatatkan surplus USD 3 miliar, berpeluang membuat BI kembali memangkas suku bunga acuan. Pemangkasan suku bunga akan kembali membuat rupiah kembali terdepresiasi. Di sisi lain, jika BI tetap mempertahankan BI 7-DRRR bulan Agustus di level 4% maka akan membuat rupiah menguat. Dalam jangka pendek, investor dapat mencermati tenor pendek FR0081 dan FR0086, memanfaatkan sentimen suku bunga acuan.
-REVIEW (Aug. 18, 2020)-
-PRICE OF BENCHMARK SERIES-
FR0081 (5yr): -4.7 Bps to 103.25 (5.71%)
FR0082 (10yr): -3.7 Bps to 102.10 (6.70%)
FR0080 (15yr): -0.7 Bps to 102.56 (7.21%)
FR0083 (20yr): -0.2 Bps to 101.74 (7.33%)
FR0086 (6yr): -3.6 Bps to 99.30 (5.64%)
FR0087 (11yr): -0.0 Bps to 99.62 (6.55%)
-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: -0.008 point to 0.14%
UST 5yr: -0.011 point to 0.27%
UST 10yr: -0.019 point to 0.67%
UST 30yr: -0.038 point to 1.39%
German Bund 10yr: -0.011 point to -0.46%
UK Gilt 10yr: +0.003 point to 0.21%
-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: -1.61% to 42.60
CDS 5yr: -2.17% to 103.06
CDS 10yr: -1.22% to 166.39
-CRUDE OIL PRICES-
WTI: +0.00% to USD42.89/Barrel
BRENT: +0.19% to USD45.46/Barrel
Source: Bloomberg