Today’s Outlook:
MARKET AS: Rilisnya data Inflasi PCE PRICE INDEX mendorong optimisme bahwa Federal Reserve akan segera mulai menurunkan suku bunga.
INDIKATOR EKONOMI : Data PCE PRICE INDEX , acuan Inflasi favorit US Federal Reserve, naik 0.2% secara bulanan di bulan Juni dan 2.6% secara tahunan, kurang lebih in-line dengan ekspektasi. Market memperhitungkan peluang pemangkasan 25 bps pada FOMC Meeting bulan Sept bertahan stabil di sekitar 88% setelah pembacaan PCE price index, demikian menurut monitoring CME FedWatch. Para trader sebagian besar masih optimis adanya penurunan suku bunga kedua kalinya di bulan Desember, sebagaimana data LSEG menunjukkan. Optimisme penurunan suku bunga ini juga salah satu alasan memicu aksi beli pada saham-saham Teknologi dan turunnya yield US TREASURY. UNIVERSITY OF MICHIGAN mencatat Ekspektasi Inflasi 5 tahun ke depan naik 0.1% ke level 3.0%, namun dibarengi oleh Ekspektasi & Sentimen Konsumen (Jul) yang juga meningkat ke depannya, walau cenderung masih ada pesimisme di kondisi saat ini.
MARKET ASIA : JEPANG laporkan Tokyo Core CPI dan CPI (Jul) yang keduanya kurang lebih in-line sesuai ekspektasi , dengan pertumbuhan tahunan masing-masing 2.2%.
KOMODITAS : Harga MINYAK bersiap naik pada hari Senin, memangkas kerugian minggu lalu, di tengah kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah menyusul serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, yang mana pihak Israel dan Amerika Serikat menuduh kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, bertanggung jawab atas serangan tsb. Futures BRENT naik 0.3%, menjadi USD 81.33 / barel ; sedangkan US WTI menguat tipis 0.1%, menjadi USD 77.15 / barel. Minggu lalu, Brent turun 1.8% sementara WTI turun 3.7% karena permintaan CHINA yang menurun dan timbulnya harapan akan kesepakatan gencatan senjata Perang Gaza. Namun perkembangan terakhir mengatakan lain : pada hari Minggu, kabinet keamanan Israel memberi wewenang kepada pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memutuskan “cara dan waktu” tanggapan terhadap serangan roket hari Sabtu di Dataran Tinggi Golan yang menewaskan 12 remaja dan anak-anak. Hizbullah yang didukung Iran membantah bertanggung jawab atas serangan itu, yang merupakan serangan paling mematikan di Israel atau wilayah yang dianeksasi Israel sejak serangan kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober memicu perang di Gaza. Adapun Israel telah bersumpah untuk membalas Hizbullah di Lebanon, dan jet Israel menyerang target di Lebanon selatan pada hari Minggu.
Corporate News
MFIN: Mandala Finance Siapkan Kas Internal Bayar Obligasi Jatuh Tempo IDR 500 Miliar
PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) akan melunasi obligasi yang jatuh tempo pada semester II/2024 dengan total nilai IDR 500 miliar. Obligasi tersebut akan dilunasi menggunakan kas internal perusahaan. Obligasi yang akan jatuh tempo adalah Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap III Tahun 2021 Seri B senilai IDR 150 miliar, yang jatuh tempo pada 6 Agustus 2024. Selain itu, Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap IV Tahun 2021 Seri B senilai IDR 350 miliar akan jatuh tempo pada 3 Desember 2024. “Mandala Finance berencana menggunakan dana dari kas internal perusahaan,” ujar Managing Director Mandala Finance, Christel Lasmana, dalam keterangannya kepada Bisnis, Minggu (28/7/2024). Christel menjelaskan, penggunaan kas internal adalah bagian dari strategi manajemen keuangan perusahaan untuk memastikan stabilitas dan kesehatan keuangan. “Hingga saat ini perusahaan memiliki likuiditas yang baik, sehingga penggunaan kas internal dianggap sebagai opsi yang paling efisien,” tambahnya. (Bisnis)
Domestic Issue
Pemerintah Lelang Sukuk Negara pada 30 Juli, Target Indikatif IDR 8 Triliun
Pemerintah akan menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa besok, (30/7/2024). Seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara – Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk) dengan target indikatif sebesar Rp8 triliun yang akan dialokasikan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024. Pada lelang ini kembali ditawarkan seri PBSG001 yang merupakan seri green sukuk yang ditawarkan melalui lelang di pasar perdana domestik. Lelang SBSN akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price). Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui Dealer Utama yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan. SBSN seri SPN-S akan diterbitkan menggunakan akad Ijarah Sale and Lease Back dengan mendasarkan pada fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) nomor 72/DSN-MUI/VI/2008. Sedangkan SBSN seri PBS menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased dengan mendasarkan pada fatwa DSN-MUI nomor 76/DSNMUI/VI/2010. (Pasardana)
Recommendation
US10YT kembali melandai mengarah ke Support dari level previous Low pada yield 4.144%, ketika candle berbentuk Doji mengawali kebangkitan yield untuk sementara waktu sampai menyentuh Resistance MA20 . That is the exact Moving Average yang masih menghalangi potensi naik US10YT: pada yield 4.246% saat ini. ADVISE: WAIT & SEE; trend Sideways.
Sebaliknya, pada ID10YT ada usaha percobaan menembus Resistance ketiga MA sekaligus dan melesatkan yield ke titik 7.08% saat ini, walau sepertinya Gap 7.003% akan kembali tertutup, jadi antisipasi yield masih akan volatile (demikian pula harga). ADVISE: WAIT & SEE lebih lanjut untuk memastikan kepastian break out ini.
Download full report HERE.