Today’s Outlook:

– Minggu ini juga akan sarat laporan tenaga kerja AS untuk bulan Oktober dengan titik klimaks NONFARM PAYROLL pada hari Jumat, di mana konsensus mengatakan pertumbuhan lapangan kerja melambat menjadi 111.000 di bulan Oktober, yang mencerminkan dampak pemogokan dan gangguan terkait cuaca dari Badai Helene dan Milton. UNEMPLOYMENT RATE diperkirakan tetap tidak berubah pada 4,1%. GOLDMAN SACHS memperkirakan badai akan mengurangi 40-50 ribu lapangan pekerjaan bulan ini, dan Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan bahwa pemogokan berdampak pada 41.000 orang. Rangkaian data tenaga kerja AS ini akan dimulai dengan JOLTS JOB OPENINGS (utk bulan Sept) pada hari Selasa ini, disusul hari Kamis tentang INITIAL JOBLESS CLAIMS yang akan diawasi dengan ketat untuk mendeteksi tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja.

– US Consumer Confidence (Oct) termasuk yang akan dinanti para pelaku pasar hari ini. Baru menyusul US GDP Q3 akan dirilis pada hari Rabu, dan keesokan harinya akan dirilis laporan Personal Spending, serta yang menjadi highlight adalah PERSONAL CONSUMPTION EXPENDITURE (PCE) price index , yang kerap kali jadi acuan favorit Inflasi AS oleh The Fed.

PILPRES AS tinggal seminggu lagi yaitu tgl 5 Nov dan event demokrasi besar ini diperkirakan akan berlangsung ketat. Wakil Presiden KAMALA HARRIS, seorang Partai Demokrat, mengungguli DONALD TRUMP dari Partai Republik secara nasional dengan selisih tipis 46% berbanding 43%, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos terkini.

CURRENCY & FIXED INCOME : YIELD US TREASURY tenor 10 tahun mencapai titik tertinggi dalam 3 bulan menjelang data ekonomi penting minggu ini dan Pemilu. Imbal hasil terakhir naik 4,4 basis poin di angka 4,274% pada perdagangan sore di AS. Adapun penjualan obligasi tenor 2 dan 5 tahun senilai USD 139 miliar juga memberikan tekanan pada harga, dan otomatis mendongkrak yield. Kebalikannya, YEN Jepang jatuh ke level terendah 3 bulan terhadap Dollar setelah pemilihan umum di Jepang menjerumuskan negara itu ke dalam kekacauan politik. Yen tertekan karena kekalahan koalisi yang berkuasa di Jepang meningkatkan ketidakpastian politik dan kebijakan moneter. Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang kehilangan mayoritas parlementernya. Partai tersebut hanya memenangkan 215 kursi majelis rendah dalam pemilihan hari Minggu, jauh di bawah 233 kursi yang dibutuhkan untuk mayoritas, seperti disiarkan oleh NHK. Terhadap Yen, Dollar naik 1% ke level tertinggi 153,88, level Yen terlemah sejak akhir Juli , menyusul penguatan sebelumnya 0,64% pada 153,28. Selain itu, DOLLAR INDEX (DXY) , yang mengukur kekuatan nilai tukar greenback terhadap sekeranjang mata uang, turun 0,08% menjadi 104,30, dan Euro naik 0,19% pada USD 1,0813.

KOMODITAS : Harga MINYAK anjlok karena kekhawatiran atas eskalasi KONFLIK TIMUR TENGAH mereda. Harga minyak mentah BRENT ditutup pada USD 71,42 / barel, merosot USD 4,63 atau 6,09%. Sementara harga minyak mentah US WTI ditutup pada USD 67,38, tergerus USD 4,40 atau 6,13%.

MARKET ASIA & EROPA : Sementara itu, sebagai bagian dari paket stimulus CHINA, pemerintah berharap para investor akan menyambut baik rencana penyuntikan likuiditas ke pasar menjelang jatuh tempo surat utang di akhir tahun, sebesar hampir 3 triliun Yuan, atau USD 406 miliar. Dari negara tetangga Negeri Sakura, JEPANG baru saja melaporkan Tingkat Pengangguran mereka di bulan Sept pada level 2.4%.

Corporate News
PBRX: Pan Brothers Susun Restrukturisasi, Cek Total Utang Obligasi PBRX
Raksasa tekstil PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) tengah menyusun rencana skema restrukturisasi kepada kreditor seiring dengan perpanjangan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sampai 22 November 2024. Menukil laporan keuangan PBRX pada kuartal pertama 2024, perseroan mencatatkan total liabilitas sebesar USD 364,98 juta atau sekitar IDR 5,73 triliun (asumsi kurs IDR 15.710 per USD). Sementara itu, liabilitas jangka panjang PBRX tercatat sebesar USD 176,71 juta atau sekitar IDR 2,77 triliun. Sebagian besar liabilitas jangka panjang itu berasal dari komponen obligasi sebesar USD 170,65 juta atau sekitar IDR 2,68 triliun. Sebelumnya, lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menganfirmasi peringkat jangka panjang issuer default rating untuk PBRX di RD. Fitch turut menganfirmasi peringkat obligasi senior tanpa jaminan senilai USD 171 juta yang jatuh tempo Desember 2025, yang diterbitkan oleh PB International B.V. di C dengan Peringkat Recovery RR4. (Bisnis)

Domestic Issue
Pemerintah Kembali Lelang Delapan Seri Surat Utang Negara Besok, Kupon mulai 6.5 Persen
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan melelang delapan seri Surat Utang Negara atau SUN pada Selasa, 29 Oktober 2024. Lelang besok menawarkan seri dengan tingkat kupon mulai dari 6,5 persen dan dilelang dengan nominal per unit IDR 1 juta. Menyitir laman resmi Kementerian Keuangan, pemerintah menargetkan maksimal Rp 33 triliun dalam lelang kali ini. “ Pemerintah akan melakukan lelang SUN dalam mata uang Rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024,” demikian dikutip dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Senin, 28 Oktober 2024. Lelang akan dibuka hari ini pukul 09.00- 11.00 WIB. Delapan seri surat utang yang dilelang merupakan pembukaan kembali atau reopening. Delapan seri obligasi negara itu adalah SPN03250129 dan SPN12251030 new issuance atau penerbitan baru, selanjutnya seri FR0104, FRSDG001, FR0103, FR0098, FR0097, FR0105 reopening atau pembukaan kembali. Kedelapan seri memiliki jatuh tempo yang beragam, mulai dari 29 Januari 2025 hingga 15 Juli 2064. Kupon yang ditawarkan mulai 6,5 persen hingga 7,3 persen. Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka, menggunakan metode harga beragam. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield atau imbal hasil yang diajukan. (Tempo)

Recommendation
Secara teknikal, US10YT memang “ditakdirkan” untuk mencapai TARGET yield 4.30% dalam trend naik jk.pendek sejak bottoming di bulan Sept lalu, secara yield terus bergerak di atas MA10 (= Support terdekat adalah yield 4.18% saat ini). Dengan munculnya candle serupa SHOOTING STAR di area Resistance ini, US10YT tampak sedang menunggu sebuah trigger / keputusan untuk menentukan arah pergerakan selanjutnya, namun di sini dapat kami katakan, pelemahan harga obligasi mungkin tertahan untuk sementara sambil menunggu perkembangan di pekan ini yang sarat informasi dari berbagai angle.

Sebaliknya, ID10YT justru tampaknya lebih yakin bahwa jalan naik ke utara adalah pilihan gerakan yield untuk saat ini ; ketika usaha menjebol Resistance 6.83% masih berlangsung intense, walau di satu sisi muncul RSI negative divergence. Harusnya ini menjadi indikasi pelemahan momentum untuk yield mundur ke Support 6.73% – 6.68% , namun kami percaya belum urgent untuk serukan pelemahan yield segera di depan mata. ADVISE : HOLD ; WAIT & SEE.

Download full report HERE.