Today’s Outlook:

MARKET AS: Para investor memperhatikan data ketenagakerjaan penting yang akan dirilis pada hari Jumat.Pasar gelisah menjelang rilis data NONFARM PAYROLLS yang komprehensif — yang kemungkinan akan menjadi acuan bagi Federal Reserve untuk mulai memangkas suku bunga akhir bulan ini. Sebelumnya dalam sesi tersebut, indeks utama Wall Street menguat karena indikator ekonomi membantu meredakan kekhawatiran atas penurunan pasar tenaga kerja. Survei dari Institute for Supply Management menunjukkan aktivitas sektor jasa meningkat di bulan Agustus sementara klaim pengangguran menurun pekan lalu, demikian menurut data dari Departemen Tenaga Kerja.

INDIKATOR EKONOMI : ADP NONFARM EMPLOYMENT CHANGE menjelaskan bahwa pada bulan Agustus, perusahaan swasta AS merekrut pekerja paling sedikit sejak Januari 2021 dan data untuk bulan sebelumnya direvisi turun, yang mungkin mengisyaratkan penurunan tajam di pasar tenaga kerja. Ini semakin memperkuat pandangan bahwa pelemahan di sektor tenaga kerja yang mulai mencuat pada laporan July, masih akan berlanjut ke periode2 berikutnya. Adapun penerimaan tenaga kerja baru di sektor swasta naik 99ribu di bulan Agustus, dibandingkan dengan total revisi turun 111 ribu pada bulan Juli. Para ekonom memperkirakan angka tersebut akan mencapai 144 ribu, naik dari angka awal bulan Juli sebesar 122 ribu. Sementara itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran untuk pertama kali tercatat sebanyak 227 ribu pada pekan yang berakhir pada 31 Agustus, turun 5 ribu dari level revisi (naik) minggu sebelumnya yang sebesar 232 ribu. Perkiraan sebelumnya menunjukkan angka ini akan sejajar dengan angka awal INITIAL JOBLESS CLAIMS minggu lalu sebesar 231 ribu. Kedua data tersebut, yang dirilis menjelang laporan Nonfarm Payrolls pada hari Jumat, memperkuat spekulasi akan adanya pemangkasan suku bunga Fed yang lebih besar, yaitu 50bps pada FOMC Meeting bulan September ini , yang kini diperkirakan memegang peluang 45% dengan total 111bps pelonggaran kebijakan yang diharapkan hingga akhir tahun.

FIXED INCOME : Imbal hasil obligasi acuan AS tenor 10 tahun turun 3.9 basis poin menjadi 3.729%, dari 3.768% pada Rabu sore, sementara imbal hasil obligasi tenor 30 tahun turun 4.7 basis poin menjadi 4.0207%. Sementara yield US TREASURY tenor 2 tahun, yang biasanya bergerak sesuai dengan ekspektasi suku bunga, turun 2.2 basis poin menjadi 3.7476%, dari 3.77% pada Rabu sore.

PETA POLITIK AS : Survei nasional terbaru yang dilakukan oleh Emerson College Polling mengungkapkan bahwa Wakil Presiden Kamala Harris unggul tipis atas mantan Presiden Donald Trump pada pertarungan kursi kepresidenan AS , dengan 49% mendukung Harris dan 47% mendukung Trump. Dalam lanskap politik yang lebih luas, surat suara kongres umum menunjukkan bahwa 48% pemilih mendukung kandidat Demokrat, sementara 44% mendukung kandidat Republik. Survey popularitas untuk Harris dan Trump sangat berimbang, dengan 51% memandang Harris secara positif dan 49% tidak positif, dan Trump memegang skor dukungan 47% dengan 53% memandangnya secara negatif.

MARKET ASIA & EROPA : KOREA SELATAN melaporkan GDP 2Q pada tingkat 2.3% yoy, walau ini sejalan dengan ekspektasi namun kenyataannya ekonomi melambat dibanding pertumbuhan kuartal 1 pada tingkat 3.3%. NIKKEI JEPANG sudah turun 5% minggu ini, dan bisa jatuh lebih dalam lagi jika YEN terus menguat. Dollar merosot di bawah 143,00 Yen pada hari Kamis untuk pertama kalinya sejak 5 Agustus dan dari momentumnya terlihat akan lanjutkan penurunan. Dengan mata uang yang lebih kuat di kantong mereka, investor Jepang mengumpulkan aset di luar negeri. Data ekonomi di hari Kamis menunjukkan bahwa terdapat beli bersih pada obligasi asing untuk minggu kelima, dan pembelian bersih saham asing untuk minggu ketiga. Dengan prospek pemangkasan suku bunga The Fed dan kecenderungan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut dari BOJ , ini merupakan resep kombinasi untuk penguatan Yen lebih lanjut. Data pengeluaran rumah tangga Jepang untuk bulan Juli telah dirilis pada hari Jumat pagi ini , menyusul angka pada hari Kamis yang menunjukkan upah riil naik pada bulan Juli untuk bulan kedua. Ternyata belanja rumah tangga anjlok di bulan Juli 1.7% , lebih rendah dari kontraksi 0.2% yang diperkirakan para ekonom, menunjukkan trend pelemahan dari pertumbuhan 0.1% di bulan sebelumnya. Setidaknya data ini mungkin sedikit menahan BOJ menaikkan suku bunga lagi, sekaligus membatasi kenaikan Yen lebih lanjut. Dari belahan dunia lainnya, angka GDP 2Q EUROZONE akan jadi perhatian pasar Eropa hari ini.

Corporate News
Pefindo Tegaskan Peringkat INPP Stabil, Sebabnya Ini
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA- dengan prospek stabil untuk PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP). Penegasan peringkat ini disampaikan dalam laman Ikhtisar Peringkat Pefindo pada 3 September 2024. Peringkat ini mencerminkan pendapatan berulang INPP yang stabil, posisi pasar yang baik dengan kualitas aset yang solid, serta kekuatan merek jaringan hotel yang dimiliki perusahaan. Pefindo menjelaskan bahwa peringkat ini juga dipengaruhi oleh profil keuangan perusahaan yang moderat, risiko yang terkait dengan proyek-proyek masa depan, dan paparan terhadap gangguan perjalanan yang disebabkan oleh peristiwa tak terduga. (Emiten News)

Domestic Issue
Pemerintah Kembali Gelar Lelang 7 SBSN Pekan Depan
Pemerintah kembali melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa, 10 September 2024. Target indikatif ditetapkan sebesar IDR 8 triliun untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024. Mengutip keterangan resmi Direktorat Pembiayaan Syariah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Selasa (04/9), seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara – Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk). Lelang dibuka Selasa, 10 September 2024 pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Berikut pokok-pokok terms & conditions SBSN yang akan dilelang: SPNS01042025 (reopening), tanggal jatuh tempo pada 1 April 2025 dengan imbalan diskonto, SPNS09062025 (reopening), tanggal jatuh tempo 9 Juni 2025 dan dengan imbalan diskonto, PBS032 (reopening), jatuh tempo pada 15 Juli 2026 dengan imbalan sebesar 4,87500%, PBS030 (reopening), tanggal jatuh tempo 15 Juli 2028 dan dengan imbalan 5,87500%, PBS004 (reopening), tanggal jatuh tempo pada 15 Februari 2037 dan dengan imbalan 6,10000%, PBS039 (reopening), tanggal jatuh tempo 15 Juli 2041 dan dengan imbalan 6,62500% dan PBS038 (reopening), tanggal jatuh tempo pada 15 Desember 2049 dan dengan imbalan 6,87500%. (Pasar Dana)

Recommendation
US10YT seperti diperkirakan kembali lanjutkan konsolidasi ke arah yield 3.667% yang merupakan titik terendah bulan Aug lalu. POTENTIAL : limited downside potential, namun tidak tertutup kemugnkinan yield terus turun mengikuti pattern channel downtrend yang mengawalnya, ke arah yield 3.35%. ADVISE : penguatan harga continues.

ID10YT juga tak berdaya menembus Resistance dua layer Moving Average yang menghalangi kenaikan yield ke atas 6.67%. Dengan demikian trend turun yield memang masih berkuasa , walau ada indikasi limited downside potential sampai Support 6.58% up to 6.54%.

Download full report HERE.