Today’s Outlook:
Para investor bersiap untuk minggu yang krusial di mana warga Amerika akan memilih presiden baru dan Federal Reserve akan mengumumkan keputusan suku bunganya. Kandidat presiden DONALD TRUMP dan KAMALA HARRIS sama-sama berjuang untuk mendapatkan keunggulan di hari terakhir pertarungan yang sangat ketat.
EFEK PILPRES AS : Prediksi atas kemenangan Trump memunculkan apa yang disebut market sebagai “Trump Trades” di mana mengerek naik US DOLLAR & YIELD US TREASURY secara diperkirakan pemerintahannya akan menghasilkan kebijakan yang akan kembali mendorong Inflasi ; namun setelah jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan Harris, wakil presiden Demokrat, unggul di Iowa yang merupakan wilayah kritikal, langsung memicu penurunan USD & imbal hasil obligasi AS. Para analis meyakini kebijakan Trump seputar imigrasi, pemotongan pajak, dan pengenaan tarif impor dapat kembali memanaskan tingkat Inflasi, imbal hasil obligasi, dan US Dollar ; sementara Harris dipandang sebagai kandidat penerus kebijakan yang sudah berlangsung saat ini. Analis juga mengindikasikan bahwa hasilnya dapat berdampak signifikan pada kinerja pasar, terutama sektor Big Tech yang selama ini telah mendukung rally Wall Street. Secara khusus, menurut analis Wedbush, potensi kemenangan Trump menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor teknologi global secara adanya ekspektasi eskalasi konflik teknologi AS-China dan peningkatan tarif. Perubahan besar dalam tarif dan sikap yang lebih keras terhadap China diyakini akan berdampak signifikan pada rantai pasokan chip semi conductor NVIDIA, serta dampak pembalasan Beijing terhadap Apple/Tesla, dan memperlambat laju Revolusi AI.
INDICATOR EKONOMI : US Factory Orders (Sept) ternyata drop lebih besar dari perkiraan. Hari ini para investor akan memantau data US Trade Balance serta pertumbuhan Ekspor-Impor mereka ; tak lupa data Composite & Services PMI baik dari S&P GLOBAL maupun ISM.
FIXED INCOME & CURRENCY : YIELD US TREASURY tenor 10 tahun yang menjadi acuan , terakhir turun 6,4 bps pada 4,299%, setelah awalnya turun sebanyak 10 bps. Imbal hasil obligasi negara AS tenor 2 tahun turun untuk pertama kalinya dalam 6 hari, turun 2,8bps ke level 4,1743%. Perdagangan yang fluktuatif diperkirakan terjadi sampai keluar keputusan PILPRES AS dan para investor lebih jelas tentang kebijakan moneter. Imbal hasil tenor 10 tahun telah turun selama 5 bulan berturut-turut sebelum melonjak sekitar 48 bps pada bulan Oktober. Indeks saham MSCI global berakhir flat, sementara DOLLAR INDEX (DXY) , yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang, juga tidak berubah pada 103,86.
MARKET EROPA & ASIA : Manufacturing PMI di JERMAN & EUROZONE alami peningkatan di bulan Oct , bahkan angkanya lebih baik dari prediksi (walau masih di bawah angka ekspansi 50). Sore nanti giliran INGGRIS yang akan mengumumkan pertumbuhan aktifitas Jasa & Komposit PMI mereka utk bulan Oct.
– Pertemuan komite tetap Kongres Rakyat Nasional (National People Congress) di CHINA minggu ini menjadi perhatian utama investor. NPC membuka rapat dari Senin hingga Jumat, dan rincian lebih lanjut tentang serangkaian langkah stimulus yang baru-baru ini diumumkan menjadi fokus. Saham unggulan China naik 1,4%, dengan Indeks Komposit Shanghai menguat 1,2%. Reuters melaporkan bahwa pada pertemuan NPC, China mempertimbangkan untuk menyetujui penerbitan lebih dari 10 triliun yuan ($1,4 triliun) dalam bentuk utang tambahan dalam beberapa tahun ke depan untuk menghidupkan kembali ekonominya yang rapuh, sebuah paket fiskal yang diharapkan akan semakin diperkuat jika Trump memenangkan pemilihan. China pagi ini juga akan memantau angka CAIXIN Services PMI mereka untuk bulan Oct.
– BANK OF ENGLAND, yang akan bertemu pada hari Kamis, juga diharapkan untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 bps. Keputusannya menjadi rumit karena aksi jual obligasi pemerintah menyusul anggaran pemerintah Buruh minggu lalu. Sterling naik 0,3% menjadi $1,295, dibantu oleh Dolar yang lebih lemah. Sterling turun 0,3% minggu lalu.
Corporate News
KAI: Terbitkan Obligasi dan Sukuk IDR 2 T, Segini Kuponnya
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan melaksanakan penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I/2024 dengan jumlah pokok IDR 1,5 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap I/2024 dengan jumlah pokok IDR 500 miliar. Masing-masing efek utang tersebut akan ditawarkan dalam 3 seri. Jumlah pokok dan kupon yang ditawarkan dengan tiga seri tenor yaitu Seri A dengan tenor 3 (tiga) tahun dan imbal hasil perkiraan di 6,20%-6,90%, Seri B dengan tenor 5 (lima) tahun dan imbal hasil perkiraan di 6,25%-7,20% serta Seri C dengan tenor 7 (tujuh) tahun dengan imbal hasil perkiraan di 6,35%-7,30%. Penawaran umum akan dilaksanakan pada 13 November 2024 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 20 November 2024. Dalam prospektus yang disampaikan, KAI akan menggunakan sebanyak IDR 1 triliun dana hasil penerbitan obligasi untuk pembiayaan kembali (refinancing) Obligasi I Tahun 2017 Seri B. Sisanya akan digunakan untuk refinancing sebagian Obligasi II Tahun 2019 Seri A. Sementara dana hasil penerbitan sukuk akan digunakan untuk refinancing Obligasi II Tahun 2019 Seri A. Sisanya akan digunakan untuk pengadaan prasarana angkutan barang di Sumatera Selatan. (CNBC Indonesia)
Domestic Issue
Lelang Sukuk Negara 5 November 2024: Ini Rincian 7 Seri SBSN yang Ditawarkan
Pemerintah menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara dalam mata uang rupiah pada Selasa (5/11). Berdasarkan pengumuman Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, pemerintah mematok target indikatif senilai IDR 9 triliun. Akan ada tujuh seri SBSN yang dilelang pada 5 November 2024, yang terdiri dari seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara-Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk). Adapun perolehan dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024. Lelang akan dibuka pada Selasa (5/11) pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Tanggal setelmen lelang yakni pada Kamis 7 November 2024. Berikut perincian SBSN yang akan dilelang pada 5 November 2024: SPNS29052025 (reopening), SPNS04082025 (new issuance), PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBS004 (reopening), PBS039 (reopening) dan PBS038 (reopening). (Data Indonesia)
Recommendation
Imbal hasil US10YT masih tampak stuck sekitar area Target / Resistance yield 4.407%. ADVISE : set your TRAILING STOP, gunakan MA10 & MA20 sebagai trigger-nya = jika yield closing di bawah 4.275% – 4.180% maka beli obligasi bertahap seiring peningkatan harga dimulai.
ID10YT bergerak naik dalam bentuk pattern RISING WEDGE , uptrend masih terjaga di jalur Support jk.pendek. ADVISE : Selama yield masih bermain di atas MA10 & MA20 (= 6.735% support saat ini), harga obligasi masih akan konsisten dalam trend melemah. Resistance : 6.87% – 6.91%.
Download full report HERE.