Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah yang berjalan lancar, mendorong pasar obligasi kembali konsolidasi. Perdagangan kemarin juga didukung sentimen eksternal, terpilihnya Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan AS, akan membawa kebijakan pro stimulus. Berakhirnya lelang Surat Utang Negara (SUN) maupun Sukuk tahun 2020, membuat pasar obligasi minim suplai. Kemarin, FR0086 dan FR0087 masing-masing kembali catatkan yield menuju level psikologis 5% dan 6%. Asian Development Bank (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 dari proyeksi sebelumnya 5,3% menjadi 4,5%. Di sisi lain, ADB memproyeksikan permintaan domestik Indonesia baru akan pulih pada tahun 2022. Proyeksi lebih rendah ini membuat pelaku pasar modal Indonesia minati obligasi pemerintah. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan pasca menyentuh level psikologis 6.000 dan pengumuman kenaikan tarif cukai rokok 12,5% tahun 2021.

Download full report HERE.