Investor minati FR96. Investor minati FR96, bukukan penawaran masuk hingga IDR 10,3 Triliun, tertinggi dibanding seri lainnya yang berada dalam kisaran IDR 537 Miliar hingga IDR 8,8 Triliun. Investor minati FR96 yang berpotensi menjadi SUN Benchmark 10-tahun pada 2023 mendatang. Adapun, dari total penawaran masuk senilai IDR 30,3 Triliun, Pemerintah memenangkan senilai IDR 22,9 Triliun, didukung sejumlah data ekonomi domestik yang positif.

Corporate Bonds
WSKT: Rights Issue IDR 3,98 Triliun. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) bakal melaksanakan rights issue pada awal Desember 2022 dengan IDR 3 triliun berasal dari suntikan pemerintah dan IDR 980 miliar dari porsi publik. Hal ini dilakukan setelah perseroan berhasil mengimplementasikan 8 stream penyehatan keuangan sejak 2021, pemerintah akan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kembali sebesar Rp3 triliun untuk penyelesaian beberapa ruas tol. (Bisnis Indonesia)

Domestic Issue
Anggaran BI Diprediksi Defisit di 2023. Bank Indonesia (BI) berupaya membawa nilai tukar rupiah pada tahun 2023 untuk berada di titik tengah sasaran, yaitu di level IDR 15.070 per USD. Gubernur BI mengatakan, upaya tersebut membutuhkan upaya ekstra, sehingga berpengaruh pada anggaran BI. Lebih lanjut, BI memperkirakan anggaran tahunan BI 2023 akan mengalami defisit IDR 19,99 triliun. Defisit tersebut terutama berasal dari defisit anggaran kebijakan yang dipatok IDR 33,15 triliun. (Kontan)

Recommendation
Minimnya sentimen pasar, membuat investor mulai mengantisipasi FOMC Meeting Minutes. Investor kembali menantikan sinyal pejabat the Fed, untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang jalur Bank Sentral AS ke depan, dalam FOMC Meeting Minutes.

Recommendation
Spekulasi penerapan kembali Zero-Covid Policy China. Investor mengkhawatirkan pemberlakuan kembali Zero-Covid Policy, setelah China mencatatkan peningkatan kasus infeksi. Penerapan Zero-Covid Policy akan mengurangi aktivitas ekonomi China, yang kemudian mengurangi permintaan minyak mentah. Pelemahan harga minyak mentah, baik Brent maupun WTI, lebih dari 5% sepekan, juga dipengaruhi oleh laporan bahwa Arab Saudi dan produsen minyak OPEC lainnya sedang mendiskusikan peningkatan produksi hingga 500.000 barel per hari akan dipertimbangkan pada pertemuan OPEC+ pada 4 Desember mendatang.

Download full report HERE.