-GOVERNMENT BONDS-
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,48% ke level 6.107,21, setelah investor asing melakukan pembelian bersih senilai IDR 495 miliar di pasar reguler. Volatilitas pasar saham yang mereda membuat pelaku pasar kembali minati saham yang merupakan aset berisiko. Pergerakan pasar kemarin, juga ditenggah rilis data ekonomi eksternal menjadi penyebab harga Surat Utang Negara (SUN) berbalik melemah. Investor kembali mencermati negosiasi paket stimulus Amerika Serikat (AS), seiring Joe Biden membahas paket stimulus yang lebih rendah dari usulan senilai USD 1,9 triliun. Harga SUN ditutup mixed dengan mayoritas melemah, dengan yield benchmark 10-tahun naik 2 bps ke level 6,19%.

-CORPORATE BONDS-
Waskita Karya Ajukan Keringanan Syarat. Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018 Seri A senilai IDR 1,17 triliun milik Waskita Karya Tbk (WSKT) bakal jatuh tempo pada 23 Februari 2021. Untuk obligasi jatuh tempo pada Februari 2021 akan dipenuhi melalui kas internal yang berasal dari pembayaran proyek. Sementara itu rencana penyelenggaraan rapat umum pemegang obligasi (RUPO) yang akan digelar pada 9 Februari-11 Februari 2021 dilaksanakan untuk mendapat persetujuan waiver covenant rasio keuangan atas seluruh obligasi yang telah diterbitkan. Surat utang yang dimaksud adalah Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2016 senilai IDR 900 miliar jatuh tempo pada September 2021 dan Obligasi berkelanjutan II Tahap III Tahun 2017 seri B senilai IDR 910 miliar jatuh tempo pada Februari 2022. Kemudian Obligasi Berkelanjutan III Tahap III tahun 2018 Seri A senilai IDR 761 miliar dan seri B senilai IDR 941,75 miliar jatuh tempo pada September 2023. Obligasi berkelanjutan III Tahap I Tahun 2017 Seri B senilai IDR 1,63 triliun jatuh tempo pada Oktober 2022. Serta Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV Tahun 2019 Seri A senilai IDR 484 miliar jatuh tempo pada Mei 2022, dan Seri B senilai IDR 1,36 triliun yang jatuh tempo pada Mei 2024. Terakhir, Obligasi berkelanjutan IV Tahap I tahun 2020 senilai IDR 135,5 miliar jatuh tempo pada 16 Mei 2024 dan Obligasi berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018 Seri A senilai IDR 1,17 triliun jatuh tempo pada Februari 2021 dan Seri B senilai IDR 2,28 triliun jatuh tempo pada Februari 2023. (Kontan)

-MACROECONOMY-
Realisasi Belanja 13 K/L 2020 Capai IDR 29,63 Triliun. Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I BPK RI mengatakan realisasi belanja 13 kementerian/lembaga (K/L) di bawah Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan sepanjang 2020 adalah IDR 23,88 triliun atau 80,6% dari total anggaran IDR 29,63 triliun. Hal ini mengindikasikan serapannya cukup tinggi. Realisasi senilai IDR 23,88 triliun akan menjadi objek pemeriksaan atas laporan keuangan tahun 2020. Adapun pada Laporan Keuangan Kementerian Lembaga (LKKL) 2019 BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk 17 K/L dari 20 K/L di bawah Kemenkopolhukam. Dengan kata lain lebih dari 80% yang mendapat opini WTP sedangkan ada dua K/L mendapat opini wajar dengan pengecualian dan satu K/L tidak memberikan pendapat. (Investor Daily)

-RECOMMENDATION-
Menanti Data GDP Indonesia. Pergerakan pasar SUN akhir pekan ini ditengah tekanan nilai tukar rupiah. Kurs rupiah relatif stagnan di level IDR 14.015/USD di pasar spot kemarin. Adapun, outlook ekonomi AS yang lebih baik dan penguatan pasar obligasi AS, menjadi sentimen negatif bagi nilai tukar rupiah. Hari ini, pelaku pasar menantikan data Gross Domestic Product (GDP) Indonesia periode 4Q20 yang diproyeksikan terkontraksi sebesar -2,3% YoY. Dalam jangka pendek, investor dapat kembali mencermati FR0086, FR0087, FR0088, dan FR0083.