Highlights Neraca Perdangangan Desember 2018
Perkembangan neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2018 mulai membaik meskipun kembali mencatatkan defisit. Defisit pada Desember menurun menjadi USD1,10 miliar dari defisit November senilai USD 1,99 miliar. Berdasarkan data tersebut, secara kumulatif dari Januari hingga Desember 2018, neraca perdagangan Indonesia membukukan defisit USD8,57 miliar

Perbaikan kinerja perdagangan bersumber dari penurunan defisit migas karena peningkatan ekspor migas dan penurunan impor migas. Meskipun, defisit non-migas meningkat karena penurunan ekspor non-migas yang lebih besar dibandingkan penurunan impor non-migas.

Pada Desember 2018, defisit migas tercatat sebesar USD0,22 miliar, menurun dari November senilai USD1,50 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan ekspor migas sebesar USD0,38 miliar (m-m), terutama ekspor gas di tengah penurunan ekspor hasil minyak dan minyak mentah. Selain faktor tersebut, penurunan impor migas senilai USD0,90 miliar (m-m) juga memperkecil defisit migas sehingga secara kumulatif, dari Januari hingga Desember 2018, neraca perdagangan migas mencatatkan defisit USD12,40 miliar.

Sementara itu, defisit non-migas pada Desember 2018 tercatat sebesar USD0,88 miliar, meningkat dibandingkan defisit sebesar USD0,50 miliar pada November. Peningkatan defisit non migas dipengaruhi oleh penurunan ekspor non-migas sebesar USD1,10 miliar (m-m)—terutama dari komoditas bijih, kerak dan bahan bakar mineral. Di sisi lain, impor non-migas turun menjadi USD0,72 miliar (m-m)—terutama dari barang modal dan bahan baku/penolong sehingga secara kumulatif Januari-Desember 2018, neraca perdagangan non-migas membukukan surplus sebesar USD 3,83 miliar

Download laporan lengkapnya di SINI.