-GOVERNMENT BONDS-
Data Manufaktur Topang Pasar SUN. INDOBeX Government Total Return relatif flat atau naik tipis 0,02% menjadi 278,64. Sejumlah investor merespon positif kenaikan indeks manufaktur Indonesia dari bulan Mei 28,6 menjadi Juni 39,1. Perbaikan manufaktur ini sebagai bukti kalau pelonggaran pembatasan yang dirancang mengendalikan pandemi Covid-19 mampu meningkatkan aktivitas industri pengolahan. Yield seri acuan FR0081 dan FR0082 masing-masing turun 1,6 bps menjadi 6,51% dan 7,19%. Di sisi lain, investor juga tetap mencermati ketidakpastian kondisi politik global, membuat investor menghindari tenor menengah dan panjang. Pengesahan undang-undang keamanan Hong Kong oleh pemerintah China, berpotensi meningkatkan ketegangan regional. Yield FR0080 dan FR0083 naik tipis ke level 7,60% dan 7,63%.

Penerbitan SBN Mencapai IDR 630,5 Triliun. Realisasi utang negara ini setara dengan 41,2% dari total target SBN bruto tahun 2020 senilai IDR 1.530,8 triliun. Pencapaian utang sepanjang Januari-Juni 2020 itu berasal dari lelang. Sementara itu, realisasi SBN yang positif ini terlihat dari hasil penerbitan global bond yang mencapai USD 4,3 miliar. Kemudian diikuti oleh green global sukuk Indonesia tenor 5-tahun dan 30-tahun yang terealisasi dengan baik. Sisa penerbitan SBN periode 2H20 senilai IDR 900,3 triliun. Penerbitan SBN melalui lelang di pasar domestik, penerbitan SBN ritel sebanyak IDR 30 triliun – 40 triliun, SBN skema khusus ke BI, private placement, dan penerbitan SBN valas. (Kontan)

-CORPORATE BONDS-
PLN Terbitkan Obligasi USD 1,5 Miliar, pada 30 Juni dan telah tercatat di Bursa Efek Singapura. Penerbitan surat utang Perusahaan Listrik Negara (PLN) ini merupakan bagian dari Global Medium Term Notes existing USD 15 miliar. Obligasi PLN ini terdiri dari dua seri, Pertama, obligasi bunga tetap senilai USD 500 juta dengan tenor 10-tahun dank upon 3%; dan Kedua, obligasi bunga tetap senilai USD 1 miliar tenor 30-tahun dank upon 4,00%. Adapun, dana hasil penerbitan ini sebagian besar akan digunakan untuk belanja modal proyek ketenagalistrikan. (Kontan)

-MACROECONOMY-
Manufaktur Indonesia Masih Tertekan. IHS Markit mencatat PMI Manufaktur Indonesia bulan Juni di level 39,1. Angka tersebut naik 10,5 poin dari bulan sebelumnya 28,6. Indeks tersebut juga menunjukkan industri manufaktur Indonesia masih berada di bawah level ekspansif 50, yang berarti masih ada penurunan substansial sektor manufaktur. Di sisi lain, kenaikan PMI Juni sebagai bukti kalau pelonggaran pembatasan yang dirancang mengendalikan pandemi Covid-19 mampu meningkatkan aktivitas industri pengolahan. Adapun, PMI untuk kembali ke level 50, bergantung pada kecepatan realisasi stimulus dunia usaha yang baru 6,8%. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Investor Menantikan Notulen FOMC. Pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi rilis notulensi rapat FOMC, mengindikasikan bank sentral AS the Fed masih dovish. Kebijakan the Fed ini akan membuat penguatan terbatas dolar AS terhadap mata uang utama dunia. Dengan demikian, tekanan pada rupiah tidak akan terlalu besar. Selain PBS002 dan PBS026, investor dapat mulai mencermati PBS022 dan PBS005, yaitu seri-seri yang akan ditawarkan pada lelang Sukuk Selasa (07/07) pekan depan.

-REVIEW (July 2, 2020)-
-PRICE OF BENCHMARK SERIES-
FR0081 (5yr): -1.6 Bps to 99.93 (6.51%)
FR0082 (10yr): -1.6 Bps to 98.62 (7.19%)
FR0080 (15yr): +0.6 Bps to 99.08 (7.60%)
FR0083 (20yr): +0.6 Bps to 98.57 (7.63%)

-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: -0.009 point to 0.15%
UST 5yr: -0.015 point to 0.29%
UST 10yr: -0.007 point to 0.67%
UST 30yr: +0.004 point to 1.42%
German Bund 10yr: -0.034 point to -0.43%
UK Gilt 10yr: -0.024 point to 0.18%

-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: -0.62% to 53.57
CDS 5yr: -4.12% to 124.06
CDS 10yr: -0.50% to 190.86

-CRUDE OIL PRICES-
WTI: +2.08% to USD40.65/Barrel
BRENT: +2.64% to USD43.14/Barrel