Bursa saham AS rally dan bergerak dalam sesi trading yang volatile sementara US Dollar mundur sejenak pada perdagangan Selasa seiring para investor mencerna komentar dari Federal Reserve Chairman Jerome Powell pada Economic Club of Washington mengenai berapa lama waktu yang diperlukan bank sentral untuk menjinakkan inflasi. Powell mengatakan bahwa penurunan inflasi yang cukup signifikan seharusnya bisa dilihat di tahun 2023 walau sepertinya pemotongan suku bunga masih jauh dari harapan, mengingat target inflasi yang diincar The Fed adalah 2% dan lagi adanya data pertumbuhan laporan pekerjaan AS yang kuat dirilis pada Jumat lalu. S&P500 menguat 1.29%, sementara Nasdaq melonjak 1.9%. Harga minyak dunia merangkak naik 3% seiring pernyataan Powell di atas mengurangi kekhawatiran pasar akan laju kenaikan suku bunga, selain perbaikan demand di China serta adanya gangguan supply dari Turkey akibat gempa diprediksi akan mendongkrak harga.

IHSG menguat cukup signifikan 61.5 points/+0.895% dan akhirnya kembali membawanya ke teritori positif di level 6935; posisi Closing yang paling definitive sejak Desember lalu. Katalis positif kedua setelah data GDP 4Q22 sehari sebelumnya, disumbangkan oleh laporan cadangan devisa Indonesia (Jan.) naik menjadi USD139.4 milyar dari USD137.2 milyar di bulan sebelumnya; merupakan level tertinggi 11 bulan dan setara dengan kecukupan 6 bulan impor & kebutuhan utang negara, didukung oleh pertumbuhan pajak & pendapatan sektor jasa serta penerbitan obligasi negara. Menimbang posisi IHSG saat ini, NHKSI RESEARCH Kembali menegaskan view Bullish jangka pendek yang kemungkinan masih akan lanjut hari ini didukung oleh sentimen positif regional market, walau masih mengingatkan para investor/trader untuk sebaiknya Average Up bertahap seiring IHSG melalui area Resistance 6950-6960 dalam perjalanan menuju level psikologis 7000.

Download full report HERE.