Harapan Dovish the Fed, tapi data tidak mendukung. Walaupun probabilitas lebih dari 90%, kenaikan FFR Desember 2022 hanya sebesar +50Bps, menjadi 4,50% dan puncaknya 4,93% pada Mei 2023 mendatang, namun investor mengkhawatirkan the Fed mempertahankan FFR di level tinggi dalam periode lama. Data terakhir menunjukkan, produktivitas AS 3Q22 meningkat dan biaya tenaga kerja masih tinggi, ditengah upaya the Fed menekan inflasi ke level 2% YoY. Lebih detail, Nonfarm Productivity AS 3Q22 naik ke level 0,8% (Vs. 2Q22 -4,1%; 1Q22 -5,9%), atau mengakhiri penurunan dua kuartal berturut-turut. Sementara, Unit Labor Costs AS 3Q22 tetap tinggi atau berada di level 2,4% (Vs. 2Q22 6,7%; 1Q22 8,5%).

Harga minyak mendekati Lowest Level tahun ini, seiring suplai bahan bakar AS diatas perkiraan. Harga minyak Brent ditutup di level USD77,2/Barel mendekati Lowest Level USD73,7/Barel YtD. Sementara, WTI ditutup di level USD72,6/Barel atau mendekati level terendah USD70,6/Barel YtD. Depresiasi harga minyak ini, kontras dengan harapan pelonggaran Zero-Covid Policy China, sebagai importir minyak mentah terbesar dunia. Selain normalisasi, penurunan harga minyak global juga seiring proyeksi pelemahan pertumbuhan ekonomi global. Di tengah kenaikan Cadev Indonesia dan IKK yang diproyeksikan tetap optimis, membuat NHKSI Research melihat investor dapat mengantisipasi Technical Rebound IHSG hari ini.

Download full report HERE.