Strong Dollar mendorong U.S Trade Deficit lebih dalam. Apresiasi nilai tukar USD seiring FFR bertahan di level tinggi, membuat barang manufaktur AS kurang kompetitif di pasar global, ekspor AS turun 0,7% MoM ke level terendah dalam tujuh bulan terakhir. Tekanan ekspor menunjukkan Trade Deficit akan membebani ekonomi AS 4Q22. Di sisi lain, Strong Dolar meningkatkan daya tawar USD terhadap mata uang negara lain, impor AS tumbuh 0,6% MoM. Data Bloomberg menunjukkan, Trade Balance AS Oct. mencatatkan defisit senilai -USD 78,2 Miliar (Vs. Sept. -USD 74,1 Miliar) atau Trade Deficit meningkat 5,5% MoM. Saham di Wall Street diperdagangkan lebih rendah, dengan Nasdaq terdepresiasi hingga 2%.
ICE Newcastle kembali menembus level psikologis USD400/Ton. Selain harapan pelonggaran Zero-Covid Policy China, meningkatnya harga gas Eropa, kembali mendorong harga komoditas batu bara. Sektor Energi terapresiasi 0,5%; atau satu-satunya sektor yang mencatatkan kenaikan kemarin. Adapun, Sektor Infrastruktur dan Bahan Dasar, masing-masing terdepresiasi lebih dari 2%, seiring dengan pelemahan IHSG atau turun 95 poin ke level di bawah 6.900. Menantikan rilis data Cadev Indonesia pagi ini, NHKSI Research memproyeksikan IHSG berpeluang bergerak minor-term bearish.
Download full report HERE.