Sektor jasa AS semakin ekspansif, mengevaluasi kenaikan FFR lebih lama, mendorong Wall Street konsisten bergerak di zona pelemahan. Ekspansi sektor jasa AS, melalui ISM Services Index Nov. naik ke level 56,5 (Vs. Surv. 53,5; Okt. 54,4); memberikan bukti lainnya tentang pemulihan ekonomi AS. Data ini melengkapi data pekan lalu, dimana data pasar tenaga kerja yang tetap solid, dan pertumbuhan upah yang lebih kuat, di tengah era inflasi dan suku bunga tinggi. Data manufaktur AS juga menunjukkan perbaikan, dengan Factory Orders Oct. tumbuh 1% (Vs. Sept. 0,3%) dan Durable Goods Orders Oct. tumbuh 1,1% (Vs. Sept. 1,0%). Membaiknya data ekonomi AS, menantang harapan the Fed memperlambat dan intensitas kenaikan FFR, di tengah indikasi inflasi CPI dan PPI yang melandai.
Wait and See menantikan data Cadev hari Rabu. Tekanan Wall Street awal pekan, dan minimnya sentimen data ekonomi hari ini, membuat NHKSI Research memproyeksikan IHSG kembali bergerak sideways. Perhatian investor mulai tertuju pada data Cadev Indonesia Nov. yang rilis Rabu besok, diproyeksikan relatif terjaga seiring adanya Foreign Inflow di pasar SBN. Sebelumnya, Cadev Indonesia Okt. turun ke level USD130,2Miliar, seiring depresiasi dan volatilitas lebar nilai tukar Rupiah dalam kisaran IDR15.200/USD – IDR 15.600/USD di bulan Oktober. Harapan the Fed memperlambat kenaikan FFR, membuat imbal hasil SUN maupun SBSN menjadi atraktif, dengan yield FR91 dan FR87 turun menjauhi level psikologis 7%.
Download full report HERE.