Today’s Outlook:

• Indeks S&P 500 dan NASDAQ ditutup di teritori negatif pada perdagangan hari Selasa (30/7/24), terbebani oleh saham chip dan megacaps yang melemah menjelang laporan keuangan kuartal 2 dari perusahaan Teknologi besar minggu ini, manakala Federal Reserve memulai rapat dua harinya dan memantau data tenaga kerja AS yang mulai keluar satu demi satu; sementara Dow Jones Industrial Average berhasil mencatat kenaikan moderat. Indeks S&P 500 turun 0,5%, dan NASDAQ Composite merosot 1,3%, sedangkan DJIA naik 205 poin, atau 0,5%. Microsoft yang dipandang banyak orang sebagai pemimpin dalam perlombaan kecerdasan buatan (AI), turun 5% setelah bel penutupan, setelah melaporkan hasil yang tidak memenuhi ekspektasi untuk pertumbuhan kuartalan di layanan Cloud computing Azure. Pembuat chip Nvidia, yang dianggap sebagai penerima manfaat utama dari potensi pertumbuhan AI dan kinerja saham terbaik kedua tahun ini pada S&P 500, merosot 7%, menyeret turun saham produsen chip lainnya sekaligus indeks semikonduktor Philadelphia drop 3,88%. Nama-nama megacaps lainnya seperti Apple, Amazon.com, dan Meta Platforms, semuanya dijadwalkan melaporkan pendapatan pada minggu ini. Para investor sekarang mulai melihat bahwa saham-saham sektor AI yang telah menikmati rally tinggi tersebut tengah berada pada valuasi yang tinggi dan mempertanyakan potensi capital gain ke depannya. Jangan lupa juga pekan lalu saham-saham megacaps telah jatuh lebih dulu karena hasil mengecewakan dari Tesla dan Alphabet, yang sempat memicu sell-off di pasar. Indeks small cap Russell 2000 naik 0,35% dan indeks S&P 500 Value naik 0,52%, didorong oleh sektor Keuangan, yang melonjak 1,19% dan mengungguli pasar in general. Ini mendukung rotasi sektor belakangan ini, yang bergerak dari saham yang lebih mahal seiring pasar telah semakin melihat solidnya ekspektasi Federal Reserve akan menurunkan suku bunga tahun ini berkat tanda-tanda Inflasi yang telah melandai. Dengan demikian, sektor Energi yang juga naik 1,54% dan sektor Keuangan adalah yang berkinerja terbaik dari 11 sektor utama S&P 500; sementara Teknologi turun 2,2%, menjadi sektor yang terlemah.

• INDIKATOR EKONOMI: Pada hari Selasa, JOLTS JOB OPENINGS mengawali rangkaian data tenaga kerja AS pekan ini, di luar dugaan menunjukkan ada tercipta 8,18 juta lowongan pekerjaan di AS pada bulan Juni, turun dari 8,23 juta pada bulan May, meskipun masih di atas perkiraan ekonom sebesar 8 juta. Tanda-tanda permintaan tenaga kerja yang berkelanjutan menopang Kepercayaan Konsumen pada bulan Juli, yang naik menjadi 100,3 dari 97,8 pada bulan sebelumnya. Hari ini akan dipantau ADP Nonfarm Employment Change yang meramalkan ada 147ribu penambahan lapangan pekerjaan sektor swasta pada bulan Juli, serta tak lupa Chicago PMI (Jul) yang cukup penting dan angka Pending Home Sales (Jun) diprediksi bisa bangkit tumbuh 1.4% mom daripada kontraksi 2.1% di bulan sebelumnya. Sejauh ini, pasar bertaruh bahwa kecil kemungkinan The Fed akan mengubah kebijakan moneter pada akhir pertemuan kebijakan hari Rabu ini, namun telah sepenuhnya memperhitungkan peluang rate cut 25bps pada FOMC MEETING bulan September, dengan peluang tipis penurunan sebesar 50 bps, dan telah memperhitungkan total pemangkasan Fed Fund Rate sebesar 66 bps pada akhir tahun ini.

• MARKET ASIA & EROPA: Foreign Direct Investment (FDI) di CHINA anjlok semakin besar di bulan June, kali ini terkontraksi 29.1%, lebih besar dari – 28.2% di bulan sebelumnya, menunjukkan betapa investor asing belum melihat kondisi China saat ini sebagai lahan yang subur tempat menanam investasi mereka. Lebih lanjut hari ini para investor akan memantau angka Manufacturing PMI China di bulan Juli yang sepertinya masih berada di wilayah kontraksi, sementara market pun mengharapkan China bisa menjaga aktifitas Jasa mereka stay di wilayah ekspansif. KOREA SELATAN & JEPANG telah mengawali data Industrial Production (Jun) pagi ini di mana keduanya berhasil bukukan hasil lebih baik di atas estimasi, yang sepertinya akan jadi sentimen positif bagi pasar Asia hari ini. BANK OF JAPAN diprediksi belum akan mengubah kebijakan suku bunga di mana rate saat ini berada pada posisi 0.1%.

• Kekhawatiran baru muncul di JERMAN, ketika mereka merilis perkiraan awal Inflasi (Jul) yang ternyata naik 0.1% ke level 2.3% yoy, namun GDP 2Q masih jua stay di wilayah resesi dengan pertumbuhan ekonomi negatif 0.1% yoy. Di sisi lain, EUROZONE secara keseluruhan berhasil bukukan pertumbuhan ekonomi kuartal 2 yang diperkirakan naik 0.6% yoy sesuai ekspektasi, namun menunggu review selanjutnya secara ini masih perkiraan awal. Data pengangguran Jerman dan Inflasi Eurozone akan menyusul pada siang menjelang sore hari ini, pasti berfungsi sebagai sentimen yang menggerakkan market Eropa.

• KOMODITAS: harga futures EMAS naik 1% seiring para trader melirik logam mulia sebagai asset safe-haven setelah Israel melancarkan serangan balasan terarah ke Beirut, yang memicu kekhawatiran akan eskalasi perang Israel-Lebanon. Bicara mengenai KONFLIK TIMUR TENGAH ini, sentimen itulah yang turut membentuk harga MINYAK baru-baru ini, mengimbangi lesunya demand dari China; sementara OPEC+ tampaknya akan tetap berpegang teguh pada rencana untuk meningkatkan pasokan. Untuk sementara ini, harga BRENT dan US WTI kompak turun sekitar 1.4% dan merupakan harga penutupan terendah untuk kedua acuan minyak mentah tersebut sejak 5 Juni dan membuat keduanya berada dalam wilayah oversold secara teknis untuk hari kedua. Futures harga minyak mentah AS untuk solar dan bensin juga ditutup pada level terendah sejak awal Juni. Para trader harus perhatikan gabungan sentimen antara: aktivitas manufaktur di Tiongkok yang diperkirakan menyusut untuk bulan ketiga pada Juli, serangan udara Israel (tindakan balasan) ke Beirut yang menargetkan seorang komandan senior Hizbullah, meeting para menteri penting OPEC+, plus rilis angka stok minyak mentah mingguan AS nanti malam, serta pemberlakuan sanksi ekonomi terbaru dari AS kepada Venezuela terkait pelaksanaan Pilpres negara latin tersebut; dipastikan akan membentuk sentimen terkait harga Crude Oil ke depannya.

• IHSG finally jebol Support MA10 & MA20 untuk kedua kalinya dalam sepekan terakhir, apalagi dibarengi oleh aksi jual asing sebesar IDR 883.77 miliar (all market) menunjukkan ancaman semakin rapuhnya Support 7200 untuk bertahan dalam waktu dekat. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor / trader untuk persiapkan diri menghadapi potensi konsolidasi lebih lanjut menuju 7115 / 7000. Penetapan Trailing Stop yang lebih disiplin dipercaya akan mampu mengamankan trading capital secara keseuruhan.

Company News
• CUAN: Naik 172 Persen, Emiten Prajogo (CUAN) Juni 2024 Raup Laba USD30 Juta
• MYOR: Mayora Raih Penjualan Tembus IDR 16,2T di Kuartal II
• KIJA: Optimistis Capai Target, Jababeka Siap Lunasi Obligasi USD180 Juta

Domestic & Global News
Terbaru! Jokowi Beri Restu Cukai untuk Makanan Olahan Siap Saji
Ekonomi Melambat, Pemerintah China Janji Rilis Kebijakan Baru

Download full report HERE.