Today’s Outlook:
• Dow Jones Industrial Average ditutup pada rekor tertinggi dua hari berturut-turut pada perdagangan Selasa (30/01/24), didukung sentimen laporan keuangan 4Q23 dari perusahaan teknologi besar dan data ekonomi yang menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja , di tengah berlangsungnya FOMC Meeting. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan adanya 9.026 juta penciptaan lapangan pekerjaan terakhir pada data JOLTs job openings bulan December, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya pada 8.75juta dan juga dari posisi bulan Nov 8.925 juta. Data tenaga kerja yang kuat itu muncul ketika Consumer Confidence juga lompat ke titik tertinggi 2tahun. Kedua indikator tersebut yang memberi sinyal kekuatan ekonomi, mendorong lebih tinggi yield US Treasury tenor 2tahun seiring pemikiran para investor bahwa data tersebut akan membuat The Fed harus pertahankan suku bunga higher for longer (walau khalayak ramai sepertinya telah memperhitungkan bahwa meeting kali ini akan menelurkan keputusan suku bunga tak berubah).
• Menyikapi data tersebut, imbal hasil US Treasury bertenor pendek pun turut naik dan indeks ekuitas global bergerak mendekati level tertinggi 2 tahun. Indikator ekonomi penting lainnya di minggu ini yang menjadi fokus para investor termasuk di antaranya adalah : keputusan Bank of England mengenai suku bunga dan lanjutan gelombang data ketenagakerjaan AS untuk bulan Januari sepanjang pekan ini. Para pelaku pasar telah semakin menaikkan kemungkinan tidak adanya penurunan suku bunga pada bulan Maret menjadi 58,3% dari 52,9% pada hari Senin, menurut survey FedWatch Tool CME Group. Yield US Treasury bertenor 2tahun, yang mencerminkan ekspektasi suku bunga, naik 3,3 basis poin menjadi 4,355%. Sedangkan yield obligasi AS tenor 10 tahun sempat rebound setelah rilis data pekerjaan dan kemudian turun 4,8 basis poin pada 4,043%.
• KOMODITAS: Pasar yang gelisah karena eskalasi konflik Timur Tengah membuat harga MINYAK mentah Brent tetap berada di atas USD 80 / barel, ditopang oleh potensi masalah pasokan. Ditambah lagi data terakhir API weekly Crude Oil Stock nyatanya drop 2,5juta barrel, jauh lebih tinggi dari perkiraan 867ribu barrel, setelah anjlok 6,67juta barrel di pekan sebelumnya. Harga EMAS naik ke level tertinggi dua minggu pada USD 2050,90 / ounce di tengah pelemahan Dollar dan turunnya imbal hasil US Treasury jangka panjang karena para investor menanti pandangan The Fed terkait suku bunga dan proyeksi ekonomi.
• MARKET ASIA: Di lain pihak, saham regional China & Hang Seng Hong Kong merosot di tengah kekhawatiran yang semakin dalam mengenai sektor real-estate China setelah raksasa property Evergrande pada hari Senin diperintahkan pengadilan Hong Kong untuk dilikuidasi. Pagi ini Korea Selatan dan Jepang telah publikasikan industrial Production yang sama-sama menguat di bulan Dec, di tengah melemahnya Retail Sales masing-masing pada bulan yang sama. Data yang lebih penting dari Benua Asia adalah angka PMI dari China di mana konsensus berharap akan bisa melihat China segera keluar dari wilayah kontraksi sektor Manufakturnya, sembari memperkuat sektor Jasa di wilayah ekspansif.
• MARKET EROPA: Jerman laporkan GDP 4Q23 terkontraksi 0.2% yoy sesuai ekspektasi, agak membaik dari kuartal sebelumnya minus 0.4%. Adapun pertumbuhan ekonomi wilayah Eurozone masih terlihat lebih baik secara GDP 4Q23 mampu tunjukkan angka positif 0.1%. Hari ini ada setumpuk data ekonomi dari Jerman akan perlu dipantau salah satunya adalah : angka Penjualan Retail bulan Dec yang terakhir masih lesu di minus 2.4%, Unemployment Rate dengan prediksi tak berubah banyak dari 5.9%, German CPI (Jan) dengan forecast mendingin ke level 3.0% YoY, dibanding previous month 3.7%.
• IHSG lanjutkan penguatan ke posisi 7192.22 didukung oleh Foreign Net Buy IDR 449 miliar, namun sayangnya masih berada di bawah Resistance MA20 & MA10 yang sejatinya perlu menjadi landasan Uptrend yang solid. NHKSI RESEARCH memperkirakan sentimen domestik market akan lebih diwarnai oleh rilis laporan keuangan bank besar di pekan ini, di mana penguatan sementara saham-saham sektor finansial menjadi penopang utama IHSG. Namun demikian, para investor / trader disarankan untuk tidak terlalu agresif positioning sebelum IHSG berdiri mantap di atas level Resistance 7250-7300.
Company News
• INCO: Sepanjang 2023 Produksi Nikel 70.723 MT
• HRUM: Caplok Perusahaan Smelter Nikel
• TRIN: Catat Pendapatan Pra Penjualan IDR1,05 T di 2023
Domestic & Global News
• Cukai Minuman Berpemanis, Pelaku Usaha Tolak karena Bukan Penyebab Utama Diabetes dkk.
• IMF Proyeksi Ekonomi Global Tumbuh 3,1% pada 2024, Soft Landing Makin Dekat!
Download full report HERE.