Today’s Outlook:

• Imbal hasil US TREASURY dan US DOLLAR turun sementara DJIA mencatat rekor penutupan tertinggi pada perdagangan hari Jumat (27/09/24) karena laporan inflasi AS yang lemah mempertahankan ekspektasi penurunan suku bunga yang besar pada pertemuan kebijakan Federal Reserve mendatang di bulan November. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 137,89 poin, atau 0,33%, menjadi 42.313,00, sebaliknya S&P 500 turun tipis 0,13%, demikian pula NASDAQ Composite melemah 0,39%. Ketiga indeks saham utama AS membukukan kenaikan selama tiga minggu berturut-turut. Indeks saham global juga mencapai rekor tertinggi, dibantu oleh dorongan stimulus China, dan saham-saham Eropa membukukan penutupan tertinggi sepanjang masa. Yen Jepang menguat terhadap US Dollar setelah mantan Menteri Pertahanan Jepang Shigeru Ishiba tampaknya akan menjadi perdana menteri berikutnya. Indeks MSCI dari saham-saham di seluruh dunia naik 2,15 poin, atau 0,25%, menjadi 852,84 dan mencapai rekor tertinggi intraday. Indeks STOXX 600 Eropa ditutup pada rekor tertinggi, berakhir naik 0,5% pada 528,08.

• INDIKATOR EKONOMI: PCE PRICE INDEX atau indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, sebuah tolok ukur inflasi favorit The Fed, naik 0,1% di bulan Agustus (sesuai perkiraan para ekonom) setelah kenaikan 0,2% yang tidak direvisi di bulan Juli. Dalam 12 bulan hingga Agustus, indeks harga PCE naik 2,2% setelah pertumbuhan 2,5% di bulan Juli. Dengan trend penurunan Inflasi yang sesuai ekspektasi ini, pasar sepenuhnya memperkirakan penurunan setidaknya 25 basis poin pada pertemuan FOMC MEETING bulan November, dengan peluang pemotongan 50 basis poin yang lebih besar sekarang menjadi 56,7%, menurut CME FedWatch Tool, dari sebelumnya 49,9%. Data lain menunjukkan belanja konsumen AS meningkat sedikit lebih rendah dari yang diharapkan pada bulan Agustus.

• FIXED INCOME & CURRENCY: Konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah, dengan berlanjutnya serangan Israel di Lebanon, juga mendorong harga US TREASURY lebih tinggi dalam upaya flight-to-quality, serta menekan imbal hasilnya, demikian kata para analis. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun 3,5 basis poin menjadi 3,754%, dari 3,789% pada akhir hari Kamis. Terhadap YEN JEPANG, Dollar melemah 1,82% menjadi 142,17. DOLLAR INDEX, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, turun 0,17% pada 100,43 setelah jatuh ke 100,15, terendah sejak 20 Juli 2023, dengan Euro turun 0,14% pada USD 1,116.

• MARKET ASIA: Saham-saham perusahaan-perusahaan CHINA yang terdaftar di AS melonjak karena serangkaian langkah-langkah stimulus terbaru dari Beijing untuk mendorong perekonomian domestik. Saham-saham blue chips China melonjak 4,5%, membawa kenaikan mingguan mereka menjadi 15,7%, kenaikan terbesar sejak November 2008. Indeks Hang Seng Hong Kong juga naik 3,6% dan meroket 13% untuk minggu ini, kinerja terbaiknya sejak 1998. Bank sentral China menurunkan suku bunga dan menyuntikkan likuiditas ke dalam sistem perbankan, dan lebih banyak langkah fiskal diperkirakan akan diumumkan sebelum
liburan panjang di RRC yang dimulai pada tanggal 1 Oktober. Dari negara tetangga Negeri Sakura, Ishiba memenangkan kontes kepemimpinan Partai Demokratik Liberal yang berkuasa di JEPANG dengan kemenangan tipis. Ishiba adalah seorang pengkritik stimulus moneter di masa lalu dan mengatakan kepada Reuters bahwa bank sentral “berada di jalur kebijakan yang benar” dengan kenaikan suku bunga sejauh ini.

• KOMODITAS: Harga ALUMUNIUM di London menyentuh level tertinggi 16 minggu didorong aksi beli yang dipicu oleh langkah-langkah stimulus ekonomi terbaru di negara konsumen logam terbesar di dunia, China. Kontrak Aluminium tenor 3 bulan di London Metal Exchange naik 0,4% menjadi $2,623 per metrik ton dalam perdagangan resmi yang dibuka setelah mencapai $2,659, tertinggi sejak 6 Juni. Dari sudut komoditas lain, harga MINYAK naik pada hari Jumat tetapi turun selama seminggu terakhir karena para trader mempertimbangkan ekspektasi pasokan global yang lebih tinggi imbas stimulus baru China. Minyak mentah US WTI naik 51 sen menjadi USD 68,18 / barel dan BRENT naik tipis 38 sen menjadi USD 71,98 / barel. Harga spot EMAS turun 1% pada USD 2.643,88 / ons, menuju kuartal terbaiknya dalam lebih dari 8 tahun terakhir.

• IHSG divonis masih akan jalani konsolidasi ke arah Support 7520-7500 setelah gagal Closing pekan lalu setidaknya kembali ke atas platform MA20 / 7750 up to MA10 / 7785 selaku Resistance terdekat, yang selama ini mendukung kenaikan IHSG dari awal August . Secara mingguan IHSG masih mampu bukukan kenaikan tipis 0.08% namun didera oleh net sell asing yang massive sebesar -IDR 4.31T Net Sell (Regular Market). NHKSI RESEARCH menyarankan para investor / trader untuk cermat memilih rotasi sektor yang diuntungkan oleh fundamental story, atau lebih baik WAIT & SEE sambil menunggu IHSG mendarat di Support yang solid untuk kembali BUY ON WEAKNESS.

Company News

• ASSA: Sedot Belanja Modal IDR 577,6 Miliar
• TOWR: Surplus 10 Persen, Laba TOWR Paruh Pertama 2024 Tembus IDR 1,6 Triliun
• KMDS: Resmi Diakuisisi Dima Group, Komut Kurniamitra Undur Diri

Domestic & Global News
Ekonom Dukung Pemerintah Tarik Utang Lebih Awal untuk Biayai APBN 2025 Prabowo
India Buka Keran Ekspor Beras Non-Basmati, Harga Cuma IDR 7.411 per Kilogram

Download full report HERE.