Today’s Outlook:
• Indeks ekuitas global MSCI sedikit melemah pada perdagangan hari Rabu (02/10/24) sementara US Dollar menguat dan harga Minyak memangkas kenaikan sebelumnya, seiring para investor mencerna data ekonomi AS dan dengan cemas menunggu respons Israel atas serangan rudal Iran sehari sebelumnya. Presiden AS Joe Biden mengatakan dia tidak akan mendukung serangan Israel terhadap situs nuklir Iran dan mendesak Israel untuk bertindak “proporsional” dalam menanggapi serangan langsung terbesar Iran terhadap Israel, walau AS juga mengatakan akan ada “konsekuensi berat” atas tindakan Teheran. Iran, setelah menembakkan rudal balistik ke Israel pada hari Selasa, mengatakan pada hari Rabu pagi bahwa serangannya telah selesai kecuali ada provokasi lebih lanjut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan membalas serangan udara Teheran, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Iran “membuat kesalahan besar” dan “akan membayarnya.” Tiga indeks utama Wall Street berhasil ditutup di teritori positif, Dow Jones Industrial Average menguat 39,55 poin, atau 0,09%, menjadi 42.196,52; baik S&P 500 dan NASDAQ naik tipis masing-masing sebesar 0,01% dan 0,08%. Indeks saham MSCI global turun 0,38 poin, atau 0,04%, menjadi 845,49. Sebelumnya indeks STOXX Europe 600 ditutup naik 0,05% pada 521,14.
• INDIKATOR EKONOMI :
– ADP NONFARM EMPLOYMENT CHANGE , mencatat penggajian swasta AS meningkat sebesar 143.000 pada bulan September, melampaui prediksi 124.000 dan angka bulan Aug di 103.000, yang menandakan kekuatan mendasar dalam perekonomian. Presiden Fed Richmond Barkin mengatakan pada hari Rabu bahwa prospek kebijakan The Fed untuk sisa tahun 2024 adalah pemangkasan sebesar 50 basis poin. Dengan hanya dua pertemuan tersisa tahun ini, peluangnya terus mendukung rate cut sebsar 25bps pada FOMC Meeting November, demikian menurut survey FFR milik Investing.com.
– Nanti malam sekitar pukul 1930 WIB akan dinantikan data INITIAL JOBLESS CLAIMS mingguan , diikuti oleh S&P Global Composite PMI (Sept) yang lebih berkonsentrasi ke sektor Jasa di mana diperkirakan masih cukup resilien pada angka 55.4. Data ISM Non-Manufacturing PMI juga akan menyusul dan hopefully menunjukkan sektor Jasa AS masih solid bertahan di wilayah ekspansif. MARKET EROPA & ASIA : EUROZONE mencatat Unemployment Rate (Aug) masih tak bergeming dari level 6.4%, sesuai ekspektasi masih sama dengan bulan sebelumnya. Di tengah pasar China & South Korea yang tengah menikmati libur National Day, JEPANG pagi ini telah merilis data Services PMI dari au Jibun Bank Japan yang stabil di wilayah ekspansif walau terlihat sedikit melemah. Selanjutnya negara2 Eropa yang akan merilis Composite & Services PMI mereka, berturut-turut : JERMAN, EUROZONE, INGGRIS dengan rata-rata diprediksi terkontraksi.
• KOMODITAS : Harga MINYAK naik dipicu kekhawatiran eskalasi lebih lanjut pada KONFLIK TIMUR TENGAH dapat mengancam pasokan minyak dari wilayah terkait yang merupakan penghasil minyak utama dunia, namun kenaikan harga dibatasi oleh peningkatan besar dalam persediaan minyak mentah AS. Disinyalir mogok kerja 45.000 pekerja dermaga yang menghentikan pengiriman di pelabuhan Pantai Timur dan Pantai Teluk AS memasuki hari kedua pada hari Rabu tanpa ada negosiasi yang dijadwalkan saat ini antara kedua belah pihak, demikian yang dikatakan sumber Reuters. Di pasar energi, US WTI ditutup naik 0,39% pada USD 70,10 / barel dan BRENT mengakhiri sesi pada USD 73,90 / barel, naik 0,46%. Dari sudut logam mulia, spot EMAS turun 0,14% menjadi USD 2.659,22 / ons.
• CURRENCY & FIXED INCOME : US DOLLAR mencapai titik tertinggi 3 minggu terhadap Euro setelah laporan ketenagakerjaan nasional ADP EMPLOYMENT CHANGE menunjukkan lapangan pekerjaan di sektor swasta AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan September , dan data ini dirilis menjelang NONFARM PAYROLL yang sangat dinanti-nantikan pada hari Jumat. Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang bertenor lebih panjang naik setelah data menunjukkan pasar tenaga kerja stabil sementara para investor memantau konflik di Timur Tengah. Melihat data payroll swasta, pasar obligasi mungkin tidak bisa mengharapkan pemotongan suku bunga sebesar 50bps pada FOMC Meeting berikutnya. Yield US TREASURY tenor 10 tahun naik 4 basis poin menjadi 3,783%, dari 3,743% pada Selasa sore, sementara imbal hasil obligasi AS tenor 30 tahun naik 4,9 basis poin menjadi 4,1299%. Imbal hasil obligasi tenor 2 tahun, yang biasanya bergerak sesuai dengan ekspektasi suku bunga, naik 1,4 basis poin menjadi 3,6352%, ketimbang 3,621% pada Selasa sore. Dari pengamatan mata uang, DOLLAR INDEX (DXY) , yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, naik 0,34% menjadi 101,60. Euro turun 0,16% pada USD 1,1049 sementara Dollar menguat 2% terhadap Yen Jepang menjadi 146,43.
• WHERE TO GO FROM HERE :
– GOLDMAN SACHS mengemukakan bahwa target level 6000 mereka untuk S&P 500 mungkin sebenarnya “terlalu rendah”, menandakan sentimen yang lebih bullish untuk pasar ekuitas AS. Mereka memprediksi reli yang kuat dimulai pada tanggal 28 Oktober, meskipun ada turbulensi pasar jangka pendek saat ini. Goldman Sachs memperingatkan adanya potensi peningkatan volatilitas selama 3 minggu ke depan, dengan memprediksi bahwa pasar akan bereaksi keras terhadap sentimen harian. Adapun para analis mencatat penurunan signifikan dalam gamma indeks S&P 500, yang telah turun sebesar USD 14 miliar, pergeseran terbesar dalam kumpulan datanya. Hal ini menunjukkan bahwa pasar memiliki lebih banyak kebebasan untuk bergerak, dan menurut Goldman Sachs, hal itu dapat menyebabkan penurunan lanjutan dalam jangka pendek.
– Di sisi sebaliknya, menyongsong musim laporan keuangan Q3, STRATEGAS merevisi pertumbuhan laba S&P 500 untuk Q3 2024 lebih rendah, sekarang hanya 3,2% ; di mana sektor Energy menjadi sektor terlesu, dan Teknologi masih menjadi yang terkuat.
• IHSG mampu pertahankan Support krusial 7500 (Low : 7501.46) , walau terdepresiasi 78.87pts / -1.03% ke titik Closing 7563.26 pada perdagangan Rabu kemarin. IHSG mengalami gempuran jual asing sebsar IDR 683.80 milyar (RG market), menyusutkan posisi Foreign Net Buy YTD menjadi tinggal IDR 1.13 triliun saja. RUPIAH berjuang untuk bertahan di bawah 15300 / USD walau agak sulit untuk menahan potensi pelemahan lebih lanjut , kemungkinan bergerak menuju 15575 segera jika USD/IDR terus mantap di atas Resistance MA20 / 15280. NHKSI RESEARCH memperkirakan volatilitas pasar masih akan cukup tinggi beberapa hari ke depan , terlebih karena posisi jual asing yang konsisten terjadi membuat mereka semakin mengurangi posisi pada saham-saham bluechips / index mover, dan eventually menyeret indeks turun secara keseluruhan.
Company News
• PGEO: Gandeng Perusahaan Asal Prancis Garap Hidrogen Hijau
• WIFI: Pimpinan Sales dan Network Telkomsel Bergabung dengan Surge
• BMHS: Bundamedik Bukukan Laba Melesat 199 Persen di Semester I 2024
Domestic & Global News
Jokowi Usul Prabowo Lanjutkan Bansos Beras, Bakal Disetujui?
Dukungan Uni Eropa Cukup untuk Menerapkan Tarif EV China, Kata Sumber
Download full report HERE.