Today’s Outlook:

• S&P 500 mengakhiri lima sesi penguatan dengan lengser dari rekor tertinggi pada perdagangan hari Jumat (26/01/24), dipicu oleh merosotnya saham Intel 11% lebih ke level terendah 6minggu setelah perkiraan pendapatan yang meleset jauh dari estimasi karena mengejar ketertinggalannya dalam perlombaan AI dan juga berurusan dengan pasar PC yang lemah; sementara itu data ekonomi AS menunjukkan inflasi yang moderat. Meskipun S&P 500 dan Nasdaq mengakhiri sesi Jumat dengan melemah, ketiga indeks utama mencatat kenaikan mingguan 3x berturut-turut. Sebuah laporan Departemen Perdagangan AS menunjukkan indeks Personal Consumption Expenditure – acuan inflasi favorit Federal Reserve – sebenarnya tak bergeming di level 2.6% yoy pada bulan Desember. Namun Core PCE price index yang mengecualikan barang-barang volatile seperti makanan dan bahan bakar, memang melambat menjadi 2,9% di bulan Desember, dari 3,2% di bulan sebelumnya, di bawah estimasi para ekonom sebesar 3%. Hal ini mempertahankan kenaikan inflasi tahunan di bawah 3% selama tiga bulan berturut-turut dan mendukung harapan adanya penurunan suku bunga tahun ini. Sebelumnya di hari Kamis, data menunjukkan angka pertumbuhan ekonomi AS kuartal keempat (US GDP 4Q23) yang kuat. Di lain pihak, Personal Spending (Dec) alias belanja konsumen, yang merupakan bagian terbesar dari pertumbuhan ekonomi, secara mengejutkan naik 0,7%, jauh di atas estimasi kenaikan 0,4%, di mana hal ini mendukung optimisme bahwa ekonomi AS jauh dari resesi. Dari sentimen laporan keuangan perusahaan S&P 500, dari yang telah melaporkan pendapatan sejauh ini, 78,2% telah melampaui ekspektasi, menurut data LSEG.
• KOMODITAS: Harga MINYAK melonjak 1% pada hari Senin di tengah kekhawatiran pasokan bahan bakar setelah sebuah rudal menghantam kapal tanker bahan bakar milik Trafigura di Laut Merah ; ditambah lagi ekspor produk olahan Rusia akan turun karena beberapa kilang sedang dalam perbaikan setelah serangan drone Ukraine. Minyak mentah berjangka Brent naik menjadi USD 84,38 / barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS menguat ke harga USD 78,79 / barel. Kedua kontrak tersebut naik 2minggu berturut-turut dan menetap di level tertinggi dalam 2bulan pada perdagangan hari Jumat, didukung oleh kekhawatiran pasokan akibat konflik Timur Tengah dan Rusia ; sementara pertumbuhan ekonomi AS yang positif dan tanda-tanda stimulus China diharapkan mampu meningkatkan ekspektasi permintaan global. Rusia kemungkinan akan mengurangi ekspor nafta, bahan baku petrokimia, sekitar 127.500 – 136.000 barel per hari, atau sekitar sepertiga dari total ekspornya, setelah kebakaran mengganggu operasi kilang di Laut Baltik dan Laut Hitam, menurut para pedagang dan kapal LSEG. Pada tanggal 1 Februari, para menteri utama dari OPEC+ akan bertemu secara online. OPEC+ kemungkinan akan memutuskan tingkat produksi minyaknya untuk bulan April dan seterusnya dalam beberapa minggu mendatang.
• IHSG jebol Support MA50, ditutup di bawah level 7150 yang merupakan titik terendah dalam 2 minggu terakhir. Gesture ini telah menegaskan bahwa IHSG sepertinya harus menunaikan konsolidasi di wilayah 7050-7000 level psikologis. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor / trader untuk WAIT & SEE dulu sambil menunggu IHSG mendarat di Support yang solid, sebelum mulai kembali BUY ON WEAKNESS. 

Company News
• JSMR: Caplok 231.069 Saham JKC
• BBCA: Bos BCA Patok Pertumbuhan Kredit Industri Naik 10%
• BIRD: Kurangi Emisi Karbon

Domestic & Global News
• Rencana Kerek Naik Pajak Bahan Bakar Bakal Berdampaak ke Harga Eceran BBM Non Subsidi
• Alasan Houthi Serang Kapal Tanker Milik Perusahaan Inggris di Teluk Aden

Download full report HERE.