Nasdaq memimpin penguatan ketiga indeks utama AS bersuka ria di teritori positif dengan penguatan 2.43%, sementara Dow Jones dan S&P500 membukukan persentase kenaikan terbesar sejak Januari lalu; didukung oleh laporan kinerja kuartalan yang kuat dari perusahaan induk Facebook, Meta Platforms Inc. di mana sentimennya seolah berhasil menutupi kenyataan bahwa perekonomian AS tumbuh melambat pada 3 bulan pertama tahun ini. GDP AS tumbuh lebih kecil dari perkiraan di 1.1% YoY, gagal memenuhi ekspektasi survey para ekonom di 2%, dan jelas lebih rendah dari 4Q22 di tingkat 2.6% ; dipicu oleh kenaikan suku bunga dan inflasi menjadi beban dunia usaha sehingga mereka terpaksa memangkas investasi persediaan. Data Pending Home Sales (Mar.) juga menunjukkan pelemahan signifikan dengan drop 5.2% secara bulanan, jauh lebih buruk daripada forecast & previous yang masing-masing masih positif 0.5% & 0.8%. Adapun Initial Jobless Claims dilaporkan sedikit di bawah ekspektasi 248 ribu dengan ternyata keluar di angka 230 ribu. Di satu sisi, gejala-gejala perlambatan ekonomi yang timbul di atas disambut baik oleh para pelaku pasar dengan harapan bank sentral AS bisa akan segera melonggarkan kebijakan suku bunga dengan hanya perlu menaikkan suku bunga sekali saja pada FOMC Meeting pekan depan, sebelum mereka boleh mulai melihat pause & pivot seiring soft landing yang diperkirakan mulai berjalan di semester kedua tahun ini. Wajar saja pelaku pasar AS belum boleh terlalu optimis akan berakhirnya trend suku bunga tinggi karena data ekonomi yang menunjukkan rata-rata harga yang dibayar oleh belanja / konsumsi rumah tangga masih menunjukkan pertumbuhan signifikan di atas forecast & previous. Urusan naiknya batas atas utang pemerintah AS juga menjadi faktor genting yang amat ditekankan oleh pemerintahan Biden untuk segera disetujui parlemen. Dengan demikian, tekanan Inflasi masih akan ada untuk beberapa waktu mendatang.

IHSG memulai perdagangan pertama setelah libur Idul Fitri dengan mempertahankan hawa bullish serta bergerak lebih lanjut menjajal level Resistance krusial di 6950-6960, walau posisi Closing masih terkesan ragu-ragu dan memilih menunggu di batas pinggir 6945. Minat beli asing yang lancar mengucur deras memantapkan posisi nilai tukar Rupiah ke level IDR 14700 / USD. Semoga sentimen positif market regional ditambah laporan Foreign Direct Investment 1Q23 hari ini akan memampukan IHSG untuk melakukan penembusan yang solid menuju ranah TARGET 7000-an lagi.

Download full report HERE.