Dow Jones mengkonfirmasi pasar Bearish, melengkapi Bearish Nasdaq dan S&P500 yang sudah terjadi terlebih dahulu, pada April dan Juni lalu. Pasar Bearish adalah penurunan lebih dari 20% dari level tertinggi setiap tahunnya. Kemarin, Dow Jones terdepresiasi ke level 29.260 atau melemah lebih dari 20% dari level tertinggi 36.799 pada 4 Januari lalu. Walaupun kenaikan FFR September +75Bps telah Price In, namun investor mengkhawatirkan wacana kenaikan suku bunga the Fed FY22E hingga ke level 4,4% dari saat ini 3,00%-3,25%. Hal ini, mengindikasikan akan ada kenaikan FFR Hawkish lanjutan, atau kenaikan lebih dari 50Bps pada November dan Desember mendatang. Indikator resesi ekonomi AS juga terjadi pada spread Inversi Yield UST2Y Vs. UST10Y yang melebar mendekati 50Bps, dengan yield UST10Y saat ini yang hampir mencapai level 4%.

Investor mencermati inflasi September yang menembus 1%, seiring Sub-Sektor Perbankan menahan tekanan IHSG turun lebih dalam kemarin. Berdasarkan survei Bloomberg, Indonesia periode September MoM diproyeksikan catatkan laju inflasi +1,1% (Vs. Aug. deflasi -0,21%). Selain BBM dan angkutan dalam kota, investor mencermati faktor kenaikan harga beras sebagai salah satu penyumbang inflasi September 2022. Adapun, setelah terdepresiasi 2% pada awal perdagangan, sebelum akhirnya koreksi IHSG terpangkas atau ditutup hanya melemah 0,7%, membuat NHKSI Research memproyeksikan hari ini Bearish masih mungkin berlanjut, dengan level Support: 7.100 / 7.040 / 7.000 / 6.900 dan Resistance: 7.180 / 7.220-7.225 / 7.236-7.240.

Download full report HERE.