Today’s Outlook:
• Indeks saham global ditutup bervariasi pada perdagangan hari Senin (24/06/24) menjelang pembacaan tolok ukur Inflasi utama AS yang akan dirilis minggu ini, sementara Dollar sedikit melemah terhadap Yen pada level yang membuat investor waspada terhadap intervensi (pemerintah) Jepang. Dow Jones Industrial Average (DJIA) mencapai level tertinggi dalam 1 bulan ketika ia memimpin penguatan sebesar 0.67% ke level 39.411,21 ; sementara NASDAQ turun lebih dari 1% terseret oleh longsornya kembali saham chip-maker NVIDIA sebesar 6.68%. Walau demikian, ketiga indeks utama ini masih berada di sekitar level rekor tertinggi mereka sepanjang masa, didorong oleh antusiasme seputar artificial intelligence (AI). S&P500 menguat 15% di tahun ini, sementara indeks yang bermuatan Teknologi NASDAQ Composite meroket hampir 18% YTD. Yang paling laggard, indeks bluechips DJIA, hanya naik 4% pada paruh pertama tahun ini. Kenaikan yang fantastis ini menyisakan potensi profit-taking, apalagi setelah Bloomberg survey menyatakan 52% responden percaya bahwa harga saham-saham S&P500 saat ini telah overpriced. Lebih lanjut, 40% responden mengantisipasi koreksi terjadi pada S&P500 sebesar 10% di tahun ini, di mana 55% responden percaya hal tersebut bisa mulai terjadi bulan depan.
• INDIKATOR EKONOMI: Para investor berharap mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang langkah Federal Reserve selanjutnya dalam upaya melawan Inflasi tanpa terlalu merugikan perekonomian, alias mengusahakan ekonomi AS menuju soft-landing. Indeks harga Personal Consumption Expenditures (PCE) AS akan dirilis pada hari Jumat. Pertumbuhan tahunan core index diperkirakan melambat di bulan Mei, namun masih di atas target 2% The Fed. Para pelaku pasar juga akan mencermati perkiraan US GDP kuartal pertama untuk ketiga kalinya , yang sedianya dirilis pada hari Kamis. Para analis menilai bahwa kekhawatiran terbesar bagi pasar adalah adanya stagflasi ; atau dengan kata lain, ekonomi melemah karena inflasi naik lebih tinggi. Namun demikian, market masih memperkirakan adanya 2 kali
penurunan suku bunga tahun ini, di mana terdapat peluang lebih dari 60% pivot sebesar 25 basis poin terjadi pada bulan September, menurut FedWatch LSEG.
• FIXED INCOME: imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun yang menjadi acuan , turun 2,7 basis poin menjadi 4,23%, dari 4,257% pada akhir Jumat.
• PETA POLITIK GLOBAL: Investor akan mengamati debat presiden AS yang pertama pada hari Kamis dan dimulainya Pemilu Perancis pada hari Minggu. Presiden AS Joe Biden akan menghadapi debat dengan saingannya Donald Trump , mengusung kebijakan baru terkait imigrasi dan wilayah perbatasan , yang diharapkan para pendukungnya akan meningkatkan elektabilitasnya di kalangan pemilih yang skeptis. Sementara itu, Partai National Rally (RN) sayap kanan Perancis dan sekutunya terlihat memimpin putaran pertama pemilihan parlemen dengan 35,5% suara, menurut jajak pendapat yang diterbitkan pada hari Minggu.
• MARKET EROPA & ASIA: Indeks saham MSCI di seluruh dunia naik 0,14 poin, atau 0,02%, menjadi 801,39. Indeks STOXX 600 menguat 0,73%. Pejabat tinggi pengawas mata uang Jepang , Masato Kanda , mengatakan pihak berwenang akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika terjadi pergerakan valuta asing yang berlebihan, dan penambahan Jepang ke dalam daftar pengawasan Departemen Keuangan AS tidak akan membatasi tindakan mereka. DOLLAR berakhir turun 0,07% di level 159,68 Yen setelah sebelumnya sempat menyentuh angka 160. DOLLAR INDEX , yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya , turun 0,38% menjadi 105,48. EURO naik 0,38% pada USD 1,0732.
• KOMODITAS: Futures MINYAK mentah AS (US WTI) naik 90 sen menjadi USD 81,63 / barel dan BRENT naik 77 sen menjadi USD 86,01 ; didukung oleh sentimen positif pekan lalu akan adanya indikasi permintaan yang lebih kuat dari AS, konsumer minyak terbesar dunia. Kedua harga minyak acuan tersebut naik sekitar 3% minggu lalu setelah data dari Badan Informasi Energi (Energy Information Association) menunjukkan penurunan besar pada stok minyak mentah AS, dengan demikian menunjukkan demand yang sehat seiring dimulainya musim berkendara di musim panas. Pasar juga mendapat dukungan dari memburuknya kondisi geopolitik karena meningkatnya risiko perang besar antara Israel dan Hizbullah, yang merupakan kelanjutan dari konflik dengan Hamas, sehingga menambah ekspektasi gangguan pasokan di Timur Tengah. Belum lagi ditambah bentrokan yang terus berlanjut antara Rusia dan Ukraina, di mana Kyiv menargetkan serangan pada kilang-kilang besar Rusia, juga memicu kekhawatiran atas gangguan supply global.
• KALENDER EKONOMI:
– JEPANG: BoJ Core CPI: forecast 1.9% yoy
– US: Consumer Confidence (June): forecast 100.2
• IHSG ditutup menguat tipis 0.13% ke level 6889.17, masih sedikit dibayangi oleh jual bersih asing senilai IDR 39.73 miliar (all market).
Posisi ini menjaga IHSG aman di atas Support MA10 / 6840. NHKSI RESEARCH menilai masih ada potensi penguatan berlanjut menuju
next Resistance: MA20 / 6965 up to angka bulat 7000 selaku level psikologis.
Company News
• WIFI: Surge Teken Kerjasama Investasi dengan Hashim Djojohadikusumo
• AGII: Samator Putuskan Bagi Dividen IDR 33.11 Miliar
• BRPT: Refinancing, Barito Pacific (BRPT) Tawarkan Obligasi IDR 1 Triliun
Domestic & Global News
Sri Mulyani Blak-blakan soal Anggaran Makan Siang Gratis, Prabowo Sudah Setuju!
China Ancam Perang Dagang Jika Eropa Tak Batalkan Tarif Impor Kendaraan Listrik
Download full report HERE.