Today’s Outlook:
• Indeks saham global lebih banyak menghijau pada perdagangan hari Senin (22/07/24) seiring para investor mencerna keputusan US President Joe Biden pada akhir pekan untuk mengakhiri pencalonan kembali dirinya, sementara pemotongan suku bunga yang mengejutkan oleh bank sentral China menggerakkan pasar Asia. Pada hari Minggu, Biden mengumumkan bahwa dia akan mundur dari Pilpres AS dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai suksesor-nya dari Partai Demokrat menantang mantan presiden Donald Trump, yang merupakan calon dari Partai Republik. Pasar menyikapi positif berita tersebut, di mana indeks saham MSCI seluruh dunia naik 0,75% menjadi 816,92; setelah sempat jatuh 2,1% pekan lalu dalam kinerja mingguan terburuknya sejak April. Para ahli strategi pasar melihat pemerintahan Trump yang mempunyai elektabilitas lebih tinggi saat ini akan mendukung lebih banyak pengambilan risiko (risk-on), menggerakkan saham berkapitalisasi kecil, mendongkrak harga minyak dan gas, serta membawa Bitcoin kembali berjaya di pasar. US DOLLAR sontak bergerak sedikit lebih tinggi terhadap sekeranjang mata uang, mencegat aliran dana dari safe-haven; sementara BITCOIN – yang cenderung diuntungkan dengan semakin besarnya peluang Trump kembali ke Gedung Putih – menstabilkan diri setelah sempat jatuh pada hari Minggu menyusul pengumuman Biden. DOLLAR INDEX naik 0,1% menjadi 104,32, dengan Euro naik 0,07% menjadi USD 1,0885. Bitcoin, yang mencapai level tertinggi 6 minggu pada pekan lalu dalam reli mingguan terkuatnya sejak Februari, diperdagangkan lebih stabil pada hari Senin, naik 1,76% menjadi USD 68.158. Di Wall Street, ketiga indeks utama berakhir di teritori positif, dipimpin oleh kenaikan sektor Teknologi dan Layanan Komunikasi. Nvidia naik hampir 5%, didorong oleh berita bahwa mereka sedang mengerjakan chip AI baru untuk pasar China. Dow Jones Industrial Average naik 0,32% menjadi 40.415,44, S&P 500 menguat 1,08% menjadi 5.564,41, dan NASDAQ Composite melejit 1,58% menjadi 18.007,57. Investor akan memperhatikan pekan yang padat dengan LAPORAN PENDAPATAN PERUSAHAAN. Tesla dan induk perusahaan Google, Alphabet, memulai musim pelaporan untuk kelompok saham megacap “Magnificent Seven”. US TREASURY sedikit berubah seiring pasar mencerna ketidakpastian seputar Pemilu AS, dengan imbal hasil pada tenor 10 tahun naik 1,7 basis poin menjadi 4,256%. Secara MAKROEKONOMI, perkiraan awal US GDP 2Q akan dirilis pada hari Kamis dan PCE PRICE INDEX pada hari Jumat, keduanya dipandang penting sebagai dasar keputusan The Fed. Adapun pasar saat ini hampir fully price-in prospek penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September, yang membantu menopang selera risiko.
• MARKET ASIA & EROPA: PEOPLE’S BANK OF CHINA di luar dugaan memotong suku bunga jangka pendek dan jk.panjang masing-masing sebesar 10 basis poin, menjadi 3.35% dan 3.85% (5Y). Langkah ini mengikuti rilis dokumen kebijakan pemerintah China pada rapat pleno hari Minggu lalu yang menguraikan ambisinya untuk memperkuat ekonomi. Indeks terluas saham Asia-Pasifik MSCI di luar Jepang turun 0,61%. Bank-bank terbesar di EROPA juga melaporkan kinerja mereka minggu ini, dengan fokus perhatian apakah keuntungan dari suku bunga yang lebih tinggi sudah berlalu, dan apakah drama politik baru-baru ini mempengaruhi sentimen. STOXX 600 ditutup melesat naik 0,93%. Pagi ini KOREA SELATAN telah merilis data PPI (Jun) yang mana bertengger di level 2.5% yoy (naik dari posisi bulan sebelumnya 2.3%), walau secara bulanan justru PPI terkontraksi 0.1% (versus 0.1% pada bulan May). Bicara mengenai Foreign Direct Investment, akan ada dua negara hari ini merilis pertumbuhan FDI mereka yaitu INDONESIA & CHINA. Sebagai informasi, terakhir FDI China jeblok 28.2% pada bulan May, dan Indonesia berada pada 15.5%.
• KOMODITAS: Harga MINYAK kembali lanjutkan penurunan setelah menutup pekan lalu dengan pelemahan yang cukup signifikan, karena kuatir demand yang lesu dari China (selaku importer crude oil terbesar dunia). Futures BRENT turun 0,3% untuk menetap di USD 82,40 / barel, posisi terendah sejak 11 Juni. Futures US WTI untuk pengiriman Agustus berakhir melemah 35 sen menjadi USD 79,78 / barel, juga level terendah dalam 1 bulan. Morgan Stanley meramalkan produksi minyak dari OPEC dan negara nonOPEC akan mencapai 2.5 juta barrel / day di tahun 2025, melebihi pertumbuhan demand (= indikasi potensi oversupply) yang mengancam harga Brent merosot ke level USD 70-an / barrel. Dari sudut komoditas lain, harga EMAS turun tipis ke level terendah lebih dari 1 minggu. Spot Emas turun 0,07% menjadi USD 2.398,32 / ons. Futures emas AS naik 0,28% menjadi USD 2.402,10 per ons.
• IHSG mampu catatkan kenaikan 27.5points / +0.38% ke level 7322 didukung oleh beli bersih asing yang tipis sejumlah IDR 11.5 miliar (all market). Sejatinya IHSG masih berkutat di area Resistance 7300-an, sampai 7375 selaku Resistance dari titik tertinggi 2bulan. Dari indikator RSI menyatakan potensi negative divergence, mengisyaratkan potensi pullback akan segera terjadi, secara buying momentum ketika IHSG hampiri area Resistance untuk kedua kalinya ini terlihat mulai menurun. NHKSI RESEARCH menetapkan level Support terdekat sebagai Trailing Stop para investor berada pada 7285 atau MA10; sebelum bergulir menuju Support kedua: level 7200 atau MA20.
Company News
• ROTI: Laba Emiten Roti Grup Salim Melejit, Intip Progres Pabrik Teranyar
• INDY: Peluang Indika Energy Perluas Bisnis Tambang Mineral
• BSDE: Pengembang BSD City (BSDE) Amankan Prapenjualan IDR 4.84 Triliun
Domestic & Global News
Stok Pupuk Subsidi Langka, Petani Terancam Gagal Panen di Akhir 2024
Maersk Mengatakan Gangguan Pengiriman Laut Merah Berdampak Global
Download full report HERE.