Today’s Outlook:
• Saham-saham Teknologi mendorong S&P 500 ke rekor penutupan tertinggi dalam dua tahun pada perdagangan hari Jumat (19/01/24), mengkonfirmasi pasar yang bullish, sementara saham-saham Eropa mencatat penurunan mingguan di tengah memudarnya ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral. Imbal hasil obligasi turun tipis ; di lain pihak, kekhawatiran pasokan yang timbul dari konflik yang semakin membara di Timur Tengah mendorong harga Minyak lebih tinggi untuk minggu lalu. Ketiga indeks saham utama AS melonjak lebih dari 1% pada hari Jumat , membuatnya mencatatkan kenaikan mingguan. Pembacaan sentimen konsumen yang lebih cerah dari perkiraan menambah daftar data ekonomi solid yang dirilis minggu ini, terutama penjualan ritel dan klaim pengangguran. Indikator ekonomi yang kuat ini meredam ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga acuan secepatnya di bulan Maret, sekaligus memberikan jaminan bahwa ekonomi AS tidak berada di bawah ancaman resesi. Pasar keuangan telah memperhitungkan 46,2% kemungkinan bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada bulan Maret, menurut CME FedWatch. Para pelaku pasar juga akan semakin fokus pada laporan keuangan 4Q23 di minggu ini seiring dengan musim laporan keuangan. Hingga saat ini, lebih dari 10% perusahaan-perusahaan di S&P 500 telah melaporkan hasil untuk periode Oktober-Desember, 85% di  ntaranya telah mengalahkan ekspektasi para analis, menurut LSEG I/B/E/S.
• Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun turun tipis, berhenti setelah beberapa sesi kenaikan. Harga Obligasi acuan tenor 10 tahun terakhir turun 3/32 , menempatkan yield pada 4,1341%, dari 4,144% pada hari Kamis. Harga Obligasi bertenor 30 tahun naik 16/32 , membuat yield berada pada 4,3437%, turun dari 4,372%. US DOLLAR turun tipis terhadap beberapa mata uang dunia, namun tetap siap untuk kenaikan mingguan di tengah optimisme penurunan suku bunga. Dollar Index turun 0,26%, dengan Euro naik 0,18% menjadi $ 1,0894.
• MARKET EROPA & ASIA: Saham-saham Eropa mencatat penurunan mingguan karena memudarnya optimisme bahwa bank-bank sentral utama akan segera mulai mengurangi biaya pinjaman. Indeks pan-Eropa STOXX 600 turun 0,26% dan indeks MSCI dari saham-saham di seluruh dunia naik 1,06%. Di lain pihak, saham saham pasar negara berkembang justru alami kenaikan 1,05%. Indeks MSCI untuk saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang ditutup 1,23% lebih tinggi, sementara Nikkei Jepang naik 1,40%. Hari ini China akan jadi pusat perhatian ketika mereka umumkan kebijakan suku bunga PBoC Loan Prime Rate jk.pendek dan jk.panjang (5Y) yang masing2 diperkirakan masih bertahan di level 3.45% serta 4.20%.
• KOMODITAS: Harga MINYAK mentah turun pada perdagangan Jumat, namun berhasil ditutup menguat untuk minggu lalu karena kekhawatiran gangguan pasokan yang timbul dari meningkatnya ketegangan di Timur Tengah , lebih besar daripada potensi pelemahan demand global. Minyak mentah AS turun 0,90% menjadi $73,41 per barel, sementara Brent menetap di $78,56 per barel, turun 0,68% pada hari itu. Adapun spot EMAS naik 0,3% menjadi $ 2.028,16 per ons tetapi tampaknya akan alami penurunan mingguan terbesar dalam 6 minggu.
• Posisi Closing IHSG di penghujung pekan lalu yang tak mampu bertahan di atas MA10 & MA20, masih membuka kemungkinan konsolidasi lanjutan menuju 7125-7100 / 7050-7000 level psikologis. NHKSI RESEARCH masih menyarankan para investor / trader untuk berusaha kurangi posisi sambil menunggu momentum yang tepat untuk Buyback.

Company News
• CTRA: Bukukan Marketing Sales IDR10,2 Triliun
• BUMI: Siapkan Capex USD80 Juta
• INKP: Tutup Anak Usaha di British Virgin Islands

Domestic & Global News
• Ketua MPR Minta Jokowi Kaji Lagi Pajak Hiburan, Ini Alasannya
• Reddit Berencana IPO pada Maret 2024, Lepas 10% Saham

Download full report HERE.