Investor abaikan data klaim pengangguran. Sempat melemah diawal perdagangan, musim Earning Results menopang Wall Street ke zona hijau. Optimisme investor pada 3Q22 Earning Results, mendorong analis menaikkan ekspektasi pertumbuhan laba untuk perusahaan dalam indeks S&P500 menjadi 3,1% dari proyeksi sebelumnya 2,8%. Adapun, Initial Jobless Claims AS sepekan yang berakhir 15 Oktober, turun lebih dari 5% WoW, mengindikasikan pasar tenaga kerja tetap ketat, di tengah FFR yang lebih tinggi. Diakhir

Frontloading BI guna meredam ekspektasi inflasi. IHSG berhasil ditutup menguat 120 poin ke level 6.980 kemarin. Investor merespon positif langkah Hawkish BI merespoon ekspektasi inflasi yang Overshooting. Per Oktober lalu, Indonesia mencatatkan inflasi inti di level 3,21% YoY; dan inflasi headline 5,95% YoY. Adapun, nilai tukar rupiah masih bertahan sekitaran level IDR15.500/USD. Pelaku pasar juga melihat kebijakan moneter ketat lanjutan BI ini sebagai tindakan antisipatif, merespon spread antara BI 7DRR dan FFR yang semakin menyempit.

Download full report HERE.