Kenaikan yield membebani pasar saham, ditengah musim Earning Results. Yield UST10Y kembali melampaui level 4% atau mencapai level tertinggi sejak pertengahan tahun 2008, seiring data perumahan belum mampu menahan sikap Hawkish the Fed. Data menunjukkan Housing Starts AS Sept. naik sebanyak 1,4 juta (Vs. Aug. 1,6 juta); terdampak dari tingginya Mortgage Rates, seiring kenaikan FFR tahun 2022. Lebih lanjut, the Fed diwacanakan akan menaikkan kembali FFR sebesar 75 Bps keempat kalinya berturut-turut pada pertemuan FOMC November mendatang.
Investor antisipasi Hawkish BI 7DRR. Ketetapan BI merevisi turun target inflasi tahun 2022 menjadi 6,3% YoY; atau lebih rendah 30Bps-40Bps dari target sebelumnya 6,6%- 6,7%; mengindikasikan adanya potensi kebijakan moneter ketat lanjutan BI di sisa tahun ini. Selain Inflasi Headline Indonesia Oct. yang telah mendekati 6% secara tahunan, dan melampaui 1% secara bulanan, BI juga harus mengantisipasi sentimen Strong Dollar, dengan DXY bertahan di level tingginya 113 poin (Vs. Highest Level 114), jelang wacana kenaikan FFR +75Bps awal November mendatang. Tingginya ketidakpastian global membuat investor minati instrumen safe haven USD, membuat Rupiah mendekati level IDR15.500/USD pekan ini.
Download full report HERE.