Fed Pivot masih terlalu dini, pasar tenaga kerja AS lebih solid. Data tenaga kerja AS, JOLTS Job Openings naik 437K (+4,3% MoM) menjadi 10,7 Juta di September, seiring tingginya lowongan pekerjaan di industri akomodasi dan Food Services. Solidnya pasar tenaga kerja, bahkan ketika the Fed berada pada jalur kenaikan suku bunga agresif, sekaligus meredupkan harapan kebijakan lebih longgar the Fed dalam FOMC Meeting Desember mendatang. Wall Street kompak ditutup melemah, dengan DJIA turun 80 poin. Adapun, Fed Pivot merujuk pada kebijakan yang berbalik arah dengan cepat, seperti contoh dari Hawkish kenaikan FFR +75Bps pada November, menjadi Dovish pada Desember atau FFR hanya naik +50Bps. Di sisi lain, suku bunga tinggi menekan aktivitas manufaktur AS periode Oktober, pada laju ekspansi paling lambat dalam 2,5-tahun.
Ekspansi Manufaktur Indonesia melambat. Menurunnya permintaan atas barang buatan Indonesia, seiring tekanan ekonomi sejumlah mitra dagang utama, menekan PMI Manufaktur Indonesia periode Oktober, ekspansi tercatat berada di level 51,8 poin (Vs. Sept. 53,7 poin). IHSG mendekati level psikologis 7.000, setelah awal perdagangan sempat menembus level 7.100. Energi melemah 3% atau pimpin pelemahan sektoral, seiring harga acuan batu bara ICE Newcastle turun ke USD359/MT atau level terendah hampir dalam tiga bulan terakhir, sekaligus menjauhkan dari level psikologis USD400/MT. Ditengah sejumlah sentimen, NHKSI Research memproyeksikan IHSG hari ini bergerak bearish on short-term consolidation.
Download full report HERE.