Today’s Outlook:
• Dow Jones Industrial Average kembali ditutup memerah pada perdagangan Rabu (17/01/24) untuk sesi ketiga berturut-turut karena imbal hasil US Treasury terus meningkat sehingga memberikan tekanan pada sektor Teknologi, setelah data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan mengaburkan ekspektasi investor atas penurunan suku bunga Federal Reserve mampu terwujud pada bulan Maret. Yield US Treasury terus naik lebih tinggi, di mana yield untuk obligasi tenor 10-tahun naik di atas level psikologis 4% hingga mencatatkan posisi tertinggi tahun ini setelah penjualan ritel AS naik 0,6% di bulan Desember, (melampaui ekspektasi sebesar 0,4%) didukung oleh penjualan motor dan pembelian online. Tanda-tanda kuatnya daya beli konsumen, yang menopang dua pertiga komponen dari pertumbuhan ekonomi, membuat para ekonom harus meng-upgrade estimasi GDP kuartal 4 secara data tersebut menunjukkan bahwa ekonomi AS masih berada dalam kondisi yang kuat; dengan demikian mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Maret menjadi sekitar 50% (menurut Fed Rate Monitor Tool milik Investing.com ). Data tersebut juga semakin mempertegas pernyataan Gubernur Federal Reserve Christopher Waller yang sehari sebelumnya mengindikasikan bahwa meskipun pivot kemungkinan akan terjadi tahun ini, namun bank sentral tidak mempertimbangkan untuk melaksanakannya dalam jangka pendek, dengan alasan berlanjutnya ketahanan ekonomi AS. Hari ini para pelaku pasar akan kembali pantau data ekonomi AS seperti (perkiraan awal) Building Permits & Housing Starts (Des.), disambung Initial Jobless Claims yang diperkirakan bertambah 5000 klaim pengangguran menjadi 207 ribu pada pekan yang lalu; plus Philadelphia Fed Manufacturing Index (Jan.) yang akan tentukan apakah outlook ekonomi AS di negara bagian Philadelphia akan menunjukkan sedikit optimisme.
• MARKET ASIA & EROPA: China laporkan sejumlah data ekonomi yang bervariasi namun yang paling utama adalah GDP kuartal 4 yang bertengger di angka 5.2% yoy. Walaupun jelas lebih tinggi dari kuartal sebelumnya pada 4.9%, namun pasar agak kecewa menyikapi hasil akhir pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari perkiraan 5.3%. Untuk full-year 2023, GDP China bertumbuh 5.2%, di atas ekspektasi 5.0% dan jauh lebih baik dari 3.0% di tahun 2022 berkat sejumlah jurus stimulus yang diluncurkan demi mendongkrak perekonomian pada tahun lalu. Kabar baiknya adalah, Industrial Production (Des.) naik ke level tertinggi 2 tahun, walau ditimpali oleh Penjualan Retail yang lesu pada bulan yang sama. Alhasil Unemployment Rate (Des.) terdata naik 0.1% lebih tinggi dari bulan November, ke level 5.1% dan ini merupakan tingkat tertinggi dalam 4 bulan. Hari ini giliran Jepang yang akan bacakan sejumlah indikator ekonomi seperti highlight pada Industrial Production yang diperkirakan pertumbuhan bulanannya terkontraksi 0.9% di bulan November. Sementara itu di benua Eropa, Eurozone laporkan CPI (Des.) berada di tingkat 2.9% yoy sesuai ekspektasi, in-line juga terjadi pada peningkatan secara bulanan 0.2%.
• KOMODITAS: harga MINYAK mentah dunia ditutup flat karena stok minyak mentah AS secara tak terduga meningkat minggu lalu, seperti dilaporkan American Petroleum Institute (API), pada saat kekhawatiran mengenai lesunya demand global terus meningkat menyusul lemahnya hasil GDP 2023 dari China. Persediaan minyak mentah AS naik 939.000 barel untuk pekan yang berakhir 12 Januari, dibandingkan dengan penurunan 5,2 juta barel yang dilaporkan oleh API pada minggu sebelumnya. Para ekonom sendiri awalnya memperkirakan penurunan sekitar 2,4 juta barrel. Berkaitan dengan situasi keamanan di Timur Tengah, update terbaru adalah Iran lancarkan serangan ke Pakistan, setelah menyerang Irak-Suriah yang mereka klaim telah menghancurkan markas intelijen Mossad-Israel. Serangan Iran kali ini menambah ketegangan di kawasan tersebut setelah perang di Gaza dan penyerangan kelompok Houthi pro-Palestina di Yaman terhadap kapal-kapal komersial di jalur pelayaran internasional Laut Merah. Kementerian Luar Negeri Pakistan menganggap pelanggaran kedaulatan Pakistan ini benar-benar tidak dapat diterima dan dapat menimbulkan konsekuensi serius.
• IHSG mundur 42 points mencari perlindungan ke area support 7200, dibarengi oleh nilai jual bersih asing IDR933 miliar. Nilai tukar Rupiah melemah ke level IDR15.636/USD, hampir menyamai titik tertinggi Desember pada IDR15.662. Bank Indonesia menetapkan BI7DRR tetap di level 6.0% pada Rapat Dewan Gubernur kemarin. NHKSI RESEARCH menilai posisi closing IHSG ini semakin menegaskan bahwa potensi konsolidasi lanjutan masih ada, oleh karena itu kami menyarankan para investor membatasi porsi portfolio dan untuk sementara berusaha mengurangi posisi, sampai tiba waktunya Buyback disarankan di sekitar area 7070-7050, up to level psikologis 7000.
Company News
• MTDL: Gandeng FPT Information System Vietnam
• PGEO: Baru Gunakan 32,4% Dana Hasil IPO
• KLAS: Angarkan Capex IDR184,18 Miliar
Domestic & Global News
• Luhut Minta Pajak Hiburan 40%-75% Ditunda, Ini Alasannya
• China Rayu Para Pemimpin Bisnis untuk Berinvestasi di Negaranya
Download full report HERE.