Penjualan ritel AS Agustus tumbuh +0,3% MoM, seiring turunnya biaya energi periode tersebut. Wall Street sempat menguat sebelum akhirnya ditutup melemah, dengan S&P500 dan Nasdaq terdepresiasi lebih dari 1%. Penjualan ritel bulanan membaik didukung meningkatnya pembelian kendaraan bermotor dan konsumsi, seiring turunnya biaya bensin dan gas masyarakat. Pengeluaran konsumen ini juga didukung oleh pasar tenaga kerja, dengan klaim pengangguran pekan yang berakhir 10 September turun 5K klaim ke level 213K WoW, atau level terendah periode tiga bulan. Di sisi lain, penjualan ritel Juli MoM yang turun -0,4% mengindikasikan tingginya tingkat inflasi, membuat masyarakat berfokus barang-barang penting pada penggeluaran rumah tangga mereka.
IHSG berpeluang bergerak Sideways, setelah sempat menyentuh level ATH kemarin. NHKSI Research memproyeksikan IHSG mengalami fase konsolidasi, dengan level Support: 7.260-7.250 / 7.210-7.200 / 7.050-7.000 dan Resistance: 7.345-7.355 / 7.500 / 7.600. Adapun, Neraca Dagang Indonesia Agustus yang mencatatkan surplus +USD5,7Miliar (Vs. Surv. +USD4Miliar; Jul. +USD4,2Miliar), menjadi katalis positif IHSG ditengah proyeksi kenaikan BI 7DRRR September sebesar +25Bps menjadi 4%. Kinerja perdagangan Agustus ini, didukung pertumbuhan Ekspor 30,2% YoY atau melampaui ekspektasi pasar tumbuh 19,9% YoY. Di sisi lain, Impor hanya naik 32,8% YoY atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tumbuh 41,2% YoY. Kemarin, IHSG sempat menyentuh level All Time High (ATH) 7.377 sebelum akhirnya ditutup di level 7.305.
Download full report HERE.