S&P500 dan Dow Jones ditutup naik masing-masing 0.3% dan 0.14% setelah rilis data kegiatan manufaktur di New York semakin meyakinkan lambatnya ekonomi AS yang mana bisa membantu menyeret turun Inflasi, di tengah jalannya negosiasi mengenai plafon utang pemerintah. NY Empire State Manufacturing Index (May) keluar anjlok di angka -31.8, jauh di bawah ekspektasi -3.7. Para analis/ekonom menginginkan ekonomi cukup lemah untuk membawa turun Inflasi, namun tidak sampai ke tahap resesi. Pekan ini akan diisi oleh laporan data ekonomi lainnya seperti Retail Sales, Initial Jobless Claims mingguan, dan data sektor perumahan. Data makroekonomi yang mulai menunjukkan perlambatan ekonomi membuat pelaku pasar berharap Federal Reserve akan mulai menghentikan laju kenaikan suku bunga ini, walau kemarin beberapa pejabat The Fed mengindikasikan bahwa mereka masih melihat suku bunga tetap tinggi seraya memonitor tingkat Inflasi konsisten menurun; berkebalikan dengan harapan pelaku pasar bahwa akan ada pemotongan sebelum akhir tahun ini. Federal Reserve Chairman Jerome Powell dijadwalkan berbicara hari Jumat dan para investor akan memantau komentarnya demi sebuah petunjuk akan arah kebijakan suku bunga ke depannya.
Atmosfer resesi juga mulai terasa di belahan Zona Eropa ketika mereka melaporkan data Industrial Production (Mar) -4.1% secara bulanan, drop lebih besar daripada perkiraan -2.5%. Tampaknya kemarin hanya Indonesia yang melaporkan rapor hijau dengan berhasil membukukan surplus Trade Balance selama 36 bulan berturut turut, di angka USD 3.94 miliar, lebih tinggi dari ekspektasi USD 3.38 miliar. Indonesia juga melaporkan tingkat utang luar negeri 1Q23 tetap terkendali di posisi USD 402.8 miliar. NHKSI RESEARCH melihat hari ini IHSG punya kesempatan technical rebound, terlebih ketika kemarin ditutup dengan candle (bullish reversal) long leg Hammer. Perhatikan Resistance 6765-6810 sebagai gerbang menuju upward trend yang lebih mulus.
Download full report HERE.